Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nasib Shakhtar Donetsk ketika Kotanya Dikuasai Kelompok Separatis

Shakhtar Donetsk pada 2021 (asmonaco.com)

Penggemar sepak bola boleh jadi tidak asing lagi dengan Shakhtar Donetsk. Klub ini sering bermain Liga Champions Eropa maupun Liga Europa. Shakhtar Donetsk juga dikenal sebagai salah satu raksasa sepak bola Ukraina

Sayangnya, ada kisah kelam di balik kebesaran nama Shakhtar Donetsk dalam satu dekade terakhir ini. Klub tersebut tidak bisa bermain di kota kebanggaannya akibat Donetsk dikuasai kelompok separatis.

1. Tidak bisa bermain di kota kebanggaan sejak 2014

Donbass Arena di Ukraina (twitter.com/fcshakhtar_eng)

Dilansir Al Jazeera, kelompok separatis Donetsk mengeklaim kemerdekaannya pada Mei 2014. Mengingat situasi keamanan yang tidak kondusif, manajemen Shakhtar Donetsk harus memindahkan markas mereka ke Lviv. Sebelumnya, klub tersebut bermarkas di Donbass Arena, stadion yang sempat menjadi tempat gelaran Piala Eropa 2012.

Setelah 2 tahun bermarkas di Lviv, Shakhtar Donetsk pindah ke Kharkiv. Namun, mereka tidak lama di sana. Shakhtar Donetsk harus kembali pindah akibat fasilitas mereka rusak oleh gempa bumi. Pada 2020, Shakhtar Donetsk bermain di NSC Olimpiyskiy yang merupakan stadion rival, Dynamo Kiev.

2. Sejarah klub Shakhtar Donetsk

Shakhtar Donetsk (twitter.com/footmercato)

Shakhtar Donetsk merupakan salah satu klub tertua di Ukraina. Klub ini berdiri pada 3 April 1936 dengan nama awal Stakhanovets. Nama tersebut didapatkan dari seorang penambang terkemuka asal Donbass bernama Aleksei Stakhanov. 

Laga pertama mereka terjadi saat melawan Dynamo Odessa di Balitsky Stadium, Horlivka, yang merupakan stadion pertama Shakhtar Donetsk. Pada 1946, asosiasi pertambangan di Donbass yang punya hak penuh atas klub tersebut mengubah nama klub menjadi Shakhtyor (Shakhter). 

Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat setempat mengenal klub tersebut dengan sebutan Shakhtar Donetsk. Sebelum Ukraina merdeka pada 1991, klub ini juga sempat menjuarai Soviet Cup sebanyak empat kali pada 1961, 1962, 1980, dan 1983.

3. Republik Rakyat Donetsk diakui Rusia, nasib Shakhtar Donetsk tidak menentu

Vladimir Putin dan Roman Abramovich (lifebogger.com)

Sebelum Rusia melakukan invasi ke Ukraina, Presiden Putin telah mengakui kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Sejak itu, ketegangan hubungan antara Ukraina dan Rusia makin memanas. 

Hal tersebut berdampak kepada Shakhtar Donetsk yang memiliki markas awal di Donbass Arena. Mereka terancam tidak bisa bermain di kota asalnya jika situasi tidak kondusif. Sejauh ini, Shakhtar Donetsk masih harus menumpang ke markas Dynamo Kiev untuk menggelar laga kandang.

4. Strategi manajemen Shakhtar Donetsk menjaga relasi dengan fans

Shakhtar Donetsk (sportskeeda.com)

Banyak yang bertanya-tanya tentang nasib laga kandang Shakhtar Donetsk. Dilansir FBIN, Direktur Pemasaran Shakhtar Donetsk, Alexander Mamalyga, mengatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai strategi untuk membuat laga kandang mereka tidak sepi. 

Manajemen Shakhtar Donetsk selalu berkomunikasi dengan fans mereka dan mengajak warga Donetsk yang berada di Kiev untuk menonton laga klub tersebut. Manajemen juga mengatakan bahwa mereka telah melakukan upaya untuk menggaet fans dari luar Kiev.

5. Shakhtar Donetsk siap pertahankan Ukraina

Shakhtar Donetsk merespons invasi Rusia ke Ukraina dengan mencuit melalui akun Twitter resmi. Mereka mengatakan bahwa mereka akan tetap berdiri. Apalagi Shakhtar Donetsk menjadi klub paling terdampak konflik Ukraina dan Rusia ini.

Liga Ukraina sendiri ditunda mengingat situasi darurat militer dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Kamis (24/2/2022). Dengan situasi tersebut, nasib para pesepak bola di Ukraina tidak jelas.

Beberapa pemain asal Brasil bahkan dikabarkan meminta bantuan kepada negaranya agar segera mengevakuasi mereka di Kiev. Kota tersebut menjadi wilayah konflik setelah militer Rusia melakukan operasi dalam beberapa waktu terakhir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us