Jakarta, IDN Times - Bintang Paris Saint-Germain, Neymar, bicara jujur di depan publik. Neymar mengaku ingin cabut dari PSG demi kembali ke Barcelona.
Memang, Neymar sempat dibelit isu tak betah di PSG. Itu terjadi pada 2019 lalu, kala Neymar memaksa manajemen PSG menjualnya kembali ke Barcelona.
Ketika itu, Neymar mengaku tak terlalu bahagia dengan kehidupan di Paris. Dia merasa lebih nyaman hidup di Catalunya.
Dalam dokumenter berjudul "The Perfect Chaos", Neymar buka suara soal alasan utama kepindahan ke PSG. Bomber asal Brasil itu mengakui kalau pindah ke PSG mungkin saja membuatnya jadi pemain yang lebih baik.
Memang, Neymar sempat merasa ada di bawah bayang-bayang Lionel Messi. Namun, pada akhirnya, Neymar mengakui kalau perasaannya itu salah.
"Ketika memutuskan pindah ke PSG, bukan karena fan atau klub. Itu karena saya melihat peluang jadi lebih baik di tempat lain," kata Neymar dalam dokumenter tersebut dilansir Daily Mirror.
Neymar tak merasa menyesal pindah ke PSG. Dia justru bersyukur dengan kepindahannya ke Parc des Princes.
Tapi, dia menyadari kalau situasi yang membelit sempat membuat posisinya jadi susah. Fans kerap mencemoohnya. Bahkan, dalam beberapa kesempatan Neymar sempat bersitegang dengan fans PSG.
"Semua orang akan menyalahkan saya, jika main buruk. Kalau kalah, saya jadi orang yang bertanggung jawab. Saya sadar dengan tanggung jawab yang dimiliki," ujar Neymar.
Ayah Neymar, Neymar Senior, menyatakan anaknya memang sempat memaksa PSG menjualnya kembali ke Barcelona. Pada 2019 lalu, Barcelona juga menyambut keinginan Neymar.
Tapi, keuangan Barcelona kala itu sedang tidak sehat. Jadi, transfer tak mungkin terjadi.
"Dia mau cabut dari PSG dan kembali ke Barcelona. Saya tak mau dia cabut dari PSG. Tapi, saya bekerja buat siapa? Kami mencoba meninggalkan PSG, tapi tak berhasil," kata Neymar Senior.