Nico Williams Ingin Bertahan, Barcelona dan PSG Gigit Jari

07 Agu 2024, 15:50 WIB

Nico Williams (uefa.com)

Jakarta, IDN Times - Wonderkid Athletic Bilbao, Nico Williams menjadi properti panas di bursa transfer jelang musim 2024/25 dimulai. Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) menjadi dua raksasa yang paling serius meminang Williams.

Williams menjadi rebutan karena tampil begitu impresif sepanjang musim 2023/24 lalu. Lebih dari itu, pemuda 22 tahun tersebut menjadi salah satu inspirator dalam keberhasilan Timnas Spanyol saat menyabet trofi Euro 2024.

Namun, Barcelona dan PSG tampaknya bakal gigit jari. Williams dilaporkan belum berminat untuk cabut dari Bilbao pada bursa transfer musim panas ini. Apa alasannya?

1. Bilbao tempat yang tepat untuk berkembang

Nico Williams (instagram.com/nicolas_williams9)

Dilansir Football Espana, Williams merasa bertahan di San Mames merupakan pilihan yang bijak. Bilbao dirasa menjadi tempat yang tepat mengembangkan kualitasnya.

Mengingat, Williams sudah mendapat jaminan di tempat utama. Dia akan selalu tampil sebagai starter di seluruh kompetisi andai kondisinya bugar 100 persen.

Sementara, hal tersebut bisa saja tak didapatkan Williams di Barcelona dan PSG. Apalagi, tekanan di klub besar begitu tinggi yang bisa mempengaruhi mental serta permainannya.

2. Permintaan sang kakak

Iñaki Williams dan Nico Williams (instagram.com/williaaaams11)

Sementara, Williams juga mendapat wejangan dari sang kakak, Inaki Williams untuk tetap bertahan. Inaki ingin berada satu tim di Bilbao dengan sang adik, setidaknya satu musim lagi.

Masih dari laporan yang sama, Williams telah berjanji untuk menuruti permintaan dari striker 30 tahun tersebut.

3. Bisa diperebutkan musim depan

Nico Williams (uefa.com)

Karena kedua alasan tersebut, Williams baru bersedia mencari tantangan baru pada musim depan. Pilihan ini bak perjudian karena Williams harus tampil konsisten untuk menarik perhatian klub-klub besar.

Winger kelahiran Pamplona itu memiliki klausul pelepasan yang cukup terjangkau, yakni 58 juta euro, atau setara Rp1 triliun. Ini jauh lebih murah ketimbang nilai pasarnya saat ini, yang menyentuh Rp1,2 triliun.