Musim ini Nicolas Pepe diboyong Arsenal dari Lille dengan rekor pemain termahal sepanjang sejarah klub, 72 juta paun. Sayangnya performa sang pemain belum mampu memenuhi ekpektasi klub.
Pemain berusia 24 tahun itu pun mengakui jika dirinya kesulitan di Liga Inggris musim ini. Lalu apa alasannya? Berikut ini kisahnya.
Kepada Evening Standard, Nicolas Pepe mengakui jika dirinya belum bisa tampil optimal karena proses adaptasinya yang cukup lamban. Namun ia tak mau menggunakan alasan itu di balik performa buruknya musim ini.
Ia mengungkapkan jika dirinya akan terus bekerja keras demi kembali ke performa baiknya seperti saat bermain untu Lille.
"Adaptasi saya sulit karena saya tidak hanya datang ke Liga baru, tetapi saya juga datang ke negara yang baru di mana ada kendala bahasa yang membuat saya kesulitan berkomunikasi dengan rekan setim saya."
"Namun saya ingin memperbaiki itu setiap hari, terutama dengan aspek-aspek yang cukup familier dengan saya. Sebagai contoh cuaca di sini cukup mirip dengan Lille, jadi perbedaannya tidak terlalu besar."
Pemain asal Prancis itu juga mengakui jika dirinya tidak terlalu terbebani dengan ekspektasi karena mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya. Pepe sendiri membawa keluarganya ke Inggris usai hijrah dari Prancis.
"Saya mencoba untuk tidak membebani diri saya dan saya juga mencoba menyingkirkan tekanan yang ada pada diri saya. Itulah mengapa saya tinggal bersama keluarga saya di London."
"Jadi ada perasaan yang baik ketika anda pulang ke rumah dan bisa mengalihkan perhatian anda bersama keluarga. Ini membantu saya untuk meringankan tekanan yang saya dapatkan." tandasnya.
Dengan status pemain termahal Arsenal, tentunya fans berharap sang pemain mampu menjadi mesin gol baru bagi The Gunners. Apalagi musim lalu ia mampu mencetak 22 gol di Ligue 1. Sayang, harapan fans belum mampu terwujud saat ini.
Hingga pekan ke-16 Liga Inggris, Pepe hanya mampu mencetak dua gol dan dua assist saja. Sedangkan dua gol lainnya ia cetak di ajang Liga Eropa. Namun di tangan Freddie Ljungberg, ia mulai menunjukkan progress.
Meski cukup kesulitan di musim perdananya.Pepe diyakini akan segera bangkit di pekan-pekan selanjutnya. Arsenal musim ini memang dilanda banyak sekali masalah, dan puncaknya adalah pemecatan Unai Emery.
Di bawah asuhan pelatih asal Spanyol itu, Pepe lebih banyak bermain sebagai pemain cadangan. Kini Freddie Ljungberg maju sebagai caretaker dan memberikan kepercayaan lebih kepada sang pemain. Hal ini bisa menjadi awal yang bagus agar Pepe bangkit.
Akhir pekan ini Arsenal akan menjamu lawan tangguh di lanjutan pekan ke-17 Liga Inggris, Manchester City. Laga ini bisa jadi waktu yang tepat untuk Pepe mendapatkan kepercayaan fans dengan tampil maksimal.
Apalagi pekan lalu ia baru saja mencetak gol ke gawang West Ham dan berikan kemenangan perdana bagi Arsenal di bawah asuhan Ljungberg. Saat ini Arsenal sendiri masih berada di peringkat sembilan. Sehingga kemenangan wajib mereka raih setiap pekannya demi kembali ke papan atas.