5 Pelatih yang Gagal Juara UCL dalam Dua Kesempatan Final, Ada Allegri

Sebagai ajang paling prestisius di level klub, Liga Champions adalah mimpi setiap pelatih. Beberapa pelatih top membutuhkan waktu yang panjang agar mampu menjuarai ajang ini, namun beberapa lainnya berhasil juara pada kesempatan pertama.
Nasib kurang beruntung juga harus diterima 5 pelatih berikut ini. Mereka harus gagal mengangkat trofi Si Kuping Besar dalam dua kesempatan final yang mereka capai. Siapa saja? Ini ulasannya.
1. Hector Cuper

Ditunjuk menjadi pelatih Valencia pada 1999, Hector Cupper menjadikan klub tersebut bersinar di era 2000-an. Di musim perdananya, dia berhasil mempersembahkan gelar Super Spanish Cup dan finish di peringkat ke-3 LaLiga. Tidak hanya itu, Valencia juga untuk pertama kalinya dalam sejarah klub melaju ke final Liga Champions.
Sayangnya, mereka harus gagal usai ditaklukan Real Madrid dengan skor 3-0. Musim selanjutnya Hector Cupper kembali melaju ke final bersama Valencia. Namun, dewi fortuna lagi-lagi tak berpihak pada mereka. Valencia kembali gagal usai dikalahkan Bayern Munchen lewat adu penalti usai laga berakhir 1-1.
2. Jurgen Klopp

Jurgen Klopp dianggap sebagai salah satu pelatih top Eropa ketika mulai menukangi Dortmund sejak 2008 hingga 2015. Dua trofi Bundesliga dan 1 DFB Pokal dia persembahkan bagi Die Borussen. Pada musim 2012/2013 Klopp berhasil membawa Dortmund ke final Liga Champions untuk menghadapi klub sesama Jerman, Bayern Munchen.
Sayangnya, mereka harus kalah secara dramatis dengan skor 2-1. Pada 2015 Klopp hijrah ke Liverpool dan membangun kembali kejayaan klub. Pada musim 2017/2018 Klopp merasakan final keduanya. Namun, lagi-lagi harus gagal usai Liverpool dikalahkan Real Madrid dengan skor 3-1. Dahaga juara Klopp akhirnya terbebaskan ketika mejuarai ajang ini pada musim selanjutnya. Liverpool kembali ke final dan sukses mengalahkan Tottenham dengan skor 2-0.
3. Diego Simeone

Sejak menangani Atletico Madrid pada 2012, Diego Simeone berhasil membawa klub asal Madrid itu menjadi salah satu klob top di Eropa. Total 2 gelar LaLiga, 2 Liga Europa, dan 1 Copa del Rey dia berhasil dia persembahkan. Namun, dari deretan prestasi tersebut, Simeone juga menyimpan luka usai dua kali gagal menjuarai Liga Champions.
Atletico Madrid harus kalah dua kali di final oleh klub yang sama, Real Madrid. Hal itu terjadi pada musim 2013/2014 dan 2015/2016.
4. Sir Alex Ferguson

Sir Alex Ferguson adalah sosok pelatih legendaris dan paling sukses dalam sejarah Manchester United. Sebanyak 13 gelar Premier League dan 2 trofi Liga Champions berhasil dia berikan untuk Setan Merah dalam 27 tahun kariernya di Old Trafford. Namun, bukan berarti kariernya itu tanpa kekecewaan.
Sir Alex Ferguson harus menelan pil pahit dalam dua kesempatan final Liga Champions oleh klub yang sama, Barcelona. MU kalah 2-0 pada final 2008/2009 dan kembali kalah 3-1 pada final 2010/2011.
5. Massimiliano Allegri

Musim depan Massimilliano Allegri akan kembali menangani Juventus untuk menggantikan Andrea Pirlo. Ini bakal menjadi periode kekdua eks AC Milan tersebut menangani Bianconeri. Pada periode pertamanya, Allegri sukses mempersembahkan 5 Scudetto dan 4 Coppa Italia secara beruntun.
Namun, di balik prestasi cemerlangnya itu, Allegri menyimpan kenangan buruk di final Liga Champions. Dia gagal juara dalam dua kesempatan final. Pada musim 2014/2015, Juventus kalah 3-1 di tangan Barcelona, sedangkan dua musim selanjutnya dikalahkan Real Madrid dengan skor 4-1.
Kalah di final Liga Champions adalah hal yang menyakitkan bagi seorang pelatih, apalagi jika itu terjadi dalam dua kesempatan. Meski demikian, itu menjadi prestasi tersendiri yang patut diacungi jempol. Kesempatan selalu terbuka setiap musimnya dan mungkinkah musim depan akan menjadi musim salah satu dari mereka?