Moncer, 6 Pemain Asia Milik Persebaya Ini Akan Selalu Dikenang Bonek!

Saat pertama kali datang ke Persebaya, Manuchekhr Dzhalilov bukanlah nama asing. Ia sebelumnya sudah bermain bersama Sriwijaya. Pemain Tajikistan ini pertama kali didatangkan pada musim 2018/2019. Pemain yang berposisi sebagai striker ini total bermain adalam 14 pertandingan dengan 1 gol.

Sayangnya, kebersamaannya di Persebaya berakhir pahit. Ia kecewa karena dicoret dari skuad saat bursa transfer hampir ditutup. Pencoretan ini pun membuatnya sempat menjadi pengangguran sebelum kembali berlabuh di klub asalnya, Istiqlol FC. Meski begitu, Dzhalilov tetap merindukan Persebaya.

Meski bukan negara Asia, Australia adalah anggota dari federasi sepak bola Asia atau AFC. Negara Kangguru ini pun kerap mengeskpor pemainnya ke Indonesia. Salah satu yang paling sukses adalah Aryn Williams. Gelandang serang yang kini berusia 27 tahun ini didatangkan dari klub antah berantah India, Neroca FC yang kini bermain di kasta kedua.

Meskipun begitu, ia mampu menjawab keraguan para fans. Pada musim 2018/2019 ia bermain 17 kali dan mencetak 3 gol. Sayang, kebersamaannya bersama Persebaya harus berakhir karena pandemik. Ia pindah ke klub kasta keenam Liga Inggris, Havan & Water FC lantaran tak ada kepastian kompetisi. Keinginan Bonek agar Aryn kembali didatangkan pun kandas lantaran status klub tersebut yang masih amatir.

Kedatangannya ke Persebaya saat itu sebenarnya bukan untuk mengisi slot pemain Asia. Sebab, slot itu sudah diisi oleh Aryn. Mahmoud Eid yang memiliki paspor Palestina dan Swedia pun dihadirkan untuk memenuhi jatah pemain asing terakhir. Diharapkan menjadi mesin gol bersama David Silva, ketajaman Eid terganjar pandemik COVID-19. Ia hanya mencetak 1 gol dari 3 laga. 

Meski begitu, kebersamaannya bersama Persebaya mampu menorehkan hasil positif. Ia membawa Persebaya menjuarai Piala Gubernur Jatim dan mencetak dua gol.

Salah satu pembelian pemain asia tesukses yang dilakukan oleh Persebaya mungkin adalah saat mereka mendatangkan Zeng Cheng pada tahun 2005. Betapa tidak, Zeng Cheng adalah kiper utama Timnas China pada kelompok umur. Penampilannya pun sangat memukau meski kala itu masih berusia 18 tahun. Zeng Ceng mampu menjawab kepercayaan Jacksen F Tiago. Ia bermain dalam 25 pertandingan. Saat itu, ia diplot menggantikan kiper legendari Persebaya, Hendro Kartiko. 

Dari Persebaya, kariernya melejit. Puncaknya adalah pada tahun 2013 saat Marcello Lippi yang kala itu menangani Guangzhou Evergrande mendatangkannya. Di klub ini pula ia kemudian dilirik Timnas China. Adapun berbagai prestasi yang berhasil ia torehkan antara lain, juara Liga Champions Asia 2013 dan 2015.

Persebaya juga pernah memiliki bek asia asal Jepang bernama Takatoshi Uchida. Direkrut dari klub Jepang Albirex Niigata, Taka sebenarnya tampil luar biasa pada Liga Super musim 2009/2010. Sayangnya, ia tak mampu membantu Persebaya keluar dari zona degradasi. 

Setelah keluar dari Persebaya, Taka pun memutuskan untuk pensiun. Meski begitu, beberapa kali ia mengungkapkan kerinduannya terhadap klub kecintaan Bonek tersebut melalui Instagram.

Taisei adalah nama baru di kancah pesepakbolaan Tanah Air. Ia didatangkan dari klub Liga Utama Latvia Noah Jurmala. Meski masih asing dengan sepak bola Indonesia,  penampilannya sejak awal kompetisi cukup menjanjikan. Pemain berusia 24 tahun ini juga dikenal memiliki profesionalitas yang tinggi. Saat kompetisi tak kunjung bergulir karena pandemik, ia memilih menetap di Surabaya. Padahal, saat itu beberapa pemain memilih kembali ke negara asalnya sambil menanti kepastian. 

Gelandang serang ini mencetak gol pertamanya bersama Persebaya saat mengalahkan PSS Sleman 3-1. Tak hanya 1, ia memborong dua gol sekaligus. Ia pun kini menjadi top scorer Persebaya dengan 4 gol bersama Jose Wilkson.

Dengan performa yang fantastis, bukan tak mungkin Marukawa bisa membawa Persebaya menjadi juara Liga 1!