3 Pemain Belanda Rekrutan Manchester City Era Pep Guardiola

22 Jun 2025, 10:22 WIB

Khasan Rochmad

ilustrasi logo Manchester City (unsplash.com/bradenh13)

Intinya sih...

Philippe Sandler gagal bersaing di sektor bek tengah setelah direkrut pada 2018
Nathan Ake menjadi andalan di barisan pertahanan Manchester City sejak direkrut pada musim panas 2020
Tijjani Reijnders direkrut berkat sosoknya sebagai gelandang kreatif dengan performa impresif di AC Milan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Manchester City gerak cepat dengan merekrut sejumlah pemain pada awal dibukanya bursa transfer musim panas 2025. Salah satu nama yang tak lama diincar dan bisa diresmikan adalah Tijjani Reijnders. Ia dibeli seharga 55 juta euro (Rp1,03 triliun) dari AC Milan.

Menariknya, sejak Pep Guardiola menjadi pelatih pada 2016 lalu, hanya ada beberapa pemain Belanda yang pernah direkrut. Reijnders merupakan pemain Belanda ketiga yang didatangkan dalam sedekade terakhir. Termasuk dirinya, berikut tiga pemain Belanda yang dibeli Manchester City pada era kepelatihan Pep Guardiola per 21 Juni 2025.

1. Philippe Sandler pernah dibeli, tetapi gagal bersaing di sektor bek tengah

Philippe Sandler merupakan pemain Belanda pertama yang direkrut Manchester City pada era kepelatihan Pep Guardiola. Ia direkrut dari PEC Zwolle berkat potensinya sebagai pemain muda pada 2018 lalu. Saat itu, Manchester City membelinya seharga 2,5 juta euro (Rp47 miliar).

Namun, banyak yang tak mengetahui kiprahnya selama di Etihad Stadium. Pasalnya, Sandler kalah bersaing dengan bek tengah lainnya yang lebih matang. Ia hanya berada di skuad pada 2018/2019. Ia harus bersaing dengan Vincent Kompany, John Stones, Aymeric Laporte, hingga Nicolas Otamendi. Tercatat, ia hanya mendapatkan kesempatan bermain sebanyak dua kali.

Dengan kondisi tersebut, Sandler lalu dipinjamkan kepada beberapa klub, seperti RSC Anderlecht, Troyes, dan Feyenoord Rotterdam. Pemain kelahiran Amsterdam ini akhirnya dilepas secara gratis saat kontraknya habis. Saat ini, ia memperkuat NEC Nijmegen sejak 2022.

2. Nathan Ake hingga saat ini menjadi andalan di barisan pertahanan Manchester City

Nathan Ake bisa dibilang sebagai salah satu pembelian sukses Manchester City era Pep Guardiola. Pada musim panas 2020 lalu, Manchester City menebusnya dari Bournemouth. Kedua klub menyepakati biaya transfer senilai 44,3 juta euro (Rp856 miliar).

Pemain kelahiran Den Haag ini menjelma sebagai sosok serbabisa di lini pertahanan. Ake dapat menjalani peran sebagai bek kiri dan bek tengah. Lewat kualitas dan fleksibilitasnya ini, ia diandalkan dalam 144 pertandingan. Ia juga cukup produktif dengan 10 gol dan 3 assist.

Ake juga berperan vital terhadap kesuksesan Manchester City mengukir sejarah treble winners 2022/2023. Ia membantu tim menjuarai Liga Champions Eropa, English Premier League, dan Piala FA. Hingga saat ini, ia masih menjadi andalan dengan kontrak berjalan hingga 2027.

3. Tijjani Reijnders direkrut berkat sosoknya sebagai gelandang kreatif

Manchester City kepincut dengan performa Tijjani Reijnders di AC Milan. Meski hanya 2 musim berada di San Siro, ia memberi dampak nyata terhadap permainan tim. Sosoknya sebagai gelandang kreatif membuatnya menjadi motor serangan dari lini tengah.

Kendati AC Milan beberapa kali berganti pelatih, Reijnders tetap menjadi andalan di dalam skuad. Ia membuat 104 penampilan dengan kontribusi 19 gol dan 9 assist. Ia juga berperan penting membantu AC Milan meraih gelar juara Supercoppa Italiana pada 2024/2025.

Dengan kontribusi tersebut, Manchester City rela menggelontorkan dana besar. Ia meneken kontrak berdurasi 5 tahun hingga 2030 mendatang. Nilai transfer 55 juta euro (Rp1,03 triliun) diharapkan bisa dibalas dengan performa mengesankan sang pemain di atas lapangan.

Dari para pemain di atas, hanya Nathan Ake yang sudah terbukti punya peran penting. Tak hanya sebagai pemain andalan, tetapi juga prestasi telah diberikan. Kini, giliran Tijjani Reijnders membuktikan kualitasnya sebagai pemain Belanda yang mumpuni di Manchester City. Patut dinantikan kiprahya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.