Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daftar Pesohor yang Sukses Bawa Negaranya Juara 2 Kali di Piala Dunia

FIFA.com

Piala Dunia memang identik dengan persaingan ketat. Satu tim berjibaku dengan tim lain, demi menentukan siapa yang terbaik. Sudah pasti banyak yang tumbang dalam perjalanan terjal menuju tangga juara. Entah itu tim debutan atau mereka dengan seabrek pengalaman mumpuni sekalipun.

Menilik ke belakang, silih berganti pemain datang meramaikan turnamen bergengsi olah raga sepak bola tersebut. Ada yang menjadi bintang, namun tak sedikit juga hanya duduk manis di pinggir lapangan.

Begitu pula dengan para juru taktik. Beban di pundak sosok di belakang layar ini amat besar, hingga tak jarang ancaman pemecatan dilayangkan begitu performa timnya alami penurunan.

Tekanan memang kerap datang, tapi ada orang-orang istimewa yang sukses meraih gelar juara sebanyak dua kali.

Berikut ini kami sajikan daftarnya berdasarkan info yang dihimpun dari ESPN, Sideline Fact dan Bleacher Report.

1. Vitorio Pozzo (Italia)

Pinterest.com

Daftar pendek ini akan diawali dari Vitorio Pozzo, pelatih Italia di dekade 1930-an. Semasa menukangi Gli Azzuri, Pozzo menjadi pelatih yang berjasa dalam mengubah ciri permainan Italia dan tim-tim lain di seluruh dunia.

Di saat pakem 2-3-5 yang lebih mementingkan ofensif daripada pertahanan menjadi primadona di masa itu, dirinya tampil beda dengan memperkenalkan 'metodo' alias formasi 4-3-3.

Yang paling mencolok dari 'metodo' ini, semua pemain di sisi sayap wajib hukumnya menguasai teknik bertahan dan menyerang. Berbekal skema ini, sosok yang hanya dua kali menjadi pelatih di level klub berhasil membawa Italia merajai turnamen internasional.

Racikan Pozzo dilengkapi talenta-talenta di Serie A waktu itu yang menjelma sebagai motor penggerak tim. Ada Giuseppe Meazza, Raimundo Orsi, Angelo Schiavo, Silvio Piola serta Pietro Rava. Satu yang jadi bukti keberhasilan mereka adalah raihan Piala Dunia dua kali beruntun, yakni 1934 dan 1938.

2. Mario Zagallo (Brasil)

FIFA.com

Kerap disebut sebagai winger terbaik di skuat tim Samba sepanjang masa, Zagallo amat digdaya dengan kelincahannya. Sosok yang mulai mencuat saat membela klub Botafogo ini dikenal komplit dan dibekali teknik olah bola mumpuni. Selain bermain sebagai sayap, bisa dipasang sebagai second striker, ujung tombak hingga penyerang dalam.

Semasa aktif sebagai pemain, Zagallo berhasil membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia pada dua edisi beruntun yakni pada 1958 dan 1962. Di Selecao sendiri, sosok yang kini berusia 86 tahun ini muncul bersama generasi emas pertama Brasil seperti Didi, Vava, Zito, Garrincha dan tentu saja Pele.

Setelah berhenti dari dua mengolah si kulit bundar, Zagallo banting setir menjadi manajer. Kegemilangannya berlanjut saat menjadi juru taktik dengan gelar juara Piala Dunia 1970. Tak berhenti sampai di situ, trofi supremasi sepak bola dunia itu kembali dia rasakan pada piala Piala Dunia 1994 meski hanya bertindak sebagai asisten pelatih.

3. Franz Beckenbauer (Jerman)

SWR.de

Sang ikon Jerman, legenda hidup, pembaharu strategi hingga seorang pelatih kaswakan. Rasanya tak ada yang sanggup menyamai pencapaian Franz Beckenbauer. Sang Kaisar memang akan selalu diingat dunia sebagai satu dari banyak deretan pemain terbaik dari dekade 1970-an.

Ditempa oleh Bayern Muenchen, pemainannya semakin menjadi saat berpindah posisi dari gelandang serang menjadi libero di lini belakang. Permainan anggun berbekal sepasang kaki dan visi bermainnya adalah kunci utama keberhasilan Der Panzer menjuarai edisi Piala Dunia 1974.

Tak hanya jenius dalam mengatur serangan di lapangan, sosok yang kini menginjak usia 72 tahun itu juga jenius dalam mendikte permainan dari bench. Raihan trofi Piala Dunia 1990 saat menjadi nahkoda untuk Lothar Matthaeus dan kawan-kawan, menjadi pembuktian bahwa sang kaisar tetap bertaji meski tak lagi "memerintah" dari balik layar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us