Mengawinkan trofi Piala Dunia, UEFA Champions League (UCL), dan Ballon d'Or bukan hal mudah. Hanya ada sembilan pemain yang bisa melakukan itu.
Sebanyak 5 pemain berasal dari Eropa dan 4 lainnya berasal dari Amerika Selatan. Lantas, siapa saja pemain Eropa yang kawinkan trofi Piala Dunia, UCL, dan Ballon d'Or?
Sukses membawa Inggris menjadi juara Piala Dunia 1966, Sir Bobby Charlton mendapatkan Ballon d’Or pada tahun yang sama. Nama besar dan dedikasinya terhadap sepak bola di negaranya membuat ia dianugerahi gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris.
Selama berkairer sebagai pemain sepak bola, pria yang berposisi sebagai gelandang serang ini paling lama membela Manchester United (1956—1973). Selama 17 tahun membela The Red Devils, Bobby Charlton pernah membawa Manchester United juara UCL pada 1968.
Jika melihat strategi era modern, posisi libero sangat jarang ditemukan. Namun, pada masa lampau, posisi ini sangat umum. Ia kerap jadi pembeda pada tiap pertandingan.
Salah satu libero paling terkenal dalam sejarah sepak bola adalah Franz Beckenbauer. Pria asal Jerman ini dikenal sebagai salah satu pemain bertahan terbaik dalam sejarah. Meraih 2 Ballon d’Or (1972 dan 1976), 3 gelar juara UCL bersama Bayern Munich (1974, 1975, dan 1976), dan gelar juara Piala Dunia 1974 untuk Jerman adalah bukti kehebatannya.
Gerd Muller menjadi pemain Jerman lain yang mampu mengawinkan trofi Piala Dunia, UCL, dan Ballon d’Or selama kariernya. Penyerang tajam legenda Bayern Munich ini juga 17 kali menjadi top scorer.
Kombinasinya bersama Franz Beckenbauer membawa Bayern Munich menjadi juara UCL pada 1974, 1975, dan 1976 serta membawa Timnas Jerman juara Piala Dunia 1974. Untuk Ballon d’Or, Gerd Muller mendapatkannya terlebih dahulu pada 1970.
Italia memiliki segudang penyerang hebat pada zaman dahulu. Namun, jika diurutkan, Paolo Rossi menjadi yang teratas meski bukan top scorer sepanjang masa di Timnas Italia.
Pasalnya, Rossi pernah mengawinkan gelar Ballon d’Or dan Piala Dunia pada 1982. Selama kariernya, ia juga meraih gelar juara UCL bersama Juventus pada 1985.
Jika menyebut sosok hebat di dunia sepak bola, Zinedine Zidane patut masuk dalam daftar. Legenda Timnas Prancis ini cemerlang ketika berkarier sebagai pemain. Ia juga punya banyak gelar juara ketika jadi pelatih.
Semasa berkarier sebagai pemain, Zidane menorehkan beberapa gelar juara, termasuk gelar juara Piala Dunia 1998 dan UCL 2002. Ia meraih trofi Ballon d’Or pada 1998 setelah juara dunia.
Saat ini, belum ada lagi yang berhasil melakukan itu. Lionel Messi menjadi pemain terakhir yang mampu mengawinkan trofi Piala Dunia, UCL, dan Ballon d'Or, tetapi ia bukan pemain Eropa. Messi merupakan pemain Argentina yang berasal dari Amerika Selatan.