Major League Soccer (MLS) menjadi kompetisi yang makin lazim dituju para pemain di liga-liga top Eropa. Pada awal bursa transfer musim panas 2022 ini saja sudah ada enam pemain yang dipastikan bergabung ke sana.
Profil keenam pemain tersebut beragam, dari mulai nama besar hingga mereka yang kurang terdengar. Begitu pun secara status transfer. Sebagian besar didapat secara gratis, tetapi ada yang hingga memecahkan rekor.
Cucho Hernandez bergabung dengan Colombus Crew dari salah satu klub yang terdegradasi di English Premier League (EPL), Watford. Pemain asal Kolombia ini dibeli dengan harga cukup tinggi untuk ukuran transfer MLS, yaitu Rp165,91 miliar.
Angka tersebut membuat dirinya menjadi pemain termahal Colombus. Ia sekaligus tercatat sebagai pemain termahal kedelapan dalam sejarah MLS.
Pada 2021/2022 lalu, pemain berposisi penyerang ini terlibat dalam 8 gol di EPL buah dari 5 gol dan 3 assist. Jumlahnya memang terbilang minim, tetapi tiga di antaranya ia buat saat melawan dua klub besar, Manchester City dan Arsenal.
Pilihan pindah ke MLS ini sebenarnya terbilang mengejutkan. Terlebih dengan usianya yang masih 23 tahun. Ia masih bisa bersaing di liga top Eropa.
Meski begitu, keseriusan Colombus Crew rupanya menjadi alasan utama. Ia tidak bisa menolak harga yang disodorkan kepadanya. Itu membuatnya merasa dihargai.
Nama selanjutnya, ada Corentin Jean yang bergabung dengan klub milik David Beckham, Inter Miami CF. Pemain berposisi penyerang ini dibeli dengan biaya sebesar Rp18,96 miliar dari klub Ligue 1, RC Lens.
Pada 2021/2022 lalu, karena kerap mengalami cedera, mantan pemain AS Monaco ini hanya mencetak 1 gol dari 17 penampilan di Ligue 1. Namun, pelatih Miami, Phil Neville, menegaskan bahwa pihaknya telah memantau Corentin sejak lama. Ia yakin sang pemain bisa meningkatkan kualitas serangan timnya.
Lorenzo Insigne resmi bergabung dengan Toronto FC pada awal Juli 2022 secara gratis. Kebetulan kontraknya bersama Napoli juga habis tahun ini.
Kesepakatan kedua pihak sendiri sebenarnya sudah tercapai sejak Januari lalu. Insigne sepakat bergabung setelah disodorkan kontrak berdurasi 4 tahun.
Dilansir The Athletic, Toronto menggaji Insigne sebesar 15 juta dolar Amerika Serikat (Rp224,919 miliar) per musim. Jumlah itu membuat winger yang kini berusia 31 tahun tersebut menjadi pemain dengan bayaran termahal sepanjang sejarah MLS.
Insigne tidak akan sendirian memulai hidup baru di Kanada. Ia akan ditemani rekan senegaranya, Domenico Criscito. Toronto merekrutnya secara gratis dari Genoa yang terdegradasi dari Serie A.
Pemain yang bisa beroperasi sebagai bek tengah maupun kiri ini kini berusia 35 tahun. Presiden Toronto, Bill Manning, mengatakan bahwa salah satu alasan Criscito direkrut memang untuk menambah aspek pengalaman ke dalam timnya.
Pemain setinggi 1,83 meter ini sendiri tercatat pernah membela Juventus dan Zenit St Petersburg selain Genoa. Ia juga mengoleksi 26 caps bersama Tim Nasional Italia. Pengalamannya terlihat dari catatan-catatan itu.
Berpisah dengan Juventus setelah 17 tahun, Giorgio Chiellini memutuskan bergabung dengan pemimpin klasemen Wilayah Timur MLS saat ini, Los Angeles FC. Chiellini menegaskan bahwa ia memilih LAFC karena masih ingin menambah koleksi trofi.
Bek yang kini berusia 37 tahun tersebut sebelumnya mengaku heran atas keputusan LAFC merekrutnya. Ia menilai mereka telah memiliki tim yang fantastis, terutama di barisan pertahanan. Namun, apa pun alasan LAFC merekrutnya, Chiellini siap membela mereka.
Pemain berkaki dominan kiri ini pun bersyukur memiliki rekan setim yang kompetitif. Mereka akan kembali berusaha demi mencapai tujuan. Ia siap membantu LAFC, bukan hanya lewat permainan, melainkan juga kualitas kepemimpinan.
Gareth Bale menjadi satu bintang Eropa lain yang sejauh ini memilih melanjutkan kariernya di MLS. Dilepas Real Madird, kapten Tim Nasional Wales tersebut mengikuti jejak Chiellini dengan bergabung bersama Los Angeles FC.
Mantan pemain Tottenham Hotspur ini mengaku bahwa kepindahan ke LAFC merupakan tempat dan waktu yang tepat untuk fase kariernya saat ini. Dalam beberapa musim terakhir, penampilan Bale yang kini berusia 32 tahun memang cukup menurun karena cedera.
MLS kerap disebut sebagai destinasi pensiun para bintang sepak bola. Namun, ketenaran mereka secara perlahan meningkatkan kualitas sepak bola Amerika Serikat dan Kanada. Salah satunya terbukti dari kedua negara yang lolos ke Piala Dunia 2022 Qatar.