5 Pemain Liverpool 2004/2005 yang Melatih Klub pada 2023/2024

- Harry Kewell menjadi manajer Yokohama F Marinos setelah melatih tim-tim divisi bawah Liga Inggris dan menjadi asisten manajer di Celtic FC.
- Steven Gerrard, pahlawan Liverpool saat juara Liga Champions Eropa 2004/2005, kini menjadi manajer Al Ettifaq setelah pensiun sebagai pemain.
- Xabi Alonso terbilang sukses bersama Bayer Leverkusen pada 2023/2024.
Pada babak pertama final Liga Champions Eropa 2004/2005, Liverpool sempat tertinggal 0-3 dari AC Milan. Hal tersebut sepertinya sulit untuk dikejar mengingat skuad AC Milan yang saat itu bertabur bintang. Namun, Liverpool mampu menyamakan kedudukan sebelum akhirnya menang adu penalti.
Keajaiban tersebut kini dikenang dan dikenal penggemar sepak bola sebagai Miracle of Istanbul. Hal tersebut terjadi bak sebuah keajaiban dan dinilai sebagai final Liga Champions terbaik sepanjang masa. Oleh karena itu, banyak pemain Liverpool 2004/2005 yang kini dikenang dan dianggap sebagai legenda.
Seiring waktu, satu per satu dari mereka pensiun. Setelah gantung sepatu, banyak dari mereka yang melanjutkan karier sebagai manajer sebuah klub. Dari deretan skuad Liverpool pada musim itu, lima di antaranya menjabat sebagai pelatih sebuah klub pada 2023/2024.
Untuk mengetahui sepak terjangnya, yuk, simak cerita pemain Liverpool 2004/2005 yang melatih klub pada 2023/2024 itu!
1. Harry Kewell baru ditunjuk sebagai manajer Yokohama F Marinos pada awal tahun 2024

Harry Kewell memulai kariernya sebagai manajer sepak bola pada 2015. Sejak itu, ia lebih sering melatih tim-tim divisi bawah Liga Inggris, seperti Oldham Athletic, Crawley Town, Barnet, dan Notts County. Sempat menjadi asisten manajer di Celtic FC, kini Kewell menjabat sebagai manajer Yokohama F Marinos, klub asal Jepang yang ia datangi pada awal tahun 2024.
Pada 2004/2005, Kewell sendiri menjadi salah satu pemain reguler di Liverpool. Akan tetapi, ia tampil kurang tajam pada musim tersebut. Bahkan, ia hanya mencatat 1 assist dari 10 laga di Liga Champions Eropa 2004/2005 bersama Liverpool.
2. Al Ettifaq menjadi tim senior ketiga yang dilatih Steven Gerrard

Bukan lagi rahasia jika Steven Gerrard adalah pahlawan Liverpool saat menjadi juara Liga Champions Eropa 2004/2005. Gelandang Timnas Inggris ini tampil ciamik pada babak final dengan mencetak satu gol yang membantu Liverpool menyamakan kedudukan. Selain itu, kepemimpinan Gerrard di lapangan berhasil membangkitkan moral pemain The Reds yang sempat meredup kala itu.
Setelah pensiun, Gerrard melanjutkan karier sebagai seorang manajer. Kini, ia membesut klub asal Arab Saudi, Al Ettifaq, dengan dibantu beberapa pemain berpengalaman, seperti Giorginio Wijnaldum, Demarai Gray, dan Seko Fofana. Al Ettifaq sendiri merupakan tim senior ketiga yang dilatih Gerrard setelah Rangers FC dan Aston Villa.
3. Djimi Traore melatih Right to Dream, sebuah klub dari Ghana

Djimi Traore merupakan salah satu pemain paling underrated yang membela Liverpool pada final Liga Champions Eropa 2004/2005. Walaupun bermain di tengah gempuran pemain bintang, Traore tak gentar. Ia berhasil mengisi posisi bek kiri dengan baik dan menggagalkan beberapa peluang emas AC Milan.
Saat ini, Traore melanjutkan karier sebagai manajer sepak bola. Namanya, memang tak dikenal di dunia kepelatihan. Sebab, pria asal Mali ini melatih sebuah klub kecil di Ghana bernama Right to Dream.
4. Mauricio Pellegrino akrab dengan tim-tim LaLiga Spanyol dan Apertura Argentina

Mauricio Pellegrino berada di Liverpool pada paruh kedua musim 2004/2005. Akan tetapi, ia tak ikut bermain di Liga Champions Eropa kala itu. Selama setengah musim, penampilannya hanya dicatatkan di English Premier League dan Piala Liga Inggris.
Setelah pensiun, Pellegrino menjelma sebagai salah satu manajer langganan tim-tim Liga Apertura Argentina dan LaLiga Spanyol. Hal ini cukup wajar mengingat Pellegrino berasal dari Argentina dan lama berkarier di Spanyol. Pellegrino sendiri baru ditunjuk sebagai manajer Cadiz CF pada awal tahun 2024.
5. Bayer Leverkusen asuhan Xabi Alonso sedang berada pada performa terbaik

Selain hebat sebagai pemain, Xabi Alonso juga mentereng sebagai manajer sepak bola. Pada 2023/2024, Alonso berhasil membawa Bayer Leverkusen tampil cemerlang. Tim asuhannya itu berada di puncak klasemen Bundesliga Jerman per pekan ke-25.
Pada momen Miracle of Istanbul, Alonso memiliki peran besar dalam kemenangan Liverpool. Ia adalah pencetak gol penyama kedudukan yang memaksa waktu normal berakhir dengan skor 3-3. Pada babak final itu, Alonso juga berhasil mengeksekusi tendangan penalti.
Dari lima nama dalam daftar ini, Xabi Alonso tentu menjadi yang paling mentereng. Pria asal Spanyol ini mengambil sedikit ilmu dari Rafael Benitez yang dahulu jadi bosnya di Liverpool. Kini, ia mewarisi semangat juang yang ditanamkan Benitez.