6 Pemain Mahal yang Belum Diandalkan Klub Bundesliga Jerman 2024/2025

13 Jul 2025, 05:22 WIB

Brahm

Bundesliga Jerman. (unsplash.com/manuelhoster)

Intinya sih...

Andres Skov-Olsen belum diandalkan masuk skuad inti VfL Wolfsburg
Jeanuel Belocian belum masuk skuad inti Bayer Leverkusen
Martin Terrier terdampak cedera pada akhir 2024/2025

Sebagai salah satu liga terbaik di Eropa, klub Bundesliga Jerman kerap mendatangkan pemain bintang. Tak sedikit klub raksasa Jerman yang membeli pemain mahal pada bursa transfer musim panas 2024 dan musim dingin 2025.

Sayangnya, tak semua pemain berharga mahal mampu beradaptasi cepat dengan strategi klub barunya. Padahal, klubnya berekspektasi besar terhadap penampilan pemain berlabel bintang untuk mendongkrak performa tim.

Tercatat ada enam pemain mahal yang belum diandalkan klub Bundesliga Jerman pada 2024/2025. Mayoritas pemain mahal tersebut dibeli oleh klub besar tradisional papan atas Jerman.

1. Andres Skov-Olsen belum diandalkan masuk skuad inti VfL Wolfsburg

Andres Skov Olsen dibeli VfL Wolfsburg untuk menambah amunisi lini serang pada musim dingin 2025. Pemain asal Denmark ini dipermanenkan dengan banderol sebesar 14 juta euro (Rp265,3 miliar) dari Club Brugge. Sayangnya, Skov-Olsen belum dipercaya Pelatih Ralph Hasenhuettl sebagai pemain sayap utama di skuadnya. Pada paruh kedua 2024/2025, ia baru mencetak 1 gol dari 12 laga.

2. Jeanuel Belocian belum masuk skuad inti Bayer Leverkusen

Jeanuel Belocian merapat ke skuad Bayer Leverkusen pada musim panas 2024. Pemain asal Prancis ini didatangkan dari Stade Rennais dengan banderol sebesar 15 juta euro (Rp284,2 miliar). Sayangnya, Belocian belum terpilih masuk skuad inti Pelatih Xabi Alonso dan hanya diturunkan dalam 5 laga. Meski demikian, ia memiliki peluang diturunkan di bawah Pelatih Erik Ten Hag pada 2025/2026.

3. Martin Terrier terdampak cedera pada akhir 2024/2025

Tak hanya Belocian, Bayer Leverkusen juga membeli Martin Terrier dari Stade Rennais pada musim panas 2024. Pemain asal Prancis itu diboyong dengan banderol sebesar 20 juta euro (Rp379 miliar). Sayangnya, Terrier belum terpilih masuk tim inti di bawah binaan Pelatih Xabi Alonso. Pada akhir 2024/2025, ia terdampak cedera parah yang memaksanya absen lama.

4. Hiroki Ito terdampak cedera sejak awal 2024/2025

Hiroki Ito didatangkan Bayern Muenchen untuk menambah amunisi lini belakang pada Juli 2024. Ia dibeli dengan banderol sebesar 23,5 juta euro (Rp445,3 miliar) dari VfB Stuttgart. Alih-alih diturunkan di skuad inti, bek tengah asal Jepang ini justru terdampak cedera metatarsal yang memaksanya absen sejak awal 2024/2025. Ito hanya diturunkan dalam enam laga bersama Die Bayern.

5. Elya Wahi belum tunjukkan performa terbaiknya di Eintracht Frankfurt

Elya Wahi berlabuh ke Eintracht Frankfurt pada musim dingin 2025 setelah gagal menujukkan performa apiknya di Olympique Marseille. Ia dibeli dengan harga sebesar 26 juta euro (Rp502,2 miliar) untuk menambah amunisi lini depan. Namun, striker asal Prancis itu masih belum menunjukkan ketajamannya. Wahi bahkan belum mencetak satu pun gol dalam 8 pertandingan pada paruh kedua 2024/2025.

6. João Palhinha masih jadi pelapis di skuad Bayern Muenchen

João Palhinha merapat ke Allianz Arena dengan banderol mahal yang mencapai 51 juta euro (Rp966,5 miliar). Eks pemain Fulham ini berfungsi menambah amunisi lini tengah Bayern Muenchen. Sayangnya, Palhinha belum mampu beradaptasi cepat di skuad asuhan Pelatih Vincent Kompany. Pada pertengahan 2024/2025, ia pun terdampak cedera yang memaksanya absen cukup lama.

Keenam pemain mahal di atas belum diandalkan klub Bundesliga Jerman karena berbagai faktor penyebab. Sebagian belum diandalkan karena terdampak cedera panjang dan sebagian karena belum tampil optimal, serta masih minim pengalaman. Pada 2025/2025, mereka harus menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk mengamankan tempat utama di klubnya masing-masing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.