6 Pemain yang Mencetak Brace di Final UCL pada Abad 21

Beberapa pemain mampu menorehkan brace atau 2 gol dalam 1 laga ketika berlaga di final Liga Champions Eropa (UCL). Terlepas timnya menang atau kalah, mencetak brace di final UCL merupakan suatu pencapaian bagi pemain secara individu. Pasalnya, tidak semua pemain top dunia mampu mengukir rekor tersebut.
Sebut saja Lionel Messi, Kylian Mbappe, dan Thierry Henry yang termasuk bintang sepak bola dunia, tetapi tidak pernah mencetak dua gol di final UCL. Dalam sejarahnya, hanya enam pemain ini yang mampu menorehkan brace di final UCL pada abad 21 atau terhitung sejak Januari 2000. Uniknya, ada satu pemain yang gagal mengantarkan klubnya menjuarai UCL meski menorehkan brace.
1. Hernan Crespo gagal menjuarai UCL bersama AC Milan meski mencetak brace pada final 2005
Hernan Crespo termasuk salah satu striker Argentina yang bersinar kala membela klub-klub Italia, seperti Parma, Lazio, Inter Milan, dan AC Milan. Ia pernah sekali bermain di final UCL kala berseragam AC Milan menghadapi Liverpool pada 2004/2005. Crespo kala itu berduet dengan Andriy Shevchenko di lini depan I Rossoneri asuhan Carlo Ancelotti.
AC Milan membuka keunggulan lewat Paolo Maldini saat laga baru berjalan 50 detik. Crespo menggandakan skor bagi I Rossoneri melalui sepakan kaki kanannya usai menerima assist dari Shevchenko pada menit ke-39. Ia menorehkan gol keduanya pada menit ke-44. Sayangnya, AC Milan gagal menjuarai UCL setelah Liverpool mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3 pada babak kedua dan menang lewat adu penalti.
2. Filippo Inzaghi mencetak dua gol kemenangan AC Milan atas Liverpool pada 2007
Kegagalan Crespo pada final Liga Champions 2005 mampu ditebus Filippo Inzaghi 2 tahun kemudian. Ia tampil sebagai starter kala AC Milan menghadapi Liverpool pada final UCL 2007. Diluar dugaan, Inzaghi menjadi pahlawan kemenangan AC Milan 2-1 atas Liverpool di laga ini.
Ia mencetak gol pertamanya setelah membelokkan tendangan bebas Andrea Pirlo pada menit ke-45. Inzaghi mencetak gol keduanya dengan cara fantastis. Ia mampu melepaskan diri dari jebakan offside dan menaklukan kiper Liverpool, Pepe Reina, lewat sepakan kaki kanannya pada menit ke-82. Berkat dua gol Inzaghi, AC Milan berhasil meraih gelar juara UCL ketujuh pada 2007.
3. Diego Milito membobol gawang Bayern Muenchen dua kali pada final UCL 2010
Diego Milito telah dianggap sebagai legenda Inter Milan. Hal tersebut tidak lepas dari kontribusinya bagi pencapaian I Nerazzurri yang meraih treble winner dengan menjuarai Serie A Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions, pada 2009/2010. Terlebih lagi, Milito menjadi pahlawan kemenangan Inter Milan 2-0 atas Bayern Muenchen pada final UCL 2010.
Ia membuka keunggulan I Nerazzurri kala memanfaatkan assist Wesley Sneijder dengan sepakan kaki kanannya pada menit ke-35. Milito menggandakan skor menjadi 2-0 usai mencetak gol pada menit ke-70. Torehan brace tersebut mengantarkan Inter Milan meraih gelar juara UCL pertamanya sejak 1964/1965.
4. Cristiano Ronaldo mencetak brace ke gawang Juventus pada final UCL 2017
Cristiano Ronaldo termasuk salah satu pemain yang cukup sering bermain di final Liga Champions. Tercatat, ia pernah 2 kali berlaga di final UCL bersama Manchester United dan 4 kali kala berseragam Real Madrid. Dari enam laga final tersebut, Ronaldo pernah sekali mencetak brace.
Momen tersebut terjadi kala Real Madrid menang 4-1 atas Juventus pada final UCL 2017. Ronaldo mencetak brace di laga ini. Secara perinci, ia membobol gawang Juventus pada menit ke-20 dan 64. Uniknya, kedua gol tersebut tercipta melalui sepakan kaki kanan.
5. Gareth Bale menciptakan dua gol fantastis pada final UCL 2018
Gareth Bale masuk daftar pemain cadangan kala Real Madrid berhadapan dengan Liverpool pada final Liga Champions 2018. Ia baru dimainkan kala menggantikan Isco pada menit ke-61. Bale langsung menunjukkan penampilan fantastis lewat dua gol cantik.
Ia melepaskan tendangan akrobatik usai menerima umpan silang Marcelo pada menit ke-63. Bale kemudian menembak bola dari luar kotak penalti dan gagal diantisipasi oleh kiper Liverpool, Loris Karius, pada menit ke-83. Real Madrid sukses menjuarai UCL usai menang 3-1 atas Liverpool di laga tersebut.
6. Desire Doue mencetak brace dan satu assist pada final UCL 2025
Tidak banyak yang memperhitungkan Desire Doue bakal menjadi bintang Paris Saint-Germain (PSG) kala direkrut dari Stade Rennais pada musim panas 2024. Usianya yang baru menginjak 19 tahun dan minim pengalaman bermain di klub besar seperti PSG membuat beberapa media serta fans meragukan kapasitasnya. Terlebih lagi, Doue dinilai bukan pengganti sepadan dari Kylian Mbappe yang hengkang ke Real Madrid.
Namun, ia berhasil menepis keraguan tersebut dengan menampilkan performa apik terutama di final UCL 2025. PSG sukses mengalahkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 di laga ini. Doue memberikan assist kepada gol pembuka PSG yang dicetak Achraf Hakimi pada menit ke-12. Ia lalu menorehkan dua gol pada menit ke-20 dan 63. Doue berhasil menciptakan sejarah bagi PSG yang pertama kali menjuarai UCL dalam sejarah klub.
Dari enam pemain di atas, hanya Crespo yang gagal meraih gelar juara UCL meski menorehkan brace. Kelima pemain lainnya tidak hanya mengukir prestasi secara individu, tetapi turut menciptakan sejarah bagi klubnya masing-masing. Bagi Doue, ia telah melampaui pencapaian Crespo, Ronaldo, Bale, Inzaghi, dan Milito, dengan mencetak brace saat usianya baru menginjak 19 tahun.