5 Pemain Top yang Membuat Inter Milan Menyesal Melepasnya, Ada Pirlo

Roberto Carlos merupakan salah satu bek kiri terbaik sepanjang masa. Kariernya bersinar ketika berkostum Real Madrid dengan mempersembahkan 3 trofi Liga Champions dan 4 gelar LaLiga. Dia juga menjadi bagian dari Timnas Brasil ketika menjuarai Piala Dunia 2002. Namun, tahukah kamu jika klub yang membawa sang pemain ke Eropa adalah Inter Milan?

Nerrazurri memboyongnya pada tahun 1995 dari Palmeiras. Sayangnya, dia hanya bertahan satu musim. Roy Hodgson, yang saat itu menjabat pelatih Inter Milan, justru memasangnya sebagai penyerang. Kesulitan beradaptasi dengan peran tersebut, dia pun dilepas ke Real Madrid di akhir musim. Sesuatu yang pastinya disesalkan fans Inter Milan.

Usai tampil memukau bersama Ajax Amsterdam, Denis Bergkamp memilih bergabung dengan Inter Milan pada tahun 1993 meskipun dilirik banyak klub besar lainnnya. Kariernya cukup menjanjikan ketika sukes membawa Inter Milan menjuarai UEFA Cup (Liga Europa) di musim perdananya. Dia mencetak 21 gol dari 74 laga di semua ajang selama 2 musim di Giuseppe Meazza.

Kedatangan Maurizio Ganz dan kehadiran Massimo Moratti sebagai presiden baru kemudian memicu Bergkamp hengkang ke Arsenal pada tahun 1995. Dia dilepas hanya dengan harga 11 juta euro. Bersama Arsenal, Bergkamp bertransformasi menjadi striker legenda klub. Dia mempersembahkan 3 trofi Premier League dan 4 FA Cup serta menorehkan 110 gol dan 90 assist dari 404 laga untuk Arsenal.

Diego Simeone bergabung dengan Inter Milan pada tahun 1996 dari Atletico Madrid. Dia tampil cukup mengesankan dengan tampil dalam 85 laga dengan torehan 14 gol dan mempersembahkan trofi UEFA Cup selama 3 musim di Giuseppe Meazza. Pada tahun 1999, Sven Goran Eriksson yang menangani Lazio merekerut gelandang asal Argentina tersebut.

Diego Simeone langsung menjadi pemain kunci di musim pertamanya dengan memberikan gelar Scudetto dan Coppa Italia. Pada 2003 dia kembali ke Atletico Madrid sebelum akhirnya gantung sepatu pada 2006 bersama Racing Club.

Melepas Coutinho ke Liverpool pada tahun 2013 dengan harga hanya 13 juta euro atau sekitar Rp220 miliar mungkin jadi kekeliruan terbesar Inter Milan. Kala itu, dia merupakan pemain muda dengan potensi besar seandainya Inter Milan memberinya waktu bermain lebih. Inter memboyongnya dari klub akademi Vaso da Gama pada tahun 2008 saat masih berusia 16 tahun.

Demi mendapatkan pengalaman dan waktu beramin, Coutinho sempat dipinjamkan ke tim senior Vasco da Gama dan Espanyol kemudian kembali ke Inter pada tahun 2012. Namun, Inter Milan kemudian melepasnya secara permanen ke Liverpool pada tahun 2013. Di Anfield, Coutinho mulai menemukan permainan terbaiknya sebelum dibeli Barcelona dengan harga 145 juta euro yang merupakan rekor transfer klub.

Semua orang pasti setuju bahwa Andrea Pirlo merupakan gelandang bertahan elegan dan salah satu yang terbaik di dunia. Karier profesionalnya dimulai bersama Brescia sebelum bergabung dengan Inter Milan pada tahun 1998. Demi mendapatkan waktu bermain, dia sempat dipinjamkan ke Reggina dan Brescia.

Namun, Inter Milan kemudian melepasnya ke klub sekota, AC Milan, pada tahun 2001 dengan harga 17 juta euro. Di San Siro, Pirlo berkembang pesat dan menjadi salah satu gelandang bertahan terbaik dunia. Satu dekade di AC Milan, dia mempersembahkan 2 trofi Liga Champions dan 2 Scudetto. Pirlo kemudian hijrah ke Juventus pada 2011 sebelum gantung sepatu di MLS bersama New York City FC.

Musim ini Inter Milan berpotensi besar meraih Scudetto yang telah lama didambakan. Salah satu kuncinya adalah transfer pemain yang sangat efektif. Kesalahan melepas pemain-pemain potensial tampaknya menjadi pelajaran bagi klub asal Milan tersebut.