Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Pemain yang Pernah Membela Juventus dan Bayern Munchen

6 Pemain yang Pernah Membela Juventus dan Bayern Munchen
Matthijs de Ligt (instagram.com/mdeligt_)
Intinya sih...
  • Semua pernah membela Juventus dan Bayern Munich, berkontribusi meraih gelar domestik dan Eropa.
  • Menempati berbagai posisi: bek, gelandang, winger, dan striker.
  • Biaya transfer tinggi, dari ratusan miliar hingga triliunan rupiah.
  • Status terkini berbeda: beberapa pensiun, beberapa masih aktif di klub top.
  • Meninggalkan jejak prestasi dan menjadi inspirasi bagi pemain muda.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sepak bola Eropa selalu menghadirkan pertukaran pemain antar klub besar, dan Juventus serta Bayern Munich termasuk klub yang sering berbagi bintang. Sejumlah pemain pernah merasakan pengalaman bermain di kedua klub raksasa ini, baik sebagai gelandang tangguh, winger cepat, maupun striker mematikan. Kehadiran mereka di masing-masing klub tidak hanya memperkuat skuad, tetapi juga meninggalkan jejak prestasi yang membanggakan.

Pertukaran pemain antara Juventus dan Bayern Munich menunjukkan strategi transfer yang cerdas dari kedua klub. Pemain muda berbakat bisa berkembang di Juventus, kemudian dipoles lebih matang di Bayern, atau sebaliknya. Faktor pengalaman internasional, adaptasi di liga yang berbeda, dan kemampuan menghadapi tekanan kompetisi top Eropa menjadi kunci sukses mereka di kedua klub.

Selain itu, pengalaman bermain di dua liga top Eropa memberi para pemain ini kesempatan untuk memenangkan berbagai gelar domestik dan Eropa, memperluas reputasi internasional, dan menjadi inspirasi bagi generasi pemain muda. Dari lini belakang hingga lini depan, kontribusi mereka tetap diingat oleh fans dan klub masing-masing.

1. Mehdi Benatia

Mehdi Benatia (twitter.com/fcbayern)
Mehdi Benatia (twitter.com/fcbayern)

Mehdi Benatia bergabung dengan Juventus pada 2013 dari AS Roma dengan biaya transfer sekitar Rp289 miliar. Di Turin, ia menjadi bek tangguh di lini belakang, dikenal dengan kemampuan membaca permainan, tekel bersih, dan duel udara yang kuat. Selama 2 musim, Benatia tampil dalam lebih dari 50 pertandingan, mencetak beberapa gol penting, dan membantu Juventus memenangkan Serie A serta Coppa Italia secara beruntun.

Pada 2014, Benatia pindah ke Bayern Munich dengan biaya sekitar €26 juta (Rp442 miliar). Di Jerman, ia tampil dalam lebih dari 80 pertandingan dan menjadi bagian penting dari skuad yang memenangkan Bundesliga, DFB-Pokal, dan DFL-Supercup. Gaya bermain disiplin, kemampuan memimpin lini belakang, dan pengalamannya di level internasional membuatnya dihormati sebagai salah satu bek tengah terbaik selama kariernya di Bayern.

Setelah meninggalkan Bayern pada 2016, Benatia kembali ke Italia untuk bermain di Roma dan kemudian pindah ke beberapa klub lain, termasuk Al-Duhail di Qatar. Saat ini, Mehdi Benatia telah pensiun dari sepak bola profesional. Ia aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan beberapa proyek sepak bola, serta tetap menjadi figur populer di komunitas sepak bola Maroko dan internasional.

2. Arturo Vidal

Arturo Vidal (twitter.com/fcbayern)
Arturo Vidal (twitter.com/fcbayern)

Arturo Vidal bergabung dengan Juventus pada 2011 dari Bayer Leverkusen dengan biaya transfer sekitar Rp179 miliar. Di Turin, Vidal menjadi gelandang serba bisa yang tangguh, dikenal dengan kemampuan bertahan, menekan lawan, dan mencetak gol penting. Selama 6 musim, ia tampil dalam lebih dari 190 pertandingan, mencetak 38 gol, dan membantu Juventus memenangkan beberapa gelar Serie A secara beruntun, serta menjadi salah satu pemain kunci dalam dominasi Juventus di Italia.

Pada 2015, Vidal pindah ke Bayern Munich dengan biaya sekitar €37 juta (sekitar Rp631 miliar). Di Jerman, ia tampil dalam lebih dari 105 pertandingan, mencetak 17 gol, dan menjadi bagian penting dari skuad Bayern yang memenangkan Bundesliga tiga kali berturut-turut. Gaya bermain agresif, fisik kuat, dan kemampuan memimpin lini tengah membuat Vidal sangat dihormati selama kariernya di Bayern.

Setelah meninggalkan Bayern pada 2018, Vidal melanjutkan kariernya di Barcelona, kemudian pindah ke Inter Milan, dan akhirnya ke Flamengo di Brasil. Saat ini, Arturo Vidal aktif bermain untuk Flamengo, tetap dikenal sebagai gelandang tangguh dengan pengalaman internasional yang kaya, sekaligus menjadi sosok inspiratif bagi pemain muda di klub dan tim nasional Chile.

3. Kingsley Coman

Kingsley Coman (fcbayern.com)
Kingsley Coman (fcbayern.com)

Kingsley Coman bergabung dengan Juventus pada 2014 dari Paris Saint-Germain sebagai pemain muda berbakat. Di Turin, ia tampil dalam lebih dari 50 pertandingan, mencetak 10 gol, dan menjadi bagian penting dari skuad Juventus yang memenangkan Serie A 2014–15. Kecepatan, dribel, dan kemampuan menyerang membuat Coman cepat menarik perhatian klub-klub top Eropa, meskipun usianya masih muda saat itu.

Pada 2015, Coman pindah ke Bayern Munich melalui kesepakatan pinjaman yang kemudian menjadi permanen dengan biaya total sekitar Rp357 miliar. Di Jerman, ia tampil dalam lebih dari 200 pertandingan, memenangkan Bundesliga secara beruntun, DFB-Pokal, dan UEFA Champions League 2019–20. Coman menjadi salah satu winger andalan Bayern, dikenal dengan kemampuan mencetak gol penting dan memberikan assist di laga-laga besar.

Saat ini, Kingsley Coman masih aktif bermain di Bayern Munich, menjadi pemain inti di lini serang dan berkontribusi secara konsisten di Bundesliga serta Liga Champions. Kecepatan, kreativitas, dan pengalaman internasionalnya tetap menjadikannya salah satu pemain kunci dalam skuad Bayern di level domestik maupun Eropa.

4. Douglas Costa

Douglas Costa (instagram.com/douglascosta)
Douglas Costa (instagram.com/douglascosta)

Douglas Costa bergabung dengan Bayern Munich pada 2015 dari Shakhtar Donetsk dengan biaya transfer sekitar Rp510 miliar. Di Jerman, ia tampil dalam lebih dari 120 pertandingan, mencetak 22 gol, dan menjadi winger kreatif dengan kecepatan tinggi serta kemampuan melewati lawan. Costa memenangkan beberapa gelar Bundesliga dan DFB-Pokal selama kariernya di Bayern, dan dikenal sebagai pemain yang mampu menciptakan peluang penting di lini depan.

Pada 2017, Costa dipinjamkan ke Juventus dan kemudian dibeli secara permanen pada 2018 dengan biaya sekitar Rp680 miliar. Di Turin, ia tampil dalam lebih dari 80 pertandingan, mencetak 15 gol, dan membantu Juventus memenangkan Serie A beberapa kali. Kecepatan, dribel, dan kemampuan menyerang Costa tetap menjadi senjata utama lini depan Juventus.

Saat ini, Douglas Costa aktif bermain untuk Grêmio di Brasil, klub asalnya, membawa pengalaman Eropa untuk membimbing pemain muda sekaligus memperkuat lini serang tim. Meskipun tidak lagi berada di Eropa, Costa tetap menjadi figur penting dengan pengalaman klub-klub top dan prestasi internasional yang mentereng.

5. Matthijs de Ligt

Matthijs de Ligt (instagram.com/mdeligt_)
Matthijs de Ligt (instagram.com/mdeligt_)

Matthijs de Ligt memulai karier profesionalnya di Ajax Amsterdam, sebelum pindah ke Juventus pada 2019 dengan biaya transfer sekitar Rp1,27 triliun. Di Turin, ia langsung menjadi bek tengah andalan, dikenal dengan kemampuan membaca permainan, kepemimpinan, serta duel udara yang solid. Selama bermain untuk Juventus, de Ligt tampil dalam lebih dari 100 pertandingan, membantu tim memenangkan Serie A dan beberapa gelar domestik lainnya.

Setelah Juventus, de Ligt bergabung dengan Bayern Munich, di mana ia memperkuat lini belakang klub Jerman tersebut dengan tampil dalam lebih dari 80 pertandingan. Di Bayern, ia membantu tim memenangkan Bundesliga, DFB-Pokal, dan tampil di level Liga Champions, menunjukkan konsistensi, ketangguhan fisik, dan kemampuan membangun serangan dari lini belakang.

Pada Agustus 2024, de Ligt pindah ke Manchester United dengan biaya transfer sekitar Rp765 miliar. Saat ini, ia menjadi pemain inti lini belakang United, tampil konsisten di Premier League dan kompetisi Eropa. De Ligt terus menunjukkan kualitasnya sebagai bek modern dengan kemampuan bertahan yang solid, distribusi bola yang baik, dan kepemimpinan yang kuat di lapangan.

6. Mario Mandžukić

Mario Mandzukic (uefa.com)
Mario Mandzukic (uefa.com)

Mario Mandžukić bergabung dengan Juventus pada 2015 dari Atletico Madrid dengan biaya transfer sekitar Rp323 miliar). Di Turin, ia menjadi striker andalan yang dikenal dengan kerja keras, kemampuan bertahan dari lini depan, dan ketajaman dalam mencetak gol. Selama empat musim, Mandžukić tampil dalam lebih dari 150 pertandingan, mencetak lebih dari 50 gol, dan membantu Juventus meraih beberapa gelar Serie A dan Coppa Italia.

Sebelum Juventus, Mandžukić sempat bermain untuk Bayern Munich pada 2012 hingga 2014 dengan biaya transfer sekitar €22 juta (sekitar Rp374 miliar). Di Jerman, ia tampil dalam lebih dari 80 pertandingan, mencetak 31 gol, dan menjadi bagian penting dari skuad Bayern yang memenangkan Bundesliga dua kali berturut-turut, DFB-Pokal, dan DFL-Supercup. Kemampuannya sebagai striker target-man dan agresif di lini depan membuatnya menjadi pemain kunci di Bayern.

Setelah meninggalkan Juventus pada 2019, Mandžukić melanjutkan kariernya di beberapa klub, termasuk Al-Duhail di Qatar dan AC Milan. Saat ini, Mario Mandžukić telah pensiun dari sepak bola profesional dan terlibat dalam kegiatan sosial serta proyek pengembangan sepak bola di Kroasia, tetap menjadi salah satu striker berpengalaman yang dihormati di Eropa.

7. FAQ

JUVENTUS 2006
JUVENTUS 2006

1. Siapa pemain yang paling sukses di Juventus dan Bayern Munich?

Arturo Vidal dan Douglas Costa termasuk pemain yang sukses, memenangkan banyak gelar domestik dan kompetisi Eropa di kedua klub.

2. Apakah semua pemain ini masih aktif bermain?

Tidak, Mehdi Benatia dan Mario Mandžukić sudah pensiun, sementara Vidal, Coman, Costa, dan de Ligt masih aktif.

3. Berapa biaya transfer terbesar di antara pemain ini?

Matthijs de Ligt menjadi yang termahal dengan biaya €75 juta (Rp1,27 triliun) saat pindah dari Ajax ke Juventus.

4. Siapa yang saat ini bermain di Bayern Munich?

Kingsley Coman masih aktif bermain di Bayern Munich sebagai winger inti.

5. Apakah ada pemain ini yang bermain di liga selain Serie A, Bundesliga, dan Premier League?

Ya, Douglas Costa dan Mario Mandžukić sempat bermain di Brasil, Qatar, dan Italia setelah meninggalkan klub-klub Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ainur Rizki
EditorAinur Rizki
Follow Us

Latest in Sport

See More

Persita Masih Ganas, Giliran PSIM Jadi Korban

17 Okt 2025, 17:37 WIBSport