7 Pemain yang Pernah Membela Manchester City dan Leicester

Riyad Mahrez adalah salah satu pemain paling ikonik yang pernah membela Leicester City sekaligus Manchester City. Ia didatangkan Leicester dari Le Havre pada Januari 2014 dan langsung menjadi bintang utama. Puncak kariernya di King Power Stadium adalah ketika membawa Leicester meraih gelar Premier League 2015/16 secara sensasional. Selama membela Leicester, Mahrez mencatatkan 179 penampilan dengan torehan 48 gol dan 38 assist, kontribusi luar biasa yang menjadikannya salah satu winger terbaik liga saat itu.

Pada Juli 2018, Mahrez pindah ke Manchester City dengan nilai transfer sekitar 60 juta euro atau setara Rp1,13 triliun, menjadikannya salah satu transfer termahal klub. Bersama The Citizens, ia tampil dalam 189 pertandingan, mencetak 63 gol dan 45 assist di semua kompetisi. Mahrez berperan penting dalam kesuksesan City meraih berbagai gelar domestik dan juga Liga Champions UEFA. Dengan skill dribel, kecepatan, serta ketenangannya dalam menyelesaikan peluang, Mahrez dikenang sebagai salah satu pemain paling berbakat yang pernah mengisi lini serang kedua klub.

Kelechi Iheanacho adalah lulusan akademi Manchester City yang promosi ke tim utama pada musim 2015/16. Sebagai striker muda, ia cukup menjanjikan dengan torehan 21 gol dan 8 assist dari 64 penampilan di semua kompetisi. Meski tampil impresif, persaingan ketat di lini depan City membuat Iheanacho kesulitan mendapatkan menit bermain reguler. Pada akhirnya, pada musim panas 2017 ia memutuskan hengkang ke Leicester City untuk mencari peluang bermain lebih banyak.

Leicester memboyong Iheanacho dari Manchester City dengan nilai transfer sekitar 25 juta euro atau setara Rp435 miliar. Bersama Leicester, Iheanacho berkembang menjadi pemain penting, terutama di kompetisi piala domestik. Ia mencetak gol-gol krusial di FA Cup 2020/21 yang membawa Leicester meraih gelar bersejarah. Hingga kini, Iheanacho dikenal sebagai penyerang yang selalu siap memberi perbedaan ketika dibutuhkan.

Kasper Schmeichel memulai karier mudanya di akademi Manchester City pada tahun 2002 dan naik ke tim utama pada 2004. Ia sempat menjalani masa peminjaman di berbagai klub sebelum mendapat kesempatan tampil bersama skuad utama City pada musim 2007/08. Bersama The Citizens, Schmeichel mencatatkan 8 penampilan di semua kompetisi. Meski potensinya terlihat, persaingan ketat di posisi kiper membuatnya sulit mendapat tempat reguler. Akhirnya, ia dilepas dan melanjutkan kariernya di klub lain sebelum benar-benar menemukan rumah di Leicester City.

Pada 2011, Leicester City merekrut Schmeichel dari Leeds United dengan biaya sekitar 1,5 juta euro atau setara dengan Rp25,8 miliar. Bersama Leicester, ia berkembang menjadi salah satu kiper terbaik Premier League dan bahkan menjadi kapten tim. Dalam 11 musim membela The Foxes, Schmeichel mencatat lebih dari 470 penampilan, berperan penting dalam kesuksesan Leicester meraih gelar Premier League 2015/16 dan FA Cup 2020/21. Kepemimpinan, refleks luar biasa, serta kesetiaannya membuat Schmeichel dikenang sebagai legenda klub.

Ben Mee adalah produk akademi Manchester City yang promosi ke tim utama pada 2008. Meski tidak banyak tampil di skuad utama, ia sempat dipinjamkan ke beberapa klub untuk mendapat pengalaman. Salah satunya adalah Leicester City pada musim 2010/11, di mana ia mencatatkan 15 penampilan di Championship. Pinjaman itu memberi Mee kesempatan merasakan kompetisi senior reguler sebelum kariernya berkembang lebih jauh.

Setelah masa pinjaman, Mee kemudian pindah permanen ke Burnley pada 2012 dengan biaya sekitar 250 ribu euro atau setara Rp4,3 miliar. Di Turf Moor, ia menjelma menjadi bek andalan selama lebih dari satu dekade, mencatat lebih dari 350 penampilan di Premier League dan Championship. Meski kiprahnya lebih banyak dikenal di Burnley, periode singkat bersama Leicester membuatnya masuk daftar pemain yang pernah membela kedua klub: Manchester City dan Leicester City.

Paul Dickov adalah salah satu striker yang cukup dikenal karena kiprahnya bersama Manchester City dan Leicester City. Ia pertama kali membela Manchester City pada 1996 setelah diboyong dari Arsenal. Selama periode pertamanya di Maine Road (1996–2002), Dickov tampil lebih dari 150 pertandingan dengan torehan 35 gol. Ia dikenang sebagai striker pekerja keras yang kerap mencetak gol penting, salah satunya pada laga play-off Division Two 1999 melawan Gillingham yang membantu City promosi.

Pada 2002, Dickov pindah ke Leicester City dan langsung memberi kontribusi besar. Ia mencetak 37 gol dari 122 penampilan selama tiga musim pertamanya, termasuk musim 2002/03 saat membantu Leicester promosi ke Premier League. Setelah sempat kembali ke Manchester City (2006–2008), Dickov juga menjalani periode kedua di Leicester. Kontribusinya bagi kedua klub menjadikannya salah satu nama spesial yang masuk daftar pemain yang pernah membela Manchester City dan Leicester City.

Michael Johnson adalah gelandang berbakat yang besar di akademi Manchester City dan mulai mencuri perhatian pada pertengahan 2000-an. Ia masuk ke tim utama pada musim 2006/07 dan sempat dipuji sebagai salah satu talenta muda terbaik Inggris. Bersama City, Johnson mencatat 37 penampilan dan mencetak 2 gol di Premier League. Sayangnya, kariernya terganggu cedera panjang serta masalah kebugaran yang membuatnya sulit berkembang sesuai potensinya.

Pada musim 2011/12, Manchester City meminjamkan Johnson ke Leicester City agar ia bisa mendapatkan menit bermain reguler. Namun, masa pinjamannya di King Power Stadium berjalan singkat, dengan hanya 9 penampilan tanpa gol. Setelah itu, cedera kembali menghantam dan membuatnya kesulitan bangkit. Johnson akhirnya pensiun dini dari sepak bola profesional pada usia muda, menjadikannya salah satu contoh bakat besar yang sayangnya tak bisa berkembang maksimal karena faktor non-teknis.

Darius Vassell dikenal sebagai salah satu penyerang cepat Inggris yang pernah membela Manchester City dan Leicester City. Ia bergabung dengan Manchester City pada 2005 setelah meninggalkan Aston Villa. Selama empat musim di City (2005–2009), Vassell mencatat lebih dari 120 penampilan dengan torehan 22 gol di semua kompetisi. Meski bukan striker dengan produktivitas tinggi, ia dikenal karena kecepatan, kerja keras, serta fleksibilitas bermain di berbagai posisi lini depan.

Setelah kontraknya di City berakhir, Vassell bergabung dengan Leicester City pada 2010. Di King Power Stadium, ia tampil sebanyak 46 kali dan mencetak 6 gol dalam dua musim (2010–2012). Meskipun masa baktinya tidak lama, Vassell tetap dihargai sebagai pemain berpengalaman yang membantu mengisi lini serang Leicester pada masa transisi klub sebelum kembali ke Premier League. Kehadirannya membuatnya masuk daftar pemain yang pernah sama-sama memperkuat Manchester City dan Leicester City.