potret Manuel Neuer bersama Timnas Jerman(90min.com)
Kontroversi warna pelangi sebenarnya sudah seperti debat kusir. Seiring dengan kebijakan pemerintah Hungaria yang tak memberi ruang kepada kaum LGBTQ, muncul banyak penolakan dari sejumlah negara Uni Eropa. Salah satunya adalah Jerman.
Dengan tegas, Jerman menyatakan menolak undang-undang yang diberlakukan oleh pemerintah Hungaria terkait hak dari LGBTQ. Dalam undang-undang tersebut, ada larangan terkait konten homoseksualitas. Tak cuma itu, undang-undang yang baru melarang kaum penyuka sesama jenis mendapat pendidikan di sekolah atau program sejenis kategori U-18.
Hukum tersebut juga mengatur larangan perubahan gender terhadap anak-anak di bawah umur. Reiter merasa hal ini telah mengekang kebebasan berekspresi dan merupakan pelanggaran hak asasi manusia.
Sementara, UEFA seperti terjebak di antara perang ideologi Jerman dan Hungaria. Namun, UEFA sudah bersikap tegas, menekankan posisinya sebagai organisasi bebas politik dan agama, memilih untuk bersikap netral hingga tidak mendukung sisi mana pun.
"Segala bentuk diskriminasi merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh sepak bola baik di dalam maupun luar lapangan. Tindakan yang bisa kami lakukan yaitu dengan memosisikan diri sebagai organisasi netral. Penolakan bukan didasari atas alasan politis. Justru, permintaannya yang beraroma demikian," begitu pernyataan resmi UEFA dilansir ESPN.