5 Pencetak Hattrick di UCL, tapi Timnya Kalah per 25 Oktober 2025

- Ronaldo Nazario dan Real Madrid kalah dari Manchester United pada 23 April 2003
- Gareth Bale hampir membawa Tottenham Hotspur comeback ketika melawan Inter Milan pada 20 Oktober 2010
- Irvan Can Kahveci dan Istanbul Basaksehir kalah dari RB Leipzig akibat gol menit akhir
Mencetak gol di ajang sebesar Liga Champions Eropa (UCL) jelas merupakan pencapaian yang membanggakan. Apalagi, jika berhasil mengukir hattrick. Menurut situs resmi UCL, per 25 Oktober 2025, ada 113 pemain yang sudah menorehkan prestasi semacam itu sejak kompetisi ini memulai era baru pada 1992/1993. Namun, ternyata, tidak semua hattrick membahagiakan. Sebab, terdapat lima sosok yang mampu menciptakannya, tetapi mengakhiri pertandingan dengan kekalahan.
1. Ronaldo Nazario dan Real Madrid kalah dari Manchester United pada 23 April 2003
Real Madrid bertandang ke Old Trafford untuk menghadapi Manchester United pada leg kedua perempat final Liga Champions 2002/2003 (23/4/2003). Kedua tim menyajikan pertarungan yang menghibur. MU berhasil menang dengan skor 4-3, tetapi Real Madrid sebetulnya sempat unggul hingga tiga kali. Ronaldo Nazario membawa Los Blancos memimpin pada menit 12, 51, dan 59.
David Beckham akhirnya membuat Setan Merah merebut kemenangan berkat brace-nya pada menit 71 dan 84. Sebelumnya, mereka memang mampu mencetak dua gol melalui Ruud van Nistelrooy (43’) dan bunuh diri Ivan Helguera (53’). Beruntung bagi Ronaldo dan Real Madrid, mereka tetap melaju ke semifinal berkat kemenangan 3-1 pada leg pertama.
2. Gareth Bale hampir membawa Tottenham Hotspur comeback ketika melawan Inter Milan pada 20 Oktober 2010
Inter Milan dan Tottenham Hotspur bertemu di Giuseppe Meazza pada matchday ketiga fase grup Liga Champions 2010/2011. Spurs sudah harus tertinggal pada menit kedua akibat gol dari Javier Zanetti. Situasi makin rumit ketika mereka kehilangan sang kiper, Heurelho Gomes, pada menit kedelapan karena kartu merah. Inter Milan pun menambah tiga gol sebelum babak pertama usai melalui Samuel Eto’o (11’, 35’) dan Dejan Stankovic (14’). Namun, keunggulan tersebut membuat Inter Milan lengah pada babak kedua. Gareth Bale menjadi pemain yang berhasil memanfaatkannya.
Winger yang saat itu masih berusia 21 tahun itu mencetak hattrick pada menit 52, 90, dan 90+1. Semuanya tercipta dengan cara yang sama. Bale melepaskan sebuah tendangan kaki kiri di sisi kiri di dalam kotak penalti. Dua gol pertamanya bahkan diawali dengan dribble memukau. Sayangnya, Damir Skomina terlanjur menyudahi pertandingan sebelum Bale membuat satu momen magis terakhir. Meski begitu, Spurs berhasil mengalahkan Inter Milan dengan skor 3-1 ketika gilran bermain di kandang. Bale menyumbang dua assist. Spurs pun keluar sebagai juara grup A di atas Inter Milan.
3. Irvan Can Kahveci dan Istanbul Basaksehir kalah dari RB Leipzig akibat gol menit akhir
Istanbul Basaksehir menjamu RB Leipzig pada matchday kelima fase grup Liga Champions 2020/2021 (2/12/2020). Mereka kalah dengan skor 3-4 dari wakil asal Jerman yang dihuni banyak pemain bertalenta tersebut. Meski begitu, Basaksehir sebetulnya hampir saja untuk setidaknya mengamankan satu poin berkat hattrick dari Irvan Can Kahveci.
Yussuf Poulsen (26’) dan Nordi Mukiele (43’) membawa RB Leipzig unggul. Kahveci lantas memangkas jarak beberapa saat sebelum babak pertama usai. Dani Olmo membuat RB Leipzig kembali menjauh pada menit 62. Namun, Kahveci berhasil menyamakan kedudukan pada menit 72 dan 85. Sayangnya, Basaksehir kehilangan poin akibat gol Alexander Sorloth pada menit 90+2.
4. Christopher Nkunku dan RB Leipzig tidak berdaya saat bersua Manchester City pada 15 September 2021
RB Leipzig tidak kuasa menahan kekuatan Manchester City ketika bertandang ke Etihad Stadium untuk melakoni matchday pertama Liga Champions 2021/2022. Mereka kalah dengan kor 3-6. Christopher Nkunku mencetak semua gol hiburan RB Leipzig pada menit 42, 51, dan 73.
Sementara itu, Manchester City berpesta melalui Nathan Ake (16’), bunuh diri Nordi Mukiele (28’), penalti Riyad Mahrez (45+2’), Jack Grealish (56’), Joao Cancelo (75’), dan Gabriel Jesus (85’). RB Leipzig juga kehilangan satu pemain. Angelino mendapat kartu merah pada menit 79.
5. Vangelis Pavlidis dan Benfica kalah comeback 4-5 dari Barcelona pada 21 Januari 2025
Momen teranyar ketika terdapat pemain yang mencetak hattrick di Liga Champions, tetapi mengakhiri pertandingan dengan kekalahan terjadi pada 21 Januari 2025. Saat itu, Benfica dibekuk Barcelona dengan skor 4-5 pada matchday ketujuh fase liga musim 2024/2025. Padahal, Benfica yang bermain di kandang sempat unggul 3-1 berkat hattrick dari Vangelis Pavilidis. Striker asal Yunani itu mencetak gol dari situasi permainan terbuka pada menit 2 dan 22 serta melalui tendangan penalti pada menit 30.
Barcelona memangkas jarak lewat gol Robert Lewandowski pada menit 13 dan Raphinha pada menit 64. Meski begitu, Benfica sebetulnya bisa kembali menjauh berkat bunuh diri Ronald Araujo pada menit 68. Namun, Barcelona menunjukkan kekuatan sesungguhnya. Lewandowski membuat skor menjadi 3-4 melalui tendangan penalti pada menit 78. Gol Eric Garcia pada menit 86 dan Raphinha pada menit 90+6 akhirnya memastikan misi comeback Barcelona berhasil. Benfica juga kehilangan Arthur Cabral karena mendapat kartu merah beberapa saat sebelum laga usai.
Lima hattrick di atas menunjukkan jati diri sepak bola sebagai olahraga kolektif. Kecemerlangan individu bakal sulit untuk mengalahkan kerja sama tim. Terlebih di kompetisi level tinggi seperti Liga Champions Eropa.


















