Penjelasan Gol Cepat Ekuador ke Gawang Qatar yang Dianulir

Jakarta, IDN Times - Gol cepat Ekuador ke gawang Qatar yang dianulir dalam duel di Al Bayt Stadium, Minggu (20/11/2022), mengundang kontroversi. Publik bertanya-tanya, mengapa tandukan kapten Ekuador, Enner Valencia, pada akhirnya tak berbuah gol.
Memang, dalam duel itu, publik sempat bingung ketika bola hasil tandukan Valencia di menit tiga tak disahkan jadi gol. Wasit Daniele Orsato menyatakan, dalam prosesya gol Valencia berbau offside. Makanya, harus dianulir.
Tayangan ulang yang diberikan cukup membingungkan karena ada orang terakhir yang berdiri tepat di dekat gawang Qatar. Biar gak bingung, IDN Times kasih penjelasan nih.
1. Tinjau prosesnya dulu

Rekaman pertandingan yang diputar, hanya menyajikan hasil akhir dan simulasi dari teknologi offside di Piala Dunia 2022. Dalam tayangan itu, terlihat kaki pemain Ekuador melewati garis offside yang ditarik para pemain Qatar.
Pemain Ekuador yang dimaksud adalah Michael Estrada. Dalam prosesnya, Estrada sempat diumpan lambung oleh rekannya. Dalam situasi itu, kiper Qatar, Saad Alsheeb, memutuskan keluar dari sarangnya.
Alsheeb kala itu berupaya untuk menghalau bola. Posisinya, Alsheeb berhimpitan dengan Estrada dan rekannya, Abdelkarim Hassan. Saat itu, bola yang hendak dihalau, gagal diamankan Alsheeb.
Kemudian, sempat mengarah ke Felix Torres. Dengan cepat, Torres mengirimkan umpan dengan sepakan akrobatik ke Valencia. Langsung saja, Valencia menanduk bola ke gawang Qatar. Tapi, setelah ditinjau lewat VAR, gol itu dianulir. Pertanyaan kemudian muncul, kenapa bisa dianulir, padahal di belakang Alsheeb masih ada pemain Qatar lainnya?
2. Jadi begini penjelasannya

Dalam law of the game yang dikeluarkan oleh International Football Association Board (IFAB), wasit Daniele Orsato dan VAR sudah bertindak benar. Teknologi offside semi otomatis yang ditempatkan di Al Bayt Stadium, telah menunjukkan posisi dari Estrada.
Menurut aturan, garis offside bisa ditarik berdasarkan posisi kiper ketika maju dan terlibat aktif dalam permainan. Dalam kasus ini, aturan yang dirilis 13 Januari 2022 lalu menyebutkan, ketika kiper maju, lawan setidaknya harus sejajar dengan dua pemain lainnya agar berada dalam posisi onside.
Nah, situasi yang terjadi, Alsheeb, ketika hendak menghalau bola dan gagal, dianggap aktif dalam permainan. Jadi, saat itu, dia dianggap sebagai salah satu outfield player. Praktis, ketika maju, Alsheeb menjadi satu dari dua pemain di garis terakhir.
Maka dari itu, orang kedua terakhir Qatar adalah Hassan, yang berduel dengan Estrada di bawah. Kebetulan, kaki Estrada lebih panjang ketimbang Hassan. Jadi, dengan begitu keputusan VAR menganulir gol Ekuador adalah benar. Nah, bagaimana status pemain Qatar yang paling belakang?
3. Jadi, keputusannya sudah benar

Publik mungkin berpikir kalau pemain belakang Qatar yang tersisa statusnya adalah orang terakhir. Namun, dengan aturan di atas, ketika kiper dianggap sebagai outfield player, maka pemain Qatar yang satu ini berubah perannya. Hitungannya, dia berperan sebagai kiper.
Kesimpulannya, Orsato dan VAR sudah benar menganulir gol tersebut. Adapun, tim VAR harus bekerja lebih jeli demi memastikan apakah benar Estrada offside atau tidak. Sebab, mereka harus benar-benar memutuskan bagaimana peran dari Alsheeb, aktif atau tidak dalam permainan. Ternyata, Alsheeb dinyatakan aktif.