Perbandingan 100 Laga Awal Lamine Yamal vs Lionel Messi di Barcelona

- Lamine Yamal mencetak 21 gol dalam 100 pertandingan pertamanya bersama Barcelona, sementara Lionel Messi mencetak 41 gol.
- Yamal unggul dengan 33 assist, sedangkan Messi hanya memiliki 21 assist. Yamal lebih sering berperan sebagai playmaker.
- Yamal membawa Barcelona menang dalam 71 dari 100 laga atau 71 persen, sedangkan Messi mencatatkan 67 kemenangan dengan persentase kemenangan sebesar 67 persen.
Barcelona sekali lagi melahirkan pemain sepak bola berkualitas. Dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions Eropa (UCL) melawan Inter Milan (1/5/2025), Lamine Yamal resmi mencatatkan penampilan ke-100 bersama tim utama Blaugrana. Pencapaian pemain muda berusia 17 tahun ini seketika mengingatkan kita kepada sang maestro Barcelona, Lionel Messi.
Meskipun membandingkan dua era yang berbeda bisa menimbulkan perdebatan panas, data dan statistik bisa berikan perspektif lebih objektif. Keduanya menjalani perjalanan awal karier di Camp Nou dengan penuh perhatian banyak pasang mata. Berseragam biru-merah, baik Messi maupun Yamal telah mempersembahkan kontribusi yang luar biasa.
Berikut perbandingan antara Lamine Yamal dan Lionel Messi setelah 100 pertandingan bersama Barcelona.
1. Messi lebih tajam soal gol sedangkan Yamal berperan lebih sebagai pemberi umpan matang
Pada 100 pertandingan pertamanya, Lionel Messi mencetak 41 gol untuk Barcelona. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan Yamal yang baru mengoleksi 21 gol. Namun, Messi butuh waktu lebih lama untuk menjadi starter tetap dibanding Yamal.
Di sektor assist, Yamal justru unggul dengan 33 umpan gol. Jumlah ini 12 lebih banyak daripada Messi yang hanya mencatatkan 21 assist. Kemampuan Yamal membaca permainan dan memberikan umpan matang menjadi keunggulannya. Keberadaan rekan-rekan seperti Lewandowski dan Raphinha menjadi mitra ideal untuk memanfaatkan umpan matangnya.
Messi dikenal sebagai pencetak gol alami sejak muda, sementara Yamal lebih sering berperan sebagai playmaker. Perbedaan peran ini memengaruhi statistik keduanya. Namun, keduanya sama-sama menjadi penggerak serangan tim. Jika melihat rasio gol per game, Messi lebih dominan dengan 0,41 gol per laga. Yamal masih berada di angka 0,21 gol per laga.
Keduanya memiliki keunikan masing-masing, Messi lebih sering ditugaskan sebagai finisher, sedangkan Yamal sebagai pengumpan. Dalam sistem yang dijalankan Hansi Flick, ia diberi kebebasan untuk berkreasi di sisi kanan. Ke depannya, bukan tidak mungkin Yamal akan menjadi pencetak gol sekaligus kreator utama tim.
2. Lamine Yamal lebih efektif dalam mengantar kemenangan untuk Barcelona
Efektivitas pemain sepak bola tidak hanya dilihat dari statistik pribadi, tetapi juga pengaruhnya terhadap hasil tim. Dalam hal ini, Yamal mencatatkan tingkat kemenangan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Messi. Ia membawa Barcelona menang dalam 71 dari 100 laga atau 71 persen.
Messi dalam jumlah pertandingan yang sama mengoleksi 67 kemenangan. Ia juga mencatatkan 19 hasil imbang dan 14 kekalahan dalam periode 100 pertandingan awal. Persentase kemenangan Messi tercatat sebesar 67 persen, sedikit di bawah catatan Yamal.
Messi di masa awal kariernya masih harus bersaing dengan para senior seperti Ronaldinho dan Deco untuk mendapatkan tempat utama. Sementara Yamal sudah menjadi starter sejak usia 16 tahun. Perbedaan peran ini memengaruhi kontribusi mereka dalam kemenangan tim.
Meski sama-sama mengalami 14 kekalahan, dampak Yamal dalam pertandingan lebih banyak dalam era awal dibandingkan Messi. Perannya bukan hanya sebagai winger, tetapi juga kreator yang membuka ruang dan menciptakan peluang berbahaya. Tak heran jika poin per pertandingan Yamal mencapai 2,27 per laga, lebih tinggi dari Messi dengan 2,2 poin per laga.
3. Total ada tujuh trofi yang dipersembahkan Yamal dan Messi untuk Barcelona
Messi mengoleksi empat trofi dalam 100 pertandingan pertamanya bersama Barcelona. Gelar-gelar tersebut termasuk 2 gelar juara LaLiga, 1 trofi Liga Champions Eropa, dan 1 piala Supercopa de Espana. Capaian gelar juara ini sangat sulit ditandingi oleh pemain manapun, termasuk Lamine Yamal.
Lamine Yamal sendiri baru bisa meraih tiga trofi sejauh ini dalam perjalanannya mencapai angka 100 pertandingan. Ia memenangkan Copa del Rey 2024/2025, Supercopa de Espana pada awal musim 2024/2024, dan berperan kecil dalam gelar La Liga 2022/2023. Pemuda 19 tahun ini juga masih berpeluang menambah gelar juara La Liga 2024/2025, mengingat Blaugrana masih nyaman di puncak klasemen sementara.
Meski begitu, peran Yamal dalam kemenangan gelar juara tersebut cukup besar, terutama pada 2024/2025. Dalam final Copa del Rey melawan Real Madrid, ia menyumbangkan dua assist. Selain itu, Ia juga menjadi pemain kunci dalam laga Supercopa de Espana yang dimenangkan Barcelona pada awal musim 2024/2025.
Di level internasional, Yamal jauh lebih unggul dari Lionel Messi. Yamal berhasil membawa Timnas Spanyol meraih gelar juara Euro 2024. Bersama Nico Williams, ia berperan besar dalam kemenangan atas Inggris di partai final. Ini adalah pencapaian yang belum bisa Messi raih di usia yang sama bersama Argentina.
Lamine Yamal adalah bintang masa depan Barcelona yang sedang bersinar terang. Perbandingan dengan Messi memang berat, tetapi ia telah menunjukkan potensi luar biasa. Yang terpenting adalah menikmati setiap momen perkembangannya tanpa beban berlebihan. Siapa tahu, suatu hari namanya akan setara dengan sang legenda, Lionel Messi.