Peringatan Pochettino, Neymar sampai Mbappe Bisa Jadi Cadangan PSG

Pochettino menilai, skuat PSG memiliki pemain-pemain fantastis. Dia optimistis klub yang dinakhodainya bakal bisa meraih banyak trofi, karena mereka adalah orang-orang ambisius.

Dia mengakui punya banyak pemain terbaik di skuatnya. Mereka merupakan aktor utama. Hal itu yang membuat mereka wajib mencintai pekerjaanya dan apa yang dilakukan di lapangan.

"Kami punya tujuan yang sama. Pemain harus mengedepankan kepentingan klub di atas segalanya. Saya akan berusaha membangun tim yang hebat dengan dasar yang kuat," ujar dia.

Pochettino cukup semringah akhirnya bisa menjadi juru taktik PSG. Dia punya kenangan manis bersama klub karena pernah menjadi bagian skuat Les Parisiens. Tak hanya itu, hubungannya dengan suporter dan manajemen pun cukup bagus.

"Saya pikir sangat menyenangkan berada di sini dan mulai membangun hubungan ini lagi. Saya selalu mengikuti PSG setelah bermain di sini. Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan para suporter," ujar pelatih berusia 48 tahun itu.

"PSG saat ini merupakan salah satu klub terbesar dunia. Jadi bagi klub ini, kemenangan saja tidak cukup. Anda tentu harus menang, tetapi dengan bermain bagus," lanjut Pochettino.

Kemampuan Mauricio Pochettino meramu sebuah tim tak usah diragukan lagi. Walau gagal mempersembahkan sebiji trofi pun buat Tottenham, dia berhasil membuat klub asal London itu disegani di Eropa. Bahkan, Tottenham berhasil mentas di final Liga Champions, padahal berstatus sebagai kuda hitam.

Dipecat dari pekerjaannya di Tottenham tak membuat pamor Pochettino luntur. Dia tetap saja memiliki daya pikat yang membuat klub-klub besar Eropa ingin merasakan magis pelatih asal Argentina tersebut. Hingga akhirnya dia resmi jadi milik PSG.

Kini era baru PSG akan segera datang. Pochettino sebagai pemimpinnya bakal membawa perubahan bagaimana penampilan klub raksasa Prancis itu.

Nantinya, mampukah Pochettino nantinya berkompromi dengan sosok-sosok macam Neymar dan Kylian Mbappe di PSG? Apalagi, selama pengalamannya melatih, ia terbilang jarang menangani pemain-pemain dengan label kelas dunia.