Pernah Merumput di Eropa, 9 Pemain Ini Sukses Menjuarai MLS Cup

Jeff Agoos mengawali karier profesional bersama FC Dallas. Sempat pindah ke Maryland Bays dan Los Angeles Salsa, ia menjajal kompetis Eropa saat berseragam SV Wehen, klub kasta bawah Liga Jerman, pada 1995. Cuma bertahan setahun, ia pulang dan memperkuat DC United.

Pada musim perdana, Agoos langsung membawa DC United meraih MLS Cup. Gelar itu direplikasi pada 1997 dan 1999. Sempat dipinjamkan ke West Bromwich Albion, ia pindah ke San Jose Earthquakes pada 2001. Di klub ini, dirinya kembali menjuarai MLS Cup 2001 dan 2003.

Jaime Moreno adalah penyerang Bolivia yang sempat menjajal Premier League. Ia pernah membela Middlesbrough pada 1994 sekaligus menjadi pemain Bolivia pertama di Premier League. Bertahan dua musim, ia pindah ke DC United dan meraih kesuksesan di sana.

Bersama klub yang berbasis di Washington DC itu, Moreno empat kali merebut trofi MLS Cup. Ia juga pernah merasakan gelar CONCACAF Champions' Cup, ajang setara Liga Champions Eropa. Atas prestasinya, Moreno masuk National Soccer Hall of Fame pada 2021.

Dwayne De Rosario melakukan debut profesional bersama Toronto Lynx pada 1997. Cuma setengah musim, ia memutuskan terbang ke Eropa dan bergabung dengan FSV Zwickau, klub Jerman. Dua musim di Jerman, De Rosario menuju Amerika Serikat dan bergabung dengan Richmond Kickers.

Tampil baik bersama Richmond Kickers, ia diboyong San Jose Earthquakes pada 2001. Di klub ini, De Rosario dua kali menjuarai MLS Cup pada 2001 dan 2003. Hijrah ke Houston Dynamo pada 2006, ia lagi-lagi mencicipi trofi MLS Cup, tepatnya pada 2006 dan 2007.

Membicarakan MLS tidak lengkap tanpa Landon Donovan. Mantan penyerang Amerika Serikat ini merupakan ikon liga Negeri Paman Sam. Ia enam kali menjuarai MLS Cup, empat di antaranya bersama LA Galaxy. Namanya pun diabadikan sebagai anugerah tahunan untuk pemain terbaik MLS.

Berkibar di negaranya, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa karier profesional Donovan justru dimulai di Jerman. Ia pernah memperkuat Bayer Leverkusen pada 2000 meski tidak cukup sukses. Klub Eropa lainnya yang pernah dibelanya adalah Everton dan Bayern Munich.

Banyak yang terkejut ketika David Beckham memutuskan meninggalkan Real Madrid dan bergabung dengan LA Galaxy pada 2007 silam. Kala itu, efek kepindahan Beckham memang gila-gilaan. Ia menjadi berita utama di mana-mana, membuat namanya makin populer.

Sempat dipinjamkan dua kali ke AC Milan pada 2009 dan 2010, Beckham kembali memperkuat LA Galaxy pada 2011. Comeback mantan bintang Manchester United itu berujung manis karena ia mengantarkan LA Galaxy menjuarai MLS Cup 2011. Gelar itu direplikasi pada musim berikutnya.

Robbie Keane adalah penyerang Irlandia yang kenyang dengan atmosfer Premier League. Ia pernah memperkuat Leeds United, Tottenham Hotspur, Liverpool, dan West Ham United. Selain itu, Keane juga sempat mencicipi kompetisi Serie A bersama Inter Milan pada 2000/2001.

Setelah 14 tahun bermain di Eropa, Keane terbang ke Amerika Serikat untuk memperkuat LA Galaxy pada 2011. Satu klub dengan David Beckham dan Landon Donovan, ia langsung menyegel MLS Cup 2011. Keane kembali menjuarai MLS Cup 2012 dan 2014 sebelum pindah ke ATK di India pada 2017.

Sebastian Giovinco sempat disebut-sebut sebagai talenta masa depan Italia kala debut untuk Juventus pada 2006. Sayangnya, meski sukses meraih gelar Serie A 2012/2013 dan 2013/2014, ia gagal tampil reguler. Pada Januari 2015, Giovinco akhirnya setuju pindah ke Toronto FC.

Musim perdana berlangsung manis. Ia panen gelar individu, termasuk MLS MVP Award, MLS Golden Boot, dan MLS Newcomer of the Year Award. Dua tahun kemudian, Toronto FC dibawanya menjuarai Supporters' Shield, Eastern Conference Championship, dan puncaknya, MLS Cup 2017.

Villarreal menjadi klub pertama Jozy Altidore saat menginjakkan kakinya di Benua Biru pada 2008. Namun, kariernya bersama klub berjuluk Yellow Submarine tidak berlangsung mulus. Tiga tahun kemudian, ia pindah ke AZ Alkmaar dan menjuarai KNVB Cup 2012/2013.

Sempat tampil di Inggris bersama Sunderland, Altidore balik lagi ke Amerika Utara pada 2015 dan bergabung dengan Toronto FC. Klub asal Kanada itu dibawanya meraih MLS Cup edisi 2017. Pada tahun yang sama, Altidore dianugerahi MLS Cup MVP Award dan masuk MLS All-Star.

Mungkin tidak banyak yang tahu Krisztian Nemeth. Ia adalah pemain asal Hungaria yang sempat berkostum Liverpool pada 2007—2010. Ia pun pernah membela dua klub asal Yunani, AEK Athens dan Olympiacos Piraues, dan tim asal Belanda, Roda JC Kerkrade.

Tidak sukses di Eropa, Nemeth mengadu nasib di Amerika Serikat saat bergabung dengan Sporting Kansas City pada 2014. Namun, keberuntungan justru datang saat ia membela Columbus Crew SC. Ia adalah anggota klub itu kala menjuarai MLS Cup 2020 meski cuma menjadi cadangan.

MLS Cup sendiri adalah anugerah tertinggi liga sepak bola di Negeri Paman Sam. Ia mempertemukan juara Eastern Conference dan Western Conference. Ini berbeda dengan kebanyakan liga yang menerapkan kompetisi penuh dan penentuan juara berdasarkan poin terbanyak di klasemen akhir.