Persija, Bali United, dan PSM Berkandang di Bantul, Ini Alasannya

Selain itu, Bantul juga dianggap memiliki tuah yang baik bagi Macan Kemayoran. Stadion tersebut menjadikan salah satu faktor konsistensi Persija meraih kemenangan sampai berhasil menjadi kampiun pad aLiga 1 2018.

Ketajaman mesin gol Persija pun cukup baik selama bermain di sana. Dikutip laman resmi Liga Indonesia, Persija berhasil melesakan bola ke gawang lawan sebanyak 13 kali saat berstatus sebagai tuan rumah atau tamu.

Bahkan catatan itu masih lebih bagus ketimbang saat bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang hanya mencetak 10 gol dari delapan laga. Tentunya dengan fakta tersebut, Persija berharap Stadion Sultan Agung bisa memberikan hasil positif dilanjutkan kompetisi Liga 1 2020.

Bali United juga harus keluar dari rumahnya untuk menyelesaikan kompetisi musim ini, karena Stadion I Wayan Dipta bakal direnovasi untuk digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20 2021. Mereka memilih Bantu lantaran punya fasilitas yang cukup lengkap untuk kebutuhan tim mengarungi kompetisi.

Pemilihan SSA memang tak lepas dari pelatih Stefano 'Teco' Cugurra yang sudah sangat paham mengenai kondisi di sana. maklum, saat Persija jadi musafir dua tahun silam, Teco masih jadi nakhoda yang berhasil membawa mereka jadi kampiun.

Berbeda dengan dua tim lain, PSM memang tak diberi pilihan untuk bisa menggunakan kandangnya. Sebab, PSSI sudah memutuskan jika kompetisi hanya akan digelar di Pulau Jawa, sehingga mereka tak bisa menggunakan stadion Mattoangin untuk berkompetisi sampai akhir musim ini.

Pengelola SSA pun sudah memberikan lampu hijau kepada Persija, Bali United, maupun PSM untuk menggunakan stadion tersebut sebagai home base sementara. Mereka pun menjamin kualitas rumput bakal tetap terjaga walau Persija, PSM, dan Bali United menggunakannya nanti.