Jegal Sriwijaya FC di Gajayana, Penampilan Perseru Mulai Stabil

Berbeda dari cerita tahun lalu saat rangkaian pertandingan bulan Ramadan milik Perseru dilalui dengan berpindah-pindah tempat serta selalu berakhir kekalahan, tahun ini mereka berhasil membalikkan keadaan jadi sedikit lebih baik.
Menjamu Sriwijaya FC di Stadion Gajayana pada Minggu (27/5/2018) malam, Perseru kembali meraih poin penuh.
Sama-sama turun dengan para penggawa andalan, saling jual beli serangan langsung diperagakan. Mulai dari sepakan Beto Goncalves yang masih melebar ('26), peluang balasan dari ujung tombak Perseru Djamel Leeflang yang urung menemui sasaran ('28), hingga gol sundulan Hamka Hamzah yang dianulir akibat offside ('31).
Sepuluh menit jelang turun minum, intensitas tinggi tidak luntur sama sekali. Makan Konate nyaris memecah kebuntuan Sriwijaya FC di menit ke-38. Namun bola sepakannya malah membentur tiang gawang Samuel Reimas.
Meski masih ada beberapa peluang dari bola mati, tidak ada gol yang bisa tercipta hingga masuk masa turun minum.
1. Kesulitan membobol gawang lawan, SFC malah harus kecolongan dari gol bunuh diri

Melihat situasi mulai sedikit berubah sekaligus demi mengejar gol, Perseru memasukkan penyerang Jaelani Arey sebagai pengganti bek tengah Habel Isir di babak kedua. Alhasil, formasi Cendrawasih Jingga berubah total dari 4-3-3 ke 3-3-4 yang total menyerang.
Strategi ini ternyata membuahkan hasil, ancaman-ancaman datang ke lini pertahanan SFC dari segala penjuru. Satu peluang apik datang dari bek Perseru, Tonny Ayomi, yang maju merangsek secara tiba-tiba. Namun sepakannya masih bisa dimentahkan oleh kiper Laskar Wong Kito Teja Paku Alam.
Petaka datang untuk tim tamu di menit ke-80. Berawal dari penetrasi Makarius Suruan di sisi kanan, umpan silang kemudian berhasil dilepaskannya. Upaya bek tengah SFC Mohamadou N'Diaye menghalau bola malah berujung pada gol bunuh diri.
SFC berusaha mengejar defisit angka di sisa waktu namun tak membuahkan hasil. Perseru berhasil meraih kemenangan kedua selama menjadi "musafir" di Jawa.
2. Perlahan tapi pasti, permainan Perseru mulai menunjukkan konsistensi

Dalam jumpa pers pasca pertandingan, pelatih Perseru yakni I Putu Gede Dwi Santoso bersyukur atas tiga poin ini. Terlebih Silvio Escobar dan kawan-kawan mampu melanjutkan tren positif usai menundukkan PS TIRA di kandangnya sendiri pada pekan kemarin.
Perlahan tapi pasti, Perseru mulai mendaki papan tengah sekaligus meninggalkan zona degradasi. Coach Putu Gede mengaku ini semua adalah hasil dari latihan keras yang sudah mereka jalani selama ini. Tugas berat sudah menghadang, yakni menjaga konsistensi penampilan agar tidak lagi terjerembap di zona terbawah.
3. Sementara itu Sriwijaya FC kesulitan membongkar pertahanan berlapis khas Perseru

Sementara itu Rahmad Darmawan, arsitek Sriwijaya FC, mengaku amat kesulitan membongkar pertahanan ketat yang diperagakan oleh Perseru. Beberapa peluang emas malah tidak bisa dikonversi dengan sempurna.
Trio Manuchekhr Dzalilov, Beto Goncalves, dan Esteban Vizcarra kelihatan mati kutu akibat tembok berlapis khas Perseru.
"Hari ini kami kurang tajam. Terlebih lima pemain mereka tidak pernah keluar dari pertahanannya, itu sangat menyulitkan kami. Kualitas umpan silang kami juga kurang baik. Pola permainan pun mudah terbaca," terangnya dalam kesempatan yang sama, seperti dikutip dari LaskarWongKito.com.
Di pekan ke-12, giliran Perseru yang melakoni laga tandang di mana mereka akan bertamu ke Tenggarong menantang Mitra Kukar pada hari Jumat (1/6/2018) mendatang. Sementara Sriwijaya FC akan menerima lawatan tim kuda hitam Persela di Palembang di hari Sabtu (2/6/2018).