Sejak dibeli Roman Abramovich, Chelsea menjadi ancaman nyata bagi Manchester United. Klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut merupakan salah satu pengganjal MU untuk terus mendominasi kompetisi teratas Tanah Britania.
Panas di lapangan, ternyata tidak demikian di luar lapangan. Bahkan kedua klub tidak segan saling membeli pemain satu sama lain. Nah, berikut deretan pemain bola top yang pernah berseragam Iblis Merah dan The Blues.
Striker Belgia tiba di Chelsea pada bulan Agustus 2011, dibeli 10 juta poundsterling dari Anderlecht. Cuma semusim, klub meminjamkannya ke West Bromwich Albion pada 2012 dan Everton pada 2013, sebelum akhirnya dipermanenkan The Toffees pada tahun 2014.
Moncer di Everton, Lukaku dibeli MU pada Juli 2017 dengan rekor transfer 75 juta poundsterling. Sayangnya, ia cuma bertahan dua tahun di Old Trafford. Ia kemudian memutuskan pindah ke Italia, bergabung dengan Inter Milan pada medio 2019.
Sempat menjadi alat pertukaran ketika Chelsea membeli David Luiz dari Benfica, Matic benar-benar berseragam biru pada bursa transfer musim dingin Januari 2014. Di musim kedua, pemain Serbia ini langsung meraih gelar Liga Inggris dan Piala Liga.
Namun, keputusan mengejutkan terjadi pada Juli 2017 ketika klub menjualnya ke Manchester United. Di Old Trafford, ia menjadi salah satu pilihan utama Jose Mourinho untuk mengisi lini tengah, membuat 48 penampilan di semua kompetisi.
Penyerang kelahiran Kolombia ini didatangkan MU pada tahun 2014 dengan status pinjaman dari klub Prancis, AS Monaco. Diproyeksikan menjadi juru gedor utama di lini depan, ia cuma mampu mencetak empat gol dalam 26 pertandingan di Liga Inggris.
Setelah musim yang suram bersama MU, ia dipinjamkan lagi oleh Monaco, kali ini ke Chelsea. Lagi-lagi, pemain berjuluk El Tigre ini gagal memenuhi ekspektasi, cuma bermain 10 kali di liga dan mencetak sebiji gol lantaran didera cedera.
Di era Roman Abramovich, Mata bisa dikatakan sebagai salah satu pemain paling sukses di Chelsea. Sekitar tiga tahun di London, ia mengantarkan tim meraih gelar Piala FA 2011/2012, Liga Champions Eropa 2011/2012, dan UEFA Europa League 2012/2013.
Pada Januari 2014, pemain Spanyol ini hengkang ke Manchester Merah. Mengenakan nomor punggung delapan, Mata mampu membawa MU meraih gelar FA Cup 2015/2016, Piala Liga 2016/2017, Community Shield 2016, dan UEFA Europa League 2016/2017.
Meraih sukses di Italia bersama Parma dan Lazio, pemain asal Argentina ini dibeli MU pada tahun 2001. Sayangnya, dana 24,3 juta poundsterling yang dikeluarkan Red Devils terbilang sia-sia karena Veron gagal beradaptasi dengan permainan cepat Liga Inggris.
Lalu, ketika dinasti Roman Abramovich dimulai di Chelsea, ia hengkang ke London pada musim 2003. Sayangnya, cedera membuat Veron urung tampil maksimal. Bahkan, The Times memasukkannya dalam 50 transfer terburuk yang pernah ada di Liga Inggris.
Mengenyam pendidikan di akademi MU, kiper Australia ini debut pada tahun 1990 melawan Wimbledon. Sempat kembali ke negara asal serta menghabiskan 7 tahun di Aston Villa, ia balik kucing ke MU pada 1999 dengan status bebas transfer.
Diplot sebagai pengganti Peter Schmeichel, Bosnich gagal menunjukkan performa terbaik, membuat MU mendatangkan Fabien Barthez. Ia pun memilih hijrah ke Chelsea pada tahun 2001 secara gratis. Sayang, kariernya di klub London Biru tidak menjadi lebih baik.
Sebelum dipatenkan Gary Neville pada tahun 1994, MU sempat memiliki bek kanan tangguh pada diri Paul Parker. Didatangkan pada 1991, ia menjadi bagian penting tim Alex Ferguson, memenangkan total lima gelar, termasuk dua trofi Liga Inggris.
Setelah tempatnya direbut Neville, Parker berkelana ke sejumlah tim, seperti Derby County, Sheffield United, dan Fulham, sebelum akhirnya berlabuh di Chelsea pada 1997. Namun, ia cuma mencatatkan empat partai, tiga di antaranya dari bangku cadangan.
Mereka yang mengikuti Liga Inggris era 1990-an, pasti tidak asing dengan pemain ini. Hughes sempat menjadi predator mematikan MU selama 1988-1995, menyumbangkan dua trofi Liga Inggris, tiga Piala FA, Piala Winners, dan Piala Super Eropa.
Gemilang bersama Red Devils, pemain Wales ini kemudian pindah ke Chelsea pada 1995, menjadi bagian penting sepakbola seksi khas Ruud Gullit. Ia memberikan gelar FA Cup, Piala Liga Inggris, dan Piala Winners selama tiga musim di London.
Selain nama-nama di atas, ada beberapa pemain lagi yang pernah berseragam merah dan biru, antara lain Mal Donaghy di akhir dekade 1980-an, Ray Wilkins di era 1970-an, dan George Graham di dekade 1960-an hingga 1970-an. Kira-kira, idolamu siapa, nih?