4 Peserta Piala Asia 2023 yang Capaiannya Lebih Buruk dari 2019

Piala Asia 2023 menjadi saksi meningkatnya prestasi sejumlah negara Asia. Salah satu yang paling menonjol tentu Yordania. Mereka sukses mencapai final meski tidak juara. Beberapa tim lain juga membuat pencapaian terbaik. Misalnya Siria, Palestina, dan Indonesia yang untuk pertama kalinya mencapai fase gugur.
Di sisi lain, ada pula peserta Piala Asia 2023 yang capaiannya memburuk. Jika dibandingkan dengan 2019, kali ini mereka harus pulang lebih cepat. Inilah empat peserta Piala Asia 2023 yang capaiannya lebih buruk dari 2019.
1. China mencatat rekor terburuk di Piala Asia 2023

Pertama, ada China yang mencapai perempat final Piala Asia 2019. Saat itu, China lolos ke fase gugur sebagai runner-up grup. Mereka lalu melewati adangan Thailand pada babak 16 besar dan baru terhenti oleh Iran di perempat final.
Wajar jika China cukup diunggulkan melaju jauh di Piala Asia 2023, minimal sampai babak 16 besar. Namun, yang terjadi tidak sesuai harapan. China tersingkir pada fase grup, gagal meraih kemenangan, bahkan gagal mencetak satu gol pun.
Tergabung di Grup A, China hanya bermain imbang 0-0 melawan Tajikistan dan Lebanon. Lalu, mereka kalah 0-1 dari Qatar pada laga penentuan. Koleksi 2 poin dan 0 gol adalah rekor terburuk China sepanjang keikutsertaan mereka di Piala Asia.
2. Vietnam tidak meraih poin pada fase grup Piala Asia 2023

Vietnam malah tidak meraih satu poin pun di Piala Asia 2023. Mereka selalu keok dalam tiga laga di Grup D. Vietnam kalah 2-4 meski sempat menyulitkan Jepang pada laga pertama. Vietnam lalu dipastikan gugur usai ditekuk Indonesia 0-1. Partai penutup grup pun diakhiri Vietnam dengan kekalahan 2-3 dari Irak.
Hasil itu jauh menurun dibanding capaian Vietnam di Piala Asia 2019. Saat itu, Vietnam berhasil mencapai babak perempat final. Mereka lolos dari fase grup sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik. Setelah itu, Vietnam menyingkirkan Yordania via adu penalti pada babak 16 besar.
Langkah Vietnam akhirnya baru bisa dihentikan Jepang di perempat final. Vietnam bahkan hanya kalah tipis 0-1 dari Jepang melalui gol penalti Ritsu Doan. Capaian Vietnam saat itu pun menjadi rekor terbaik bagi wakil Asia Tenggara di Piala Asia.
3. Uni Emirat Arab hanya mencapai babak 16 besar Piala Asia 2023

Penurunan prestasi di Piala Asia juga dialami Uni Emirat Arab (UEA). Pada edisi 2019, UEA yang berstatus tuan rumah berhasil mencapai semifinal. Perjalanan UEA bermula dengan menjadi juara Grup A. Setelah itu, mereka berturut-turut melewati adangan Kirgiztan dan Australia. Namun, UEA akhirnya batal juara usai dihajar 0-4 oleh Qatar di semifinal.
Sementara, di Piala Asia 2023, kiprah UEA sudah tak meyakinkan sejak awal. Mereka lolos sebagai runner-up Grup C dengan koleksi hanya empat poin. Pada babak 16 besar, UEA bertemu Tajikistan yang baru pertama kali tampil di Piala Asia. Hasilnya, UEA harus menanggung malu. Mereka hanya bermain imbang 1-1 lalu disingkirkan Tajikistan via adu penalti.
4. Jepang, sang runner-up Piala Asia 2019, terhenti di perempat final 2023

Jepang pun mengalami penurunan prestasi yang cukup signifikan di Piala Asia 2023. Pada 2019, mereka sukses mencapai final meski akhirnya hanya jadi runner-up. Perjalanan Jepang mencapai final pun terbilang tanpa hambatan. Mereka memenangi semua laga sejak fase grup hingga semifinal.
Tak heran jika Jepang menjadi salah satu unggulan terkuat juara Piala Asia 2023. Apalagi, jelang turnamen dimulai, Samurai Biru tampil trengginas dalam deretan laga persahabatan. Namun, performa Jepang di putaran final malah tak meyakinkan. Sejak laga pertama fase grup saja mereka sudah dibuat kerepotan oleh Vietnam.
Jepang juga sempat kalah dari Irak hingga baru bisa memastikan lolos pada laga penutup grup. Pada babak 16 besar, Jepang bertemu lawan yang terbilang ringan, Bahrain. Namun, langkah mereka akhirnya mentok di tangan Iran di perempat final. Dengan demikian, Jepang sudah gagal menambah koleksi trofi Piala Asia dalam tiga edisi beruntun.
Dibanding Piala Asia 2019, empat negara harus pulang lebih cepat pada 2023. Hal itu tak hanya menyiratkan penurunan prestasi mereka, tetapi juga perbaikan performa tim-tim lain. Menarik ditunggu bakal seperti apa pergeseran kekuatan yang terjadi di Piala Asia berikutnya.