Sulitnya Everton Menghindari Jerat Degradasi, Bisakah Lolos?

Banyak faktor yang tidak menguntungkan buat Everton

Everton sedang menghadapi ancaman serius karena berpotensi terdegradasi dari English Premier League (EPL) pada 2021/2022 ini. Mereka kini duduk di peringkat ke-17 klasemen sementara setelah menjalani 29 pertandingan. Dengan koleksi 25 poin, posisi Everton sama sekali belum aman dari kejaran tim-tim di bawahnya.

Terdegradasi ke divisi Championship berarti bencana bagi Everton. Premier League juga bakal kehilangan klub yang sudah puluhan tahun bercokol di kasta tertinggi Liga Inggris. Namun, The Toffees sepertinya memang sulit terhindar dari jerat degradasi.

1. Sempat catat start apik, Everton terpuruk dan tak bisa bangkit

Sulitnya Everton Menghindari Jerat Degradasi, Bisakah Lolos?partai Everton melawan Manchester City (skysports.com)

Keterpurukan Everton pada 2021/2022 sebenarnya tak berlangsung sejak awal. Mulanya, mereka sempat tampil menjanjikan dengan meraih 4 kemenangan dalam 6 laga pertama Premier League. Pelatih Rafael Benitez yang awalnya ditolak karena pernah melatih Liverpool pun mulai dipercaya fans Everton.

Tak lama kemudian, performa Everton mulai merosot. Mereka tersingkir di putaran ketiga Piala Liga, lalu makin memburuk di liga. Everton sama sekali tak meraih kemenangan sepanjang Oktober dan November 2021. Mereka juga hanya menang sekali pada Januari 2022.

Alhasil, Rafael Benitez dipecat pada pertengahan Januari lalu. Everton lalu menunjuk Frank Lampard untuk menggantikannya. Sebagai salah satu pelatih muda berbakat, Lampard digadang-gadang akan mampu membawa Everton keluar dari keterpurukan.

2. Bulan madu bersama Frank Lampard tak berlangsung lama

Sulitnya Everton Menghindari Jerat Degradasi, Bisakah Lolos?Frank Lampard (skysports.com)

Saat sebuah klub baru berganti pelatih, umumnya mereka akan mengalami periode "bulan madu" berupa rentetan hasil positif. Hal itu sempat dialami Everton. The Toffees memenangi 2 dari 3 laga awal bersama Frank Lampard. Dua kemenangan tersebut diraih dengan skor telak.

Setelah itu, terbukti bahwa penyakit Everton ternyata belum sembuh. Mereka kembali terpuruk hingga harus menderita rentetan kekalahan di Premier League. Derita Everton makin lengkap ketika tersingkir dari perempat final Piala FA setelah dibantai Crystal Palace dengan skor 0-4.

Baca Juga: Everton Kian Dekat dengan Jurang Degradasi, Ada Apa?

3. Mengalami tren buruk, sulit bagi Everton untuk bangkit

Sulitnya Everton Menghindari Jerat Degradasi, Bisakah Lolos?ekspresi kekecewaan pemain Everton (skysports.com)

Sejauh ini, Lampard sudah menangani Everton dalam dua belas pertandingan di semua ajang. Hasilnya, Everton hanya menang 4 kali dan menderita 8 kekalahan.

Khusus di Premier League, Everton bahkan sudah kalah 12 kali dalam 14 pertandingan terakhir. Tren buruk tersebut membuat Everton makin sulit bangkit. Bahkan, sudah mulai muncul seruan agar pelatih Frank Lampard dipecat, hanya 2 bulan setelah mulai melatih Everton. Namun, langkah itu belum tentu diambil Everton, karena pelatih baru bukan jaminan bisa segera bangkit pada sisa musim.

4. Jadwal sisa Everton lebih berat daripada para pesaingnya

Sulitnya Everton Menghindari Jerat Degradasi, Bisakah Lolos?pemain Everton di Premier League (skysports.com)

Masih ada lagi faktor yang bisa menyulitkan Everton dalam menghindari jerat degradasi. Dalam 9 laga tersisa, Everton masih harus menghadapi 4 tim kuat yang sedang bersaing di papan atas. Mereka adalah Manchester United, Liverpool, Chelsea, dan Arsenal.

Sementara, jadwal para pesaing Everton di zona merah justru terbilang lebih mudah. Burnley, yang saat ini duduk di peringkat ke-18 dengan 24 poin, alias 1 poin di belakang Everton, hanya akan menghadapi dua tim yang lebih kuat: Tottenham Hotspur dan West Ham United.

Watford, yang menempati posisi 19 dengan 22 poin, pun punya jadwal yang lebih ringan. Mereka hanya perlu menghadapi dua tim papan atas: Manchester City dan Chelsea. Dari perbandingan jadwal tersebut, Everton bisa dibilang punya jadwal paling berat. Itu bisa menguntungkan tim-tim di bawahnya untuk menyalip mereka.

5. Jika terdegradasi, Everton akan absen dari divisi utama untuk pertama kalinya sejak 1954  

Sulitnya Everton Menghindari Jerat Degradasi, Bisakah Lolos?Everton terancam main di divisi kedua untuk pertama kalinya dalam 68 tahun. (skysports.com)

Jika terdegradasi, Everton bakal mengulang sejarah buruk yang terjadi puluhan tahun lalu. Kali terakhir Everton harus bermain di divisi kedua Liga Inggris adalah pada 1953/1954. Artinya, sudah 68 tahun lamanya Everton bertahan di divisi teratas tanpa pernah turun kasta.

Bahkan, sejak mulai berdiri pada1888, Everton hanya pernah menghabiskan 4 musim di luar divisi teratas Liga Inggris. Tentu sangat disayangkan jika rekor hebat itu mesti sedikit ternoda karena terdegradasi lagi. Jelas Everton perlu segera berbenah pada sisa waktu yang ada.

Everton dituntut berjuang keras untuk lepas dari ancaman degradasi musim ini. Namun, mereka sepertinya bakal sulit melakukannya. Everton berada dalam situasi yang kurang menguntungkan.

Baca Juga: 6 Kekalahan Terbesar Everton dalam Sejarah Premier League, Tragis!

Peter Eduard Photo Verified Writer Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya