Jakarta, IDN Times - Pertandingan Singapura kontra Myanmar dalam laga pembuka Piala AFF 2020, Minggu (5/12/2021) telah mencatatkan rekor tersendiri. Duel itu memecahkan rekor penonton terbanyak di Asia Tenggara sepanjang pandemik COVID-19.
Ada 10 ribu penonton yang hadir di National Stadium, atau 20 persen dari kapasitas normal. Tentu, ini menjadi angin segar buat sepak bola Asia Tenggara dan Singapura.
Kebijakan pemerintah Singapura yang memberikan izin digelarnya laga dengan penonton, bahkan dalam jumlah cukup masif, tentu bak pelepas dahaga bagi fans si kulit bundar. Seorang guru di Singapura, Faizal Jaffar, yang menyaksikan laga pembuka kontra Timor Leste, mengaku senang dengan hal ini.
Sebab, di tengah kekhawatiran munculnya varian Omicron, pemerintah Singapura masih bisa membuka akses kepada penonton buat menyaksikan pertandingan.
"Dua tahun adalah waktu yang lama untuk bisa menyaksikan secara langsung tim nasional berlaga. Terasa begitu bahagia untuk kembali ke stadion, setelah diterapkan seluruh pembatasan demi menekan penyebaran virus," ujar Faizal dikutip The Straits Times.
"Mungkin karena kapasitasnya tidak maksimal, proses untuk masuk ke stadion juga cukup mulus dan cepat," sambung dia.
Demi masuk ke National Stadium, protokol kesehatan ketat diterapkan. Seluruh pemegang tiket harus menunjukkan bukti vaksin agar bisa masuk stadion.
Mereka juga duduk dengan dibatasi jarak satu meter per penonton. Kemudian, setiap sektornya tak boleh ada lebih dari 500 orang.
Penonton yang boleh masuk juga diberikan gelang khusus, artinya mereka bisa keluar dan masuk berulang kali karena lolos proses screening. Sistem ini begitu sukses diterapkan di partai pembuka Piala AFF.
Bukan cuma menggelar pertandingan saja, National Stadium juga memberikan pengalaman lain karena Piala AFF dibuka dengan sejumlah sajian hiburan. Panitia juga menggelar seremoni khusus, memberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan dan relawan yang memerangi virus COVID-19 dalam dua tahun terakhir.
Atraksi 300 drone juga ditampilkan. Dalam kesempatan ini pula, Presiden FIFA, Gianni Infantino, hadir. Menjadi sebuah penghargaan terhadap sepak bola Asia Tenggara, karena mendapat pengakuan dari FIFA.