Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Piala Afrika Masuki Era Baru, Digelar 4 Tahun Sekali Mulai 2028

Para pemain Senegal merayakan gol ke gawang Guinea di Piala Afrika 2023. (instagram.com/fsfofficielle)
Para pemain Senegal merayakan gol ke gawang Guinea di Piala Afrika 2023. (instagram.com/fsfofficielle)
Intinya sih...
  • Piala Afrika akan digelar setiap empat tahun mulai 2028, menggantikan pola dua tahunan yang telah berlangsung sejak 1957.
  • Keputusan ini diambil untuk menyelaraskan jadwal kompetisi nasional Afrika dengan kalender sepak bola global, serta mengurangi beban kompetisi bagi pemain dan klub.
  • CAF juga memperkenalkan rencana kompetisi baru bernama Africa Nations League yang dijadwalkan mulai digelar pada 2029, serta kenaikan hadiah juara menjadi 10 juta dolar AS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Piala Afrika kembali mengalami perubahan besar dalam sejarah penyelenggaraannya. Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) resmi menetapkan turnamen paling prestisius di Benua Hitam itu akan digelar setiap empat tahun mulai 2028.

Selama puluhan tahun, Africa Cup of Nations dikenal sebagai ajang yang rutin hadir tiap dua tahun sejak pertama kali dimainkan pada 1957. 

Meski sempat ada pengecualian pada periode tertentu, pola tersebut telah membentuk identitas Piala Afrika sebagai kompetisi yang padat dan intens.

1. Kompetisi nasional Afrika lebih selaras dengan kalender sepak bola global.

Keputusan ini diambil dalam rapat penting CAF menjelang pelaksanaan Piala Afrika 2025 di Maroko. Presiden CAF Patrice Motsepe menilai, perubahan tersebut perlu dilakukan agar jadwal kompetisi nasional Afrika lebih selaras dengan kalender sepak bola global.

Mulai 2028, Piala Afrika akan digelar setahun setelah edisi 2027. Dengan demikian, format lama masih dipertahankan hingga dua edisi ke depan sebelum sistem empat tahunan diterapkan secara penuh.

2. Langkah CAF ini tidak terlepas dari pertimbangan beban kompetisi bagi pemain dan klub

Langkah CAF ini tidak terlepas dari pertimbangan beban kompetisi bagi pemain dan klub. Selama ini, Piala Afrika kerap berbenturan dengan agenda liga-liga top Eropa, memicu polemik soal pelepasan pemain dan kondisi fisik atlet.

"Fokus kami sekarang adalah pada AFCON ini, tetapi pada tahun 2027 kami akan pergi ke Tanzania, Kenya, dan Uganda, dan AFCON setelah itu akan diadakan pada tahun 2028," ujar Motsepe di BBC Sport.

Selain perubahan siklus, CAF juga memperkenalkan rencana kompetisi baru bernama Africa Nations League. Turnamen ini dijadwalkan mulai digelar pada 2029 dan dirancang untuk meningkatkan kualitas pertandingan tim nasional Afrika di luar Piala Afrika.

3. Hadiah Piala Afrika mendingkat

CAF turut mengumumkan kenaikan signifikan hadiah juara. Tim pemenang Piala Afrika kini akan menerima 10 juta dolar AS, meningkat dari sebelumnya 7 juta dolar AS, sebagai upaya meningkatkan nilai dan daya saing turnamen.

Aspek waktu penyelenggaraan juga menjadi fokus pembenahan. CAF berencana memindahkan jadwal Piala Afrika dari musim dingin ke musim panas, yakni Juni hingga Juli, demi mengurangi benturan dengan kompetisi klub.

Perubahan tersebut diharapkan memberi keuntungan bagi klub-klub Eropa yang menaungi pemain Afrika. Sementara itu, Piala Afrika 2025 di Maroko tetap digelar pada 21 Desember 2025 hingga 16 Januari 2026, menjadi salah satu edisi terakhir sebelum transformasi besar resmi diterapkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Sport

See More

Persib vs Bhayangkara Live di TV Mana? Ini Link Streamingnya

21 Des 2025, 17:30 WIBSport