Pramusim MU, Amorim Kerja Lebih Pagi dari Jam Sekolah Dedi Mulyadi

- Diawali diskusi pagi dengan staf pelatih untuk menemukan skema terbaik buat MU di musim depan.
- Amorim menghadapi masalah bomb squad di Setan Merah dan harus menjual beberapa pemain agar tak menimbulkan masalah baru di MU.
- Fokus Amorim adalah menciptakan kohesi di tim usai bergabungnya Mbeumo, Cunha, dan Leon serta mengembangkan koneksi di antara mereka.
Jakarta, IDN Times - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menerapkan aturan ketat untuknya dalam jam kerja masa pramusim. Ketika melakoni tur ke Amerika Serikat, Amorim bekerja lebih awal dari jam sekolah yang diterapkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Jika Dedi Mulyadi menerapkan jam masuk sekolah pada pukul 06.30 WIB, maka Amorim sudah mulai bekerja buat MU 30 menit lebih awal. Dilansir Daily Mirror, dia mulai berdiskusi dengan staf kepelatihan sejak pagi demi bisa menemukan formula terbaik buat MU di musim depan.
1. Diawali diskusi pagi dengan staf pelatih
Saat diskusi pagi, Amorim akan memperhitungkan skema terbaik buat MU di musim depan. Sebab, pada musim lalu Amorim tak bisa dengan bebas mengubah skema permainan MU.
Dia sulit menerapkan skema tiga bek, dari yang tadinya empat, ke skuad MU karena sudah menjadi pakem Erik ten Hag selama berkuasa di Old Trafford dua musim. Makanya, diskusi pagi perlu dilakukan agar skema latihan yang digelar pagi atau sore harinya bisa berjalan dengan baik.
2. Ada masalah bomb squad juga
Amorim memang punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di MU. Dia wajib mengatasi problem bomb squad di Setan Merah.
Marcus Rashford sudah dipinjamkan ke Barcelona. Namun, MU masih punya Alejandro Garnacho, Antony, Tyrell Malacia, dan Jadon Sancho, yang belum laku hingga sekarang. Mereka harus dijual agar tak menimbulkan masalah baru di MU.
3. Fokus bikin kompak Mbeumo-Cunha
Fokus Amorim selama lawatan ke MU jelas. Dia mau menciptakan kohesi di tim usai Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Diego Leon, bergabung. Tapi, Amorim punya catatan khusus buat Cunha dan Mbeumo agar bisa menjadi solusi atas tumpulnya lini depan MU yang terjadi pada musim lalu.
"Mereka sebenarnya bisa main sebagai striker. Tapi, kami punya Joshua Zirkzee, Rasmus Hojlund. Jadi fokusnya mengembangkan koneksi di antara mereka. Saya gak tahu jika posisi itu cocok buat mereka atau nggak, harus bekerja keras. Ada pemain lain yang mengincarnya," kata Amorim dilansir Daily Mirror.