5 Pro dan Kontra Pemecatan Nuno Espirito Santo dari Tottenham Hotspur

Dalam 8 tahun terakhir, pelatih Tottenham Hotspur sudah berganti selama beberapa kali. Terdapat nama-nama seperti Pochettino, Ryan Mason, Tim Sherwood, hingga Jose Mourinho. Menariknya, point per game (PPG) yang dimiliki Nuno ternyata terendah dalam 8 tahun terakhir.

PPG Nuno hanya mencapai 1,65 dari 17 laga yang dijalaninya. Sebenarnya ada juga nama Tim Sherwood yang juga meraih PPG 1,65 walau pertandingannya lebih banyak, yaitu 26 laga. Sebenarnya, banyak yang meyakini bahwa andaiakan Nuno diberikan kesempatan untuk memainkan lebih banyak laga, PPG-nya dapat lebih tinggi.

Dapat dikatakan bahwa Nuno Espirito memiliki transfer pemain muda yang menjanjikan. Bryan Gil dan Emerson Royal menjadi rekrutan termahal Tottenham termahal dengan harga 25 juta euro untuk masing-masing pemain. Jika dirupiahkan, harga tersebut setara dengan 412 miliar rupiah.

Ada pula Pepe Sarr yang dibeli di  usia 18 tahun dengan harga 16,9 juta euro atau setara 279 miliar rupiah. Cristian Romero juga dipinjam dari Atalanta selama semusim pada bursa transfer musim panas kemarin. Beberapa pemain yang didatangkan tersebut merupakan proyek jangka panjang Nuno Espirito yang sangat menjanjikan.

Harus diakui bahwa Nuno Espirito berhasil mengembalikan kepercayaan diri para pemain Tottenham yang diacuhkan oleh beberapa pelatih sebelumnya. Sebut saja Dele Alli yang berhasil tampil impresif selama dilatih Nuno Espirito. Ada juga Lucas Moura yang kembali tajam pada musim ini.

Eric Dier juga berhasil tampil meyakinkan saat berada di bawah asuhan Nuno Espirito sejauh musim ini. Nuno juga berhasil mengorbitkan pemain muda Japhet Tanganga pada musim ini. Nama Tanganga naik daun setelah laga debut Nuno bersama Totteham di Premier League melawan Manchester City.

Pada musim ini, Tottenham tampil di ajang UEFA Conference League yang merupakan kompetisi baru di level Eropa. Dengan skuad yang mahal, Tottenham difavoritkan untuk tampil meyakinkan di ajang tersebut. Sayangnya, performa Tottenham di ajang tersebut dapat dikatakan tak terlalu baik.

Pasalnya, Nuno hanya mampu meraih 4 poin dari 3 laga di UEFA Conference League. Tottenham hanya mampu meraih 1 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 1 kekalahan. Walau menjadi tim terproduktif dalam mencetak gol di Grup G, Tottenham sudah kebobolan sebanyak 4 gol.

Sejak melatih Tottenham, Nuno Espirito kerap memainkan tempo yang cenderung lambat. Pada awalnya, strategi cukup berhasil dalam menguasai bola secara dominan dan kerap menyulitkan beberapa tim lawan untuk melakukan serangan. Namun, hal ini justru juga membuat Tottenham mencetak gol.

Dalam 3 laga terakhir Tottenham di Premier League, tak ada shot on target yang dihasilkan pada babak kedua. Alhasil, hanya ada 9 gol yang dicetak Tottenham dari 10 laga pertamanya dan mereka sudah kebobolan 16 gol.

Nah, itu dia 5 pro dan kontra tentang pemecata Nuno Espirito Santo dari Tottenham Hotspur. Terlepas dari pro dan kontra tersebut, kamu sendiri apakah mendukung pemecatan Nuno atau tidak? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya.