Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pro Futsal League 2025/26 Bergulir: Subsidi Klub Naik, Tanpa Degradasi

97b0b569-78d6-4bbe-868f-9870515bf230.jpg
Federasi Futsal Indonesia luncurkan Pro Futsal League musim 2025/26, Rabu (1/10/2025). (IDN Times/Tino).
Intinya sih...
  • Putaran pertama kick-off 4 Oktober 2025 di Solo, dengan dua tim promosi siap mengancam pamor raksasa futsal.
  • Subsidi untuk seluruh klub meningkat 30 persen, memberikan angin segar bagi klub dalam Kompetisi Futsal Indonesia (KFI).
  • Tidak ada degradasi pada musim ini, FFI ingin membantu klub menjadi lebih stabil secara finansial tanpa tekanan kompetitif.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pro Futsal League (PFL) musim 2025/26 resmi bergulir. Roda kompetisi segera diputar, tepat setelah diluncurkan Federasi Futsal Indonesia (FFI) pada Rabu (1/10/2025).

Pada musim ini, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) maju sebagai sponsor utama. Sebanyak 12 tim akan bersaing berebut trofi, tetapi dengan format yang berbeda.

1. Putaran pertama kick-off 4 Oktober 2025

Kick-off putaran pertama akan perlangsung di Solo, pada Oktober 2025. Dua tim promosi, Asahan FC dan Raybit FC siap mengancam pamor dari raksasa futsal tanah air.

Kompetisi musim ini mengalami perubahan. FFI melahirkan operator kompetisi, yakni Kompetisi Futsal Indonesia (KFI). FFI akan bertugas sebagai regulator, tak lagi merangkap sebagai operator. Dengan begitu, federasi bisa lebih fokus untuk mengembangkan futsal secara menyeluruh.

"Saya membandingkan, dan mempelajari kalau di sepak bola ada pembagian. Bahkan, di sepak bola ada Badan Tim Nasional (BTN), ada operator liga (I.League), bahkan, perusahaan swasta namanya Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) yang fokusnya mengoptimalkan sektor komersil. Artinya, federasi bisa fokus kepada hal-hal yang lebih makro, yang lebih besar, visi yang lebih jangka panjang," kata Ketua Umum FFI, Michael Sianipar dalam jumpa pers.

2. Ada kenaikan subsidi

Musim ini, subsidi untuk seluruh klub dipastikan meningkat dari sebelumnya. Peningkatannya memang tak begitu drastis, hanya 30 persen. Tetapi, menurut Sianipar, penambahan subsidi itu menjadi angin segar buat klub.

"Secara keseluruhan itu kenaikannya 30 persen, dan nanti saya rasa saat Kompetisi Futsal Indonesia (KFI) bertemu dengan para klub, hal itu bisa dijelaskan secara langsung. Jadi, ini memang proses yang kita lakukan, tetapi sistem, saya rasa sistem subsidi itu pasti kita lanjutkan dan harus dikembangkan," ucap Michael.

3. Tidak ada degradasi

Tetapi, ada misi lain yang disasar FFI. Mereka ingin membantu klub bisa lebih stabil secara finansial, demi memperkokoh fondasi. Michael tak mau klub di papan bawah justru kesulitan mendapat investor, akibat nasibnya di ujung tanduk.

"Sebab sebelumnya tim-tim yang berada di papan bawah sering kesulitan mencari pendanaan karena posisinya di klasemen tersebut. Dengan adanya jaminan tidak terdegradasi, diharapkan tim-tim tersebut masih dapat menjaga keberlangsungan meski tidak bersaing memperebutkan gelar juara. Perbedaan sistem yang paling mencolok adalah dihapusnya degradasi pada musim ini. Tidak adanya degradasi tentu mengurangi nilai pada aspek kompetitif," ujar Michael.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Sport

See More

Pro Futsal League 2025/26 Bergulir: Subsidi Klub Naik, Tanpa Degradasi

01 Okt 2025, 22:04 WIBSport