Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Demy de Zeeuw menunjukkan bahwa dirinya lebih dari sekadar seorang atlet. Ia menjadi salah satu pendiri 433, komunitas sepak bola terbesar di media sosial dengan lebih dari 70 juta pengikut di Instagram. Platform ini menyediakan berita, hiburan, dan konten eksklusif tentang dunia sepak bola, dengan fokus pada menyampaikan pesan positif kepada penggemar.
Jika kamu penggemar sepak bola yang mengikuti akun 433, pastinya sering melihat konten yang berkaitan dengan Timnas atau Liga Indonesia. Tidak hanya sekadar riding the wave, konten-konten mereka selalu dikemas dengan konteks yang relevan dan menarik. Sebagai mantan pemain keturunan Indonesia, Demy de Zeeuw bersama timnya memang memiliki perhatian khusus terhadap perkembangan sepak bola di Tanah Air.
Selain 433, Demy juga mendirikan perusahaan fashion BALR yang menggabungkan gaya hidup pesepak bola dengan koleksi pakaian, sepatu, dan aksesoris. Jenama ini mendapatkan sambutan luar biasa dari pasar internasional. Ia terus memperluas cakupan bisnisnya tidak hanya di pasar Eropa, tetapi juga melakukan ekspansi hingga ke Dubai. Tidak hanya itu, ia juga mengelola Wannahaves, perusahaan agensi yang fokus pada pemasaran konten kreatif.
Kreativitas de Zeeuw dalam berwirausaha tidak berhenti di situ. Ia memiliki bisnis penyewaan kapal pesiar di Ibiza setelah melihat peluang di pasar wisata mewah. Atas dedikasinya terhadap inovasi, ia membuktikan bahwa semangat kerja keras di lapangan hijau bisa diterapkan dalam dunia bisnis.
Demy de Zeeuw adalah contoh nyata dari seorang individu yang mampu sukses di berbagai bidang. Kisah hidupnya menunjukkan bahwa seorang atlet profesional dapat mencapai kesuksesan di berbagai bidang setelah pensiun.