Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Demy de Zeeuw (youtube.com/NandoLeaks)

Intinya sih...

  • Demy de Zeeuw, mantan pesepak bola Belanda keturunan Indonesia, mendirikan 433 sebagai komunitas sepak bola terbesar di dunia.
  • De Zeeuw meraih kesuksesan di lapangan hijau bersama klub-klub ternama seperti Ajax Amsterdam dan AZ Alkmaar.
  • Setelah pensiun, De Zeeuw sukses berwirausaha dengan mendirikan perusahaan fashion BALR dan bisnis penyewaan kapal pesiar di Ibiza.

Bagi penggemar sepak bola, akun sosial media 433 tentu sudah tidak asing lagi. Sebagai komunitas sepak bola terbesar di dunia, platform ini telah menjadi wadah bagi jutaan penggemar untuk berbagi informasi, hiburan, dan momen terbaik dalam olahraga ini. Dengan lebih dari 70 juta pengikut di Instagram, pengaruhnya sangat luar biasa, baik di dalam maupun di luar lapangan hijau.

Namun, tahukah kamu siapa sosok di balik kesuksesan besar 433? Akun yang mendunia ini didirikan oleh mantan pesepak bola asal Belanda, Demy de Zeeuw. Ia pernah membela klub ternama, seperti Ajax Amsterdam dan AZ Alkmaar, sebagai gelandang bertahan. Bagaimana cerita mengenai karier sepak bolanya hingga kini sukses bersama 433? Berikut profilnya.

1. Demy de Zeeuw lahir dari keturunan orang Indonesia dan Suriname

Demy Patrick Rene de Zeeuw lahir pada 26 Mei 1983 di Apeldoorn, Belanda. Ia berasal dari keluarga multikultural dengan darah Belanda, Suriname, dan Ambon. Meski dibesarkan oleh ibu tirinya yang berasal dari Maluku, de Zeeuw menunjukkan bakat yang luar biasa dalam sepak bola sejak usia 5 tahun.

Karier sepak bolanya dimulai di WSV Apeldoorn, sebuah klub kecil di kota kelahirannya. Ketika berusia 12 tahun, ia direkrut oleh Go Ahead Eagles dan menandatangani kontrak profesional pertamanya pada usia 18 tahun. Selama lima musim bersama klub tersebut, ia tampil dalam 65 pertandingan dan mencetak 7 gol. Performa ini menarik perhatian AZ Alkmaar, klub Eredivisie yang saat itu dilatih oleh Louis van Gaal.

De Zeeuw mencapai puncak kariernya saat bermain untuk AZ Alkmaar. Bergabung pada musim 2005/2006, ia langsung menjadi pemain kunci tim. Pada musim 2008/2009, ia membantu AZ Alkmaar memenangkan Eredivisie untuk pertama kalinya dalam 28 tahun.

Penampilan gemilangnya membuka jalan untuk pindah ke Ajax Amsterdam, klub impian masa kecilnya. Bersama Ajax, ia meraih gelar Piala KNVB 2009/2010 dan Eredivisie 2010/2011. Setelah itu, ia bermain untuk Spartak Moscow, Anderlecht, dan beberapa klub lainnya sebelum memutuskan pensiun pada 2015.

2. Demy de Zeeuw jadi bagian skuad Timnas Belanda pada Piala Dunia 2010

Bersama Timnas Belanda, Demy de Zeeuw mengantongi 27 caps. Ia melakoni debut internasional pada 2007 dalam pertandingan melawan Slovenia pada kualifikasi Euro 2008. Sebagai gelandang bertahan, ia kerap dipercaya mengawal lini tengah dalam pertandingan-pertandingan penting.

Momen terbesar de Zeeuw bersama tim nasional terjadi saat ia bermain pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Ia menjadi bagian dari skuad yang mencapai final setelah mengalahkan Uruguay di semifinal. Namun, dalam pertandingan tersebut, ia mengalami cedera serius akibat tendangan keras di kepala yang berdampak pada kesehatannya dalam jangka panjang. Meski cedera itu mengurangi performanya, ia tetap dikenang sebagai pemain yang memberikan kontribusi besar bagi De Oranje.

3. Selain 433, Demy de Zeeuw juga memiliki usaha lain di bidang fashion dan kapal pesiar

Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Demy de Zeeuw menunjukkan bahwa dirinya lebih dari sekadar seorang atlet. Ia menjadi salah satu pendiri 433, komunitas sepak bola terbesar di media sosial dengan lebih dari 70 juta pengikut di Instagram. Platform ini menyediakan berita, hiburan, dan konten eksklusif tentang dunia sepak bola, dengan fokus pada menyampaikan pesan positif kepada penggemar.

Jika kamu penggemar sepak bola yang mengikuti akun 433, pastinya sering melihat konten yang berkaitan dengan Timnas atau Liga Indonesia. Tidak hanya sekadar riding the wave, konten-konten mereka selalu dikemas dengan konteks yang relevan dan menarik. Sebagai mantan pemain keturunan Indonesia, Demy de Zeeuw bersama timnya memang memiliki perhatian khusus terhadap perkembangan sepak bola di Tanah Air.

Selain 433, Demy juga mendirikan perusahaan fashion BALR yang menggabungkan gaya hidup pesepak bola dengan koleksi pakaian, sepatu, dan aksesoris. Jenama ini mendapatkan sambutan luar biasa dari pasar internasional. Ia terus memperluas cakupan bisnisnya tidak hanya di pasar Eropa, tetapi juga melakukan ekspansi hingga ke Dubai. Tidak hanya itu, ia juga mengelola Wannahaves, perusahaan agensi yang fokus pada pemasaran konten kreatif. 

Kreativitas de Zeeuw dalam berwirausaha tidak berhenti di situ. Ia memiliki bisnis penyewaan kapal pesiar di Ibiza setelah melihat peluang di pasar wisata mewah. Atas dedikasinya terhadap inovasi, ia membuktikan bahwa semangat kerja keras di lapangan hijau bisa diterapkan dalam dunia bisnis.

Demy de Zeeuw adalah contoh nyata dari seorang individu yang mampu sukses di berbagai bidang. Kisah hidupnya menunjukkan bahwa seorang atlet profesional dapat mencapai kesuksesan di berbagai bidang setelah pensiun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team