Jadi Tumpuan Uruguay, Ini Profil Gelandang Bentancur yang Serba Bisa

Peran Bentancur di lini tengah Uruguay sangat vital. Saat dalam keadaan diserang, ia harus menjadi yang perama menghalau serangan dan menutup pergerakan lawan. Saat menyerang, ia dituntut untuk bisa menciptakan peluang atau bahkan menghasilkan gol. Dari kakinya pula penyerangan Uruguay akan dibangun.

Gelandang tipe ini dituntut memiliki stamina yang luar biasa. Selain itu, juga memiliki kemampuan bertahan dan kemampuan menyerang sama baiknya. Selama gelaran Piala Dunia kali ini, Bentancur selalu dimainkan dalam empat pertandingan dan menyumbang satu assist.

Ia juga memiliki kemampuan mengoper bola di atas rata-rata. Whoscored mencatat, pemain kelahiran Nueva Helvecia ini rata-rata umpan suksesnya mencapai 87,6 persen.

Masih berusia sangat muda, Bentancur akan menjadi andalan di lini tengah Uruguay di masa yang akan datang.

Bentancur termasuk pemain yang versatile (Serba bisa). Posisi murninya adalah seorang gelandang tengah. Namun, menurut situs resmi Juventus, ia bisa dimainkan sebagai gelandang bertahan jika memang dibutuhkan.

Selain itu, dua kakinya juga sama kuatnya. Sehingga ia bisa dimainkan di gelandang kiri maupun gelandang kanan dalam formasi 4-3-3.

Saat usianya masih sangat belia, Bentancur bercita-cita menjadi sepak bola. Namun, saat mengikuti seleksi di klub lokal Uruguay, Atletico Penarol dirinya gagal. Bentancur yang saat itu baru berusia 13 tahun, lantas terbang ke Argentina dan mencoba peruntungannya di akademi Boca Juniors. Nasibnya berubah, ia akhirnya diterima di akademi sepak bola terbaik di Amerika Selatan.

Menempa diri di akademi Boca, kemampuan Bentancur meningkat cepat. Ia lantas dipromosikan ke tim utama saat usianya baru 17 tahun. Debut pertamanya terjadi pada April 2015 saat melawan Nueva Chicago.

Selama berseragam Los Xeneizes, Bentancur total mencatatkan 57 pertandingan dengan menyumbang satu gol dan tiga assist.

Terus menunjukkan peningkatan, Juventus lantas mengirimkan tim pemandu bakatnya ke Brasil. Kebetulan pada 2017 lalu, Boca Juniors berniat mendatangkan Carlos Teves dari tim asal Turin ini. Syaratnya, Juve dijadikan prioritas utama sebagai tim yang boleh membeli Bentancur.

Tepat pada awal musim 2017/2018, Juventus akhirnya mendatangkan sang pemain seharga 6 juta euro atau setara Rp 100 miliar.

Tak butuh waktu lama bagi Bentancur untuk beradaptasi di sepakbola Italia. Ia mampu mengembangkan kemampuannya dengan baik karena belajar dari gelandang-gelandang terbaik dunia seperti Sami Khedira dan Miralem Pjanic. Musim pertamanya bersama Bianconeri, Bentancur tampil sebanyak 27 laga.