Profil Lewis Koumas, Penyerang Potensial Serbabisa Milik Liverpool
Liverpool dalam krisis usai sejumlah pemain senior mengalami cedera. Mohamed Salah, Dominik Szoboszlai, dan Darwin Nunez belum fit. Trent Alexander-Arnold, Curtis Jones, Diogo Jota, dan Ryan Gravenberch diprediksi akan absen cukup lama. Sementara itu, Wataru Endo mengalami masalah kebugaran usai bermain melawan Chelsea di final Piala Liga Inggris 2024 selama 120 menit.
Di tengah badai cedera tersebut, manajer Liverpool, Juergen Klopp, tidak punya pilihan selain mengandalkan pemain muda dari akademi. Lewis Koumas pun menjadi salah satu jebolan akademi Liverpool yang mendapat kesempatan tampil di tim utama. Ia melakoni debut ketika Liverpool menang 3-0 atas Southampton pada babak ke-5 Piala FA 2023/2024.
Sebelum menjalani debut di skuad senior Liverpool, Koumas sudah dianggap sebagai salah satu pemain yang punya prospek cerah. Kemampuannya dalam mencetak gol serta melakukan pressing sukses mencuri perhatian para pengamat sepak bola. Lantas, siapa sebenarnya Lewis Koumas? Berikut profil Lewis Koumas, penyerang potensial serbabisa milik Liverpool.
1. Punya latar belakang sepak bola dari sang ayah
Lewis Koumas merupakan remaja kelahiran Chester pada 19 September 2005. Ia merupakan anak dari eks pemain Tranmare Rovers asal Wales, Jason Koumas. Maka dari itu, Lewis memegang kewarganegaraan Wales meskipun lahir di Kota Chester, Inggris.
Ia bergabung dengan akademi Liverpool dari Tranmere Rovers saat usianya masih 11 tahun pada September 2016. Koumas merintis karier sepak bolanya di Liverpool dari level junior U-19 dan U-21. Ia kemudian menandatangani kontrak profesionalnya bersama Liverpool pada Januari 2023. Penandatanganan kontrak tersebut mendapat respons dari beberapa legenda, seperti Leon Osman dan Gareth Bale, di media sosial.
2. Produktivitasnya meningkat usai posisinya diubah
Seorang jurnalis yang merupakan Chief Liverpool FC Writer di Liverpool Echo, Ian Doyle, telah mengamati kiprah Koumas ketika sang pemain debut di tim U-18. Koumas beberapa kali bermain sebagai pemain pengganti dan mencetak gol saat melawan Newcastle United U-18. Doyle mengatakan, pemain Timnas Wales U-19 itu awalnya seorang gelandang.
Posisinya dipindahkan menjadi pemain nomor 9 atau penyerang tengah karena Liverpool U-18 kekurangan pemain. Secara mengejutkan, Koumas langsung mencetak empat gol ke gawang Middlesbrough dalam laga pertamanya di English Premier League U-18. Pelatih Liverpool U-18, Marc Bridge-Wilkinson, mengakui Koumas punya potensi besar sebagai penyerang. Sang pemain merespons pernyataan Bridge-Wilkinson dengan mencetak 14 gol pada 2022/2023. Secara perincian, ia menorehkan 12 gol dalam 13 laga di U-18 Premier League dan 2 gol di UEFA Youth League.
Koumas melanjutkan performa gemilangnya pada 2023/2024. Ia sejauh ini telah mencetak 7 gol dalam 7 laga Premier League 2 serta 4 gol dalam 3 pertandingan di FA Youth Cup. Performa tersebut membuat Juergen Klopp terkesan. Ia akhirnya dipanggil untuk menjalani latihan bersama skuad senior Liverpool.
3. Mencetak gol dalam laga debutnya bersama skuad senior Liverpool
Pemanggilan Koumas ke skuad senior Liverpool bukan sekadar latihan dan menjadi pemain cadangan. Ia mendapat kepercayaan bermain sebagai starter dalam laga debutnya melawan Southampton pada babak ke-5 Piala FA 2023/2024. Koumas bermain di posisi sayap kiri menggantikan Luis Diaz yang dicadangkan.
Tidak butuh waktu lama bagi sang pemain untuk membuat gebrakan di laga debutnya itu. Koumas berhasil mencetak gol pertama Liverpool setelah memaksimalkan assist dari rekannya di akademi, Bobby Clark. Ia melepaskan tembakan dengan kaki kanannya dan bola sedikit menyentuh bek Southampton hingga masuk ke pojok kiri gawang. Koumas mencetak gol tersebut saat usianya baru memasuki 18 tahun 162 hari. Ia melewati rekor Robbie Fowler yang mencetak gol pertamanya di tim utama Liverpool ketika berusia 18 tahun 166 hari.
Kehadiran Koumas menjadi kabar baik bagi Liverpool yang tengah krisis cedera. Ia mampu membayar kepercayaan Klopp dengan torehan gol dalam laga debutnya. Koumas juga menjadi solusi bagi Liverpool yang kerap kali menghemat dalam belanja pemain tiap kali bursa transfer dibuka. Ia menjadi salah satu warisan yang akan ditinggalkan Juergen Klopp ketika meninggalkan Liverpool pada akhir 2023/2024. Manajer Liverpool selanjutnya patut memberi perhatian kepada potensi Koumas agar sang pemain dapat berkembang.
