Profil Madura United: Ambisi Los Galaticos Raih Gelar Juara Liga 1

Wajar jika musim ini Madura United jorjoran dalam urusan mendatangkan pemain berkualitas. Sebab, mereka selalu gagal meraih gelar juara walau setiap musim menargetkannya. Teranyar, mereka cuma mampu finis di peringkat kedelapan dengan meraih 48 poin atau selisih 14 angka dari Persija Jakarta yang berada di puncak klasemen.

Akan tetapi, Madura United belum menunjukkan gelagatnya sebagai salah satu tim yang difavoritkan menjadi juara. Hal itu bisa dinilai dari performa Zah Rahan dan kolega yang belum bisa berbuat banyak karena cuma bisa mencapai babak semifinal di turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden 2019.

Secara keseluruhan, Madura United memang kurang mendapat hasil yang tidak terlalu istimewa selama pra musim. Dari 10 laga yang sudah dijalani, termasuk Piala Indonesia dan Piala Presiden, Madura United cuma berhasil menang enam kali, dua seri, dan satu sisanya menderita kekalahan.

Hal itu tentu jadi ultimatum bagi pelatih Madura United, Dejan Antonic. Sebab, performa Madura United masih belum sesuai harapan sehingga menimbulkan keraguan besar terhadap kapasitas eks pelatih Persib itu. Padahal, target Madura United musim ini adalah menjadi juara di Liga 1.

Jika menilik rekam jejaknya dalam beberapa tahun terakhir, prestasi Dejan dalam menangani tim sedikit menurun. Musim lalu, pelatih asal Serbia itu cuma bisa membawa Boreno FC finish di posisi ketujuh. Sebelumnya lebih tragis, dianggap gagal meningkatkan performa tim, Dejan harus angkat kaki dari Persib saat berkompetisi di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 lalu.

Padahal, beberapa tahun ke belakang, prestasi Dejan berhasil menorehkan prestasi tertinggi dengan membawa Pelita Bandung Raya (PBR) menjadi underdog di Indonesia Super League 2014 dan berhasil melaju hingga babak semifinal.

Di luar Indonesia, pestasinya juga terbilang cukup baik. Ia berhasil membawa Kitchee FC berjaya dan tampil perkasa di Liga Hong Kong karena mampu mempersembahkan dua gelar Hong Kong League Cup (2005 dan 2006), serta gelar Hong Kong Senior Shield Cup pada tahun 2005.

Di luar keraguan publik akan kapasitasnya, Dejan tentu banyak diuntungkan dengan berjubelnya pemain berkualitas yang ada di dalam skuat Madura United. Ia bisa leluasa menurunkan pemain masa saja dengan formasi terbaik yang diinginkannya.

Untuk sektor depan, Dejan hampir dipastikan bakal mengandalkan Rakic sebagai ujung tombak. Ia akan ditopang penyerang sayap yang memiliki kemampuan individu dan kecepatan di atas rata-rata macam, Andik dan Greg Nwokolo. Alternatif lain tentu mengarah ke Beto, sapaan akrab Alberto Goncalves yang sudah tak diragukan lagi kualitasnya.

Sedangkan untuk pemain tengah, Asep Berlian, Zah Rahan, dan gelandang andalan Timnas Indonesia era Luis Milla, yakni Zulfiandi nampaknya bakal jadi poros kendali permainan di lapangan. Ketiganya pun memiliki serep yang tak kalah baik secara kualitas, karena masih ada nama Asep berlian, Syahrian Abimanyu, atau David Lally.

Terakhir untuk kuartet lini belakang, Alfath Fathier (bek kiri), Fachrudin Aryanto (bek tengah), Jamie (bek tengah), Marckho Meraudje (bek kanan) bakal melengkapi starting eleven paling mewah di Liga 1 musim ini.

Jika Dejan bisa memadukan para pemain yang cukup mentereng ini, besar kemungkinan Madura United sulit dikalahkan oleh para pesaingnya. Hal itu akan memudahkan langkah mereka untuk menjadi yang terbaik di kompetisi musim ini.

Daftar pemain Madura United di Liga 1 2019

Kiper: Muhammad Ridho, Satria Tama, Rafit Ikhwanudin, Muhammad Ridwan.

Bek: Guntur Ariyadi, Jaimerson Xavier (asing), Rendika Rama, Kadek Raditya, Fandry Imbiri, Marckho Meraudje, Fachrudin Aryanto, Alfath Fathier.

Gelandang: Asep Berlian, Slamet Nurcahyono, David Laly, Gufroni Al Maruf, Rinto Ali, Syahrian Abimanyu, Zah Rahan Krangar(asing), Andik Vermansyah, Zulfiandi.

Penyerang: Engelberd Sani, Aleksandar Rakić (asing), Greg Nwokolo, Beto Goncalves, Fajar Ramadhan.