PSSI Geber Kesiapan untuk Gunakan VAR di Liga 1

Sejauh ini, PSSI sendiri sedang melakukan penyusunan linimasa untuk pelatihan dari FIFA bagi para wasit agar bisa mengaplikasikan VAR nantinya. Sebab, wasit di Tanah Air masih belum berpengalaman menggunakan alat tersebut dalam suatu pertandingan.

“PSSI sudah membuka pembicaraan dengan provider atau penyedia teknologi VAR,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, dilansir laman resmi PSSI. Ditambahkan, untuk penggunaan VAR, harus melewati protokol yang telah diatur oleh FIFA dan PSSI akan menjalani semua tahapan yang dimulai hari ini.

Sementara, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi, diminta untuk segera membuat kajian dari sisi anggaran dan insfrastruktur di tengah persiapan yang dilakukan PSSI.

Dalam pengaplikasian VAR, banyak orang yang harus terlibat di dalamnya. Minimal ada tiga operator yang terdiri dari dua wasit yang telah tersertifikasi training dan satu operator yang juga telah tersertifikasi, dan empat orang wasit serta asisten di lapangan yang telah melewati training untuk bisa menjalankan VAR dalam satu pertandingan.

Metode Video Assistant Referee (VAR) merupakan metode baru yang pertama kali diimplemantasikan FIFA pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Dalam penerapannya, tak semua pelanggaran memerlukan bantuan VAR. Kalau wasit merasa pelanggaran yang terjadi sudah dianggap jelas dan yakin dengan keputusan yang diambilnya, VAR tidak diperlukan lagi.

VAR digunakan mana kala wasit merasa ada kejanggalan dalam pengambilan keputusannya. Wasit kemudian berkomunikasi melalui sistem cek ke VAR. Setelah itu baru ditampilkan tayangan ulang VAR. Bukan permintaan pemain atau tim, tapi langsung keputusan wasit.