5 Koreografi Suporter Sepak Bola Ini Keren Gila, Takjub Deh!

Semuanya jadi favorit!

Sepak bola bukan hanya bicara soal pemain, klub, pelatih, wasit dan pertandingan. Sepak bola mencakup banyak hal. Salah satunya adalah kehadiran suporter para klub sepak bola. Suporter merupakan komponen penting dalam sepak bola.

Sebab tanpa kehadiran mereka di lapangan sepak bola tentu saja tak akan pernah bisa meriah. Apalagi kehadiran suporter pun dapat menjadi faktor pembeda jalannya pertandingan. Tak heran bila suporter kerap dianggap sebagai pemain ke-12 bagi sebuah tim.

Dukungan para suporter yang besar memang dapat memberikan dua aura berbeda di lapangan pada saat bersamaan, yakni aura penyemangat bagi klub yang didukung dan aura menekan bagi lawan. Bentuk dukungan para suporter pun bermacam-macam. Mulai dari yel-yel atau nyanyian hingga berbagai bentuk koreografi kreatif.

Seperti beberapa koreografi kreatif para suporter di bawah ini yang pastinya bukan hanya membuat tim tuan rumah bersemangat, tapi juga dapat mendatangkan decak kagum yang melihat.

1. Mata Naga Saat Porto Menjamu Benfica.

Ultras atau suporter garis keras Porto menyuguhkan koreografi yang menawan saat tim kesayangan mereka menjamu Benfica 2015 silam. Terlihat stadion dibanjiri warna biru-putih sebagaimana warna kebesaran klub Porto. Tapi yang paling menyita perhatian adalah sebuah gambar yang menyerupai wajah naga menghiasi salah satu tribun.

Mulanya memang terlihat hanya sebatas koreografi biasa, namun hal menakjubkan terjadi saat flare dinyalakan tepat pada sepasang mata di gambar wajah naga tersebut. Sehingga membuat mata naga seolah-olah hidup dan tengah menyala-nyala. Asap yang seolah berasal dari napasnya juga mengepul dari mulutnya. Menggambarkan seolah naga tengah bersiap bangkit.

2. Membidik Tropi Liga Champion ala Suporter Dortmund.

Suporter Borussia Dortmund memang dikenal sebagai salah satu suporter yang paling kreatif setiap mendukung tim kesayangan mereka bertanding. Dan salah satu totalitas yang mereka tunjukkan adalah saat mendukung Dortmund menjamu Malaga di ajang Liga Champion 2013.

Lihat bagaimana mereka menggambarkan bagaimana Dortmund yang tengah membidik Tropi Si Kuping Besar itu. Seolah-olah mereka sudah menjadikan Liga Champion sebagai target utama untuk direbut. Salut!

3. Koreografi 3D ala Suporter Galatasaray.

Salah satu suporter yang cukup terpandang di dunia, Ultras Galatasaray memperlihatkan sebuah koreografi 3D mengagumkan. Melalui koreografi tersebut mereka seolah menegaskan mengapa mereka patut menjadi suporter yang terpandang di dunia.

Koreografi tersebut diperlihatkan saat tim asal Turki tersebut menjamu Dortmund dalam ajang Liga Champion 2014.

4. Mortal Kombat ala Ultras Al Hilal.

Kreativitas suporter sepak bola yang sering membuat terkagum bukan hanya dimiliki oleh klub-klub Eropa. Hal itu dibuktikan oleh Ultras Al-Hilal saat mendukung timnya di ajang Liga Champion Asia.

Saat itu Al-Hilal kalah di leg pertama babak 16 besar dengan skor 1-0 dari Persepolis. Al-Hilal tentu dituntut menang 2-0 agar dapat lolos ke fase berikutnya atau unggul 3 gol dari Persepolis. Tentu itu bukan hal mudah. Namun Ultras Al-Hilal membuat segalanya menjadi mungkin.

Sebelum pertandingan mereka sudah membuat koreografi yang menggambarkan salah satu karakter di serial Mortal Kombat, yakni Sub-Zero. Dan mereka pun mengakhiri koreografi dengan sebuah tulisan “Finish ‘em (them)”! Hasilnya, Al-Hilal pun mampu menang 3-0 dan lolos ke fase berikutnya. Luar biasa!

5. Perpaduan Orkestra dan Dukungan yang Luar Biasa!

Bila biasanya koreografi dipadukan dengan flare atau gambar-gambar ikonik yang mengesankan, hal berbeda justru diperlihatkan oleh suporter Dinamo Bucharest.  Menjamu sesama tim di liga tertinggi Rumania, Setaua Bucuresti, suporter Bucharest memadupadankan koreografi dengan lantunan orkestra.

Tentu saja ini bukan hal biasa yang dilakukan suporter sepak bola kebanyakan. Sehingga wajar bila koreografi tersebut menjadi hal yang menakjubkan!

Gimana keren-keren banget koreografinya kan? Kalau kamu lebih suka koreografi yang mana?

Rahardian Shandy Photo Verified Writer Rahardian Shandy

Rutin menulis sejak 2011. Beberapa cerpennya telah dibukukan dan dimuat di media online. Ia juga sudah menulis 4 buah buku non-fiksi bertema bisnis. Sementara buku fiksi pertamanya terbit pada 2016 lalu berjudul Mariana (Indie Book Corner).

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya