Regulasi Stamina yang Harus Mulai Persib Pikirkan

- Waktu istirahat yang sedikit memengaruhi performa Persib dalam laga terakhir
- Asisten pelatih Persib mengakui padatnya jadwal dan perjalanan panjang ke Ternate berdampak pada tim
- Persib harus menerima risiko main dengan jadwal padat, terutama karena juga berkompetisi di AFC Champions League Two 2025/26
Jakarta, IDN Times - Persib Bandung sudah mendapat alarm soal stamina. Hal itu tampak dalam laga tunda pekan 12 Super League 2025/26 yang mempertemukan Maung Bandung dengan Malut United di Gelora Kie Raha.
Bertanding pada Minggu (14/12/2025) sore, Persib kalah dari Malut United dengan skor 0-2. Seiring kekalahan ini, faktor stamina agaknya jadi sesuatu yang harus diperhatikan Bojan Hodak selaku pelatih Persib.
1. Waktu istirahat yang sedikit

Dalam tiga laga terakhir di semua ajang, waktu istirahat Persib bisa dibilang sedikit. Memang, dua laga lawan Borneo FC Samarinda dan Bangkok United berjalan di kandang, tetapi jeda antara dua laga itu cuma empat hari.
Kemudian, setelah laga lawan Bangkok, Persib hanya punya waktu istirahat tiga hari jelang lawan Malut United. Tak pelak, kelelahan mendera skuad Persib, dan itu tampak saat laga lawan Malut United.
Paling kentara tampak dalam situasi gol kedua Malut United yang dicetak Ciro Alves. Buntut dari kelelahan pemain, blunder terjadi di lini pertahanan dan hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh Ciro.
2. Diakui langsung oleh asisten Hodak

Perkara kelelahan ini ternyata diakui oleh asisten pelatih Persib, Igor Tolic. Sosok yang memimpin skuad Persib saat lawan Malut United ini menyebut, padatnya jadwal dan perjalanan panjang ke Ternate memengaruhi performa tim.
"Menuju ke laga ini kami banyak main di laga dengann tensi berat. Perjalanan ke sini juga menguras energi. Saya rasa itu memberikan dampak yang besar bagi kami," ujar Tolic pasca laga lawan Malut United, Minggu (14/12).
3. Risiko yang harus diterima Persib

Kendati demikian, main dengan jadwal padat ini jadi sesuatu yang harus diterima Persib. Apalagi, mereka tidak cuma mentas di Super League, tetapi juga di AFC Champions League Two (ACL2) 2025/26.
Tim-tim di Asia Tenggara lain seperti Buriram United, atau bahkan Bangkok United yang jadi lawan Persib di fase grup ACL2 2025/26, bermain di lebih banyak kompetisi. Jeda antar laga empat hari jadi sesuatu yang lumrah.
Di sinilah regulasi soal stamina wajib Persib lakukan, terutama bagi para pemain inti. Apalagi di 16 besar ACL2 2025/26, mereka akan melakoni laga dengan tensi lebih berat, jumpa klub-klub yang jauh lebih kuat.
Klub besar harus terbiasa main di banyak kompetisi, baik dalam maupun luar negeri. Jika memang Persib masuk dalam kategori itu, regulasi stamina harus jadi fokus utama, karena kelelahan bisa jadi niscaya di tengah fisik yang buruk.


















