5 Rekrutan U-21 Termahal AC Milan Sepanjang Sejarah, Ada De Ketelaere 

AC Milan sempat diakuisisi oleh pengusaha asal China, Li Yonghong. Kala itu, sang pemilik anyar menggelontorkan dana besar untuk biaya belanja klub.

Salah satu pemain yang diboyong dengan harga tinggi adalah Lucas Paqueta. Dia ditebus senilai 38,4 juta euro atau Rp585 miliar dari Flamengo pada Januari 2019. Fans berharap besar dia bisa menjadi penerus Kaka di AC Milan.

Sayangnya, transfer ini terbilang flop lantaran Paqueta hanya mampu mencetak sebiji gol dari 44 penampilan. Dia pun akhirnya dilepas ke Lyon pada musim panas 2020 dengan harga 20 juta euro atau Rp305 miliar. Di klub Prancis ini Paqueta justru menemukan kembali permainan terbaiknya.

Andre Silva diboyong AC Milan pada musim panas 2017 dengan harga 38 juta euro atau Rp580 miliar dari FC Porto. Dia diharapkan bisa menjadi mesin gol baru AC Milan di era revolusi Li Yonghong. Potensinya sendiri telah terlihat dengan catatan 24 gol dari 85 laga pada usia 21 tahun kala masih berkostum Porto.

Namun, lagi-lagi ini menjadi transfer gagal AC Milan ketika Andre Silva hanya mampu mencetak 2 gol dari 25 laga Serie A. Musim berikutnya, Andre Silva sempat dipinjamkan ke Sevilla sebelum dilepas permanen ke Frankfurt pada musim panas 2020. Dia pun menjadi bagian dari pertukaran pemain yang melibatkan Ante Rebic.

Saat ini, AC Milan hanya memiliki Brahim Diaz sebagai sosok gelandang serang. Rossoneri pun akhirnya memburu Charles De Ketelaere sebagai target transfer utama. Proses transfer tersebut berlangsung cukup panjang dan alot karena sang pemain juga diminati serius oleh Leeds United.

Klub asal Inggris itu bahkan memberikan penawaran harga lebih tinggi dari AC Milan. Namun, Charles De Ketelaere memberi tahu klubnya, Club Brugge, jika dia hanya ingin bergabung bersama AC Milan. Kesepakatan akhirnya terjadi. De Katelaere merapat ke Milan dengan transfer 35 juta euro atau Rp534 miliar.

Rafael Leao menjadi sosok kunci AC Milan meraih Scudetto musim 2021/2022. Bahkan, Leao terpilih sebagai pemain terbaik Serie A di musim tersebut.

Pemain asal Portugal ini sendiri mulai bergabung bersama Rossoneri sejak musim panas 2019. Dia diboyong dari Lille senilai 29,5 juta euro atau Rp450 miliar saat masih berusia 20 tahun.

Leao memang tampil inkonsisten pada dua musim pertamanya. Namun, manajemen klub masih memberikan kepercayaan lebih. Kepercayaan itu terbayar tuntas lewat raihan trofi Scudetto Serie A 2021/2022, dimana Leao tampil impresif dengan torehan 11 gol dan 10 assist dari 34 laga.

Alessio Romagnoli merupakan produk akademi AS Roma. Namanya mulai dikenal publik saat tampil apik bersama Sampdoria sebagai pemain pinjaman.

Penampilan impresifnya itu langsung memikat AC Milan pada musim panas 2015. Dia ditebus dengan harga 25 juta euro atau Rp381 miliar. Transfer ini membuat fans AS Roma marah karena Romagnoli enggan bertahan dan lebih memilih gabung klub rival.

Romagnoli berkembang pesat menjadi pemain top yang sempat digadang-gadang sebagai masa depan Timnas Italia setelah era Bonucci dan Chiellini habis. Namun, nasib berkata lain.

Posisinya di Milan sendiri mulai tergeser sejak hadirnya Simon Kjaer dan Fikayo Tomori. Musim panas 2022 ini AC Milan tidak memperpanjang kontraknya dan melepas sang bek ke Lazio secara gratis.

Strategi transfer AC Milan dalam mengedepankan merekrut pemain muda potensial terbilang sukses. Mereka berhasil memutus puasa gelar selama 11 tahun dengan skuad muda penuh talenta. Jelang bergulirnya musim kompetisi 2022/2023, AC Milan pun masih mengandalkan banyak sosok pemain muda. Mampukah mereka mempertahankan gelar dengan skuad yang dimiliki saat ini?