Ronaldo Selamatkan Klub Liga Spanyol dari Jerat Hutang

Sejak terjerat hutang sebesar 25 juta Euro, (Rp 432 milyar), Carlos Suarez selaku pemilik klub mencari sosok yang mau menyelamatkan mereka dalam beberapa bulan terakhir. Ernesto Tinarejo, salah satu jutawan asal Meksiko, hampir saja menjadi pemilik baru. Namun Suarez malah membatalkan kontrak awal tanpa alasan yang jelas.

Masalah keuangan Valladolid sendiri kian parah setelah terjadi ketegangan antara mantan presiden klub sekaligus pengusaha kondang, Jose Moro, dengan eks wakil presiden Jose Luis Losada. Akibatnya, operasional klub berusia 90 tersebut sempat tersendat musim kemarin.

Dilansir oleh Sky Sports dan siaran radio Cardena Ser, proses pengambil alihan klub bakal berlangsung waktu selama dua-tiga pekan ke depan. Carlos Suarez, yang sebenarnya adalah seorang pebasket sebelum mengakuisi 58% saham Valladolid pada 2011 silam, tetap dalam jajaran direksi sebagai direktur operasional.

Gelagat Ronaldo berubah peran sebagai bos sebenarnya sudah tercium sejak awal tahun ini. "Aku ingin membeli tim entah dari divisi dua Inggris atau Spanyol. Aku ingin melakukan sesuatu yang inovatif," tuturnya dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari Bleacher Report.

Menurut informasi yang diterima Daily Mail, sosok yang dikenal luas karena rambut kuncungnya itu sudah bertemu dengan presiden inkumben Valladolid bulan lalu di Madrid. Selain masalah keuangan, daftar rekrutan disebut turut masuk dalam topik pembahasan mereka.

Sejak gantung sepatu pada 2011, pemilik nama lengkap Ronaldo Luiz Nazario de Lima itu memang lebih banyak bergerak dalam bisnis, utamanya yang berhubungan dengan olahraga. Agensi bentukannya, 9ine, membawahi salah satu superstar UFC yakni Anderson Silva.

Selain itu, sosok berusia 41 tahun tersebut sudah pernah menjadi pemilik klub Fort Launderdale Strikers yang berlaga di North American Soccer League. Sayang, klub tersebut bubar dua tahun silam. Kali ini, kesempatan kedua datang dari tanah Spanyol.

Real Valladolid sendiri tengah berlaga di La Liga setelah mendapat jatah promosi via jalur play-off. Prestasi terbaik klub yang bermarkas di Estadio Jose Zorilla ini adalah peringkat 4 La Liga musim 1962/63 serta dua gelar runner-up Copa del Rey (1949/50, 1988/89). Mereka baru kembali merasakan divisi teratas di bawah asuhan manajer Sergio Gonzales setelah absen selama 5 tahun.