Ruang Ganti Memanas, Taktik Erik Ten Hag Mulai Diragukan
Jakarta, IDN Times - Tensi di ruang ganti Manchester United tampaknya mulai memanas yang menjadi. Strategi dari manajer Setan Merah, Erik ten Hag, mulai diragukan anak-anak asuhnya sendiri.
The Sun melansir, beberapa pemain kebingungan dengan taktik dari arsitek berpaspor Belanda saat dibantai 0-3 Manchester City, akhir pekan lalu. Taktik Ten Hag dianggap menjadi salah satu faktor utama mimpi buruk tersebut.
1. Apa yang buat taktik Ten Hag dipertanyakan pemain sendiri?
Ten Hag memang menurunkan strategi berbeda saat menghadapi tim asuhan Pep Guardiola. Namun, cara tersebut justru menghadirkan kontroversi karena beberapa pemain yang diturunkan tak memainkan posisi aslinya.
Seperti Victor Lindelof yang didapuk sebagai bek kiri di starting XI, meski ada nama Sergio Reguilon yang tersedia di bangku cadangan. Ten Hag baru memainkan Reguilon di posisi itu menit 73.
Keputusan Ten Hag memarkir Raphael Varane dalam laga tersebut juga ikut dipertanyakan. Dia justru lebih memilih untuk menduetkan Harry Maguire dan Jonny Evans di jantung pertahanan MU.
2. Karena ini serangan MU gak efektif
Kemudian, para pemain Setan Merah tak paham dengan alasan Ten Hag menugaskan Bruno Fernandes untuk lebih bermain melebar ke sisi sayap kanan. Hasilnya, MU minim kreativitas untuk membongkar pertahanan The Citizens.
Fernandes kerap memberikan pengaruh lebih besar ketika dimainkan sebagai gelandang serang. Ten Hag justru menunjuk Scott McTominay menjadi motor serangan, hingga akhirnya tak berjalan efektif.
3. Pemain MU mulai jengah dengan pendekatan Ten Hag
Selain taktik yang membingungkan, para pemain juga dikabarkan mulai tak betah dengan pendekatan Ten Hag yang keras. Daily Mail melansir pendekatan itu menurunkan moral pemain MU yang menjadi indikasi kekalahan telak dua laga beruntun.
Pendekatan keras Ten Hag sebenarnya untuk membangun mental Setan Merah sebagai salah satu raksasa Inggris. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. Cara Ten Hag dianggap bersifat merusak, daripada mendidik.
