Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepak bola (pixabay.com/planet_fox)
ilustrasi sepak bola (pixabay.com/planet_fox)

Intinya sih...

  • David Beckham transfer from Real Madrid to LA Galaxy for $250 million in 2007, boosting MLS popularity and creating new business models.

  • Beckham Rule was established to bring Beckham to MLS, allowing clubs to pay three star players outside the salary cap, setting a new standard for MLS.

  • Beckham faced challenges and public criticism at the start of his career with LA Galaxy, but eventually led the team to two consecutive MLS Cup titles in 2011 and 2012.

Pada musim dingin 2007, dunia sepak bola digemparkan dengan kepindahan David Beckham ke Los Angeles Galaxy (LA Galaxy). Banyak yang menganggap jika langkah tersebut sekadar upaya sang bintang menutup karier di liga yang kurang kompetitif seperti Major League Soccer (MLS).

Namun, di balik kepindahan tersebut, tersembunyi visi yang ambisius. Yang paling menonjol adalah menjadikan MLS sebagai liga sepak bola global dan mendongkrak popularitas sepak bola di Amerika Serikat. Di samping itu, kehadiran Beckham juga berhasil menciptakan model bisnis baru yang kelak ditiru banyak kompetisi dunia.

1. Dari Los Galacticos menuju LA Galaxy

Pada musim panas 2006, David Beckham masih memperkuat Real Madrid. Meski posisinya mulai tergeser di starting XI, ia tetap menjadi daya tarik bagi penggemar Los Galacticos. Saat itu, kontraknya hanya tersisa semusim.

Saat kontraknya di Real Madrid mendekati akhir, LA Galaxy bergerak cepat. Mereka menawarkan paket finansial dengan total 250 juta dolar AS (Rp4,04 triliun) untuk 5 tahun. Paket tersebut sudah mencakup gaji, sponsorship, hak citra, hingga peluang bisnis di Amerika Serikat. Beckham menyepakati tawaran tersebut pada musim dingin 2007 dan akhirnya bergabung dengan LA Galaxy 6 bulan kemudian.

Pihak MLS sangat mendukung transfer Beckham ke LA Galaxy. Bagi sebagian pengamat dan penonton awam sepak bola, transfer ini adalah pengisi waktu menjelang pensiun. Namun, bagi pihak MLS, inilah kesempatan emas mendongkrak popularitas kompetisi yang kalah pamor dibanding NBA, NFL, atau MLB.

2. Beckham Rule, aturan yang didesain untuk kedatangan Beckham

Untuk merekrut David Beckham, MLS bahkan menciptakan kebijakan baru dengan nama Designated Player Rule. Kebijakan tersebut juga dikenal dengan nama Beckham Rule. Aturan ini memungkinkan klub membayar tiga pemain bintang di luar salary cap yang berlaku untuk pemain di dalam skuad.

Dengan Beckham Rule, LA Galaxy tak hanya merekrut pemain top, tetapi juga menetapkan standar baru bagi MLS. Kebijakan tersebut menjadi pintu bagi klub MLS lain untuk mendatangkan pemain kelas dunia. Thierry Henry, Zlatan Ibrahimovic, Ricardo Kaka, dan Andrea Pirlo menjadi beberapa pemain yang pernah didatangkan sebagai penerapan Beckham Rule.

3. Awal sulit dan kritikan publik untuk David Beckham

Meski euforia besar tercipta, periode awal Beckham di LA Galaxy penuh tantangan. Cedera pergelangan kaki membuat debutnya tertunda. Setelah itu, penampilannya pun tidak langsung gemilang. Penggemar mulai mempertanyakan komitmennya, terutama ketika ia sempat kembali ke Eropa untuk bergabung dengan AC Milan (pinjaman).

Namun, Beckham menunjukkan nilai profesionalisme tinggi. Ia bekerja keras memulihkan kebugaran dan membuktikan bahwa transfer ini bukan sekadar proyek pemasaran. Lambat laun, ia menjadi pemain kunci di LA Galaxy.

4. David Beckham penuhi target

Puncak karier Beckham di Amerika Serikat akhirnya datang pada MLS 2011 dan 2012. Bersama Landon Donovan dan Robbie Keane, ia membawa LA Galaxy meraih dua gelar MLS Cup beruntun. Final MLS 2011 dihadiri lebih dari 30 ribu penonton dan ditayangkan ke 175 negara menjadi pencapaian yang sebelumnya tak pernah terbayangkan untuk MLS.

Beckham tak hanya memenuhi target untuk menjadi juara di Amerika Serikat. Akan tetapi, ia pun memenuhi target MLS yang ingin meningkatkan popularitas. Keberhasilan Beckham dan MLS mampu meningkatkan rata-rata penonton, penjualan jersey, dan memacu kualitas klub-klub lain untuk ikut merekrut pemain top.

5. MLS sebagai mulai menarik minat penggemar sepak bola

Ketika Beckham meninggalkan LA Galaxy pada akhir 2012, MLS telah berubah. Liga yang dulu dianggap sebagai tempat pensiun, kini mulai disegani dan menarik sponsor global. Kehadiran Beckham memacu pertumbuhan jumlah klub, hak siar internasional, dan investasi.

Warisan terbesarnya adalah membuka jalan bagi MLS untuk menjadi kompetisi yang semakin relevan secara komersial dan kultural. Bahkan setelah pensiun, Beckham tetap terlibat dalam kemajuan MLS. Salah satunya dengan mendirikan Inter Miami CF yang kini dibela Lionel Messi, Sergio Busquets, Jordi Alba, dan Luis Suarez.

Transfer David Beckham ke LA Galaxy bukan hanya soal sepak bola. Ini adalah kisah bagaimana satu pemain bisa menjadi tonggak perubahan. Ia mengangkat MLS dari liga yang disepelekan menjadi liga sepak bola yang layak mendapatkan sorotan dunia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team