Akankah Timnas Indonesia Gagal Total di Piala Asia 2023?

Football Institute khawatir Timnas gagal di Piala Asia

Jakarta, IDN Times - Founder Football Institute, Budi Setiawan, menyuarakan kekhawatirannya soal Timnas Indonesia pada Piala Asia 2023. Dia memprediksi, skuad Garuda berpeluang gagal pada ajang tersebut.

Dalam keterangan resminya kepada IDN Times, Budi membagikan beberapa faktor yang berpotensi membuat Timnas gagal pada Piala Asia 2023. Hal itu merupakan pengamatannya terhadap pemusatan latihan (TC) yang sudah dilakukan di Turki sejak 20 Desember 2023.

Baca Juga: 4 Fakta Stadion Ahmad bin Ali, Venue Laga Pembuka Timnas di Piala Asia

1. Adanya ketidakselarasan target PSSI dan Shin Tae Yong

Akankah Timnas Indonesia Gagal Total di Piala Asia 2023?Potret Shin Tae Yong saat memimpin latihan Timnas Indonesia di Turki. (pssi.org).

Sebelumnya, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong menargetkan skuad Garuda bisa lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023. Hal itu rupanya berkebalikan dengan ujaran Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, yang menyebut federasi realistis.

"Waketum Zainudin Amali mengatakan target STY (Shin Tae Yong) lolos 16 besar, tetapi federasi akan realistis. Apakah ini artinya PSSI membaca bahwa target STY untuk lolos 16 besar tidak realistis?" kata Budi.

2. Soal naturalisasi dan mi instan yang jadi masalah

Budi menyebut, faktor lain yang juga akan membuat skuad Garuda gagal di Piala Asia 2023, adalah soal naturalisasi dan mi instan. Dia mengomentari ada gap antara pemain naturalisasi dan lokal, yang 'digoreng' warganet.

Selain itu, salah satu hal lain yang juga menarik perhatian adalah soal mi instan. Ada pemain yang ketahuan makan mi instan saat TC, dari unggahan pemain lain di media sosialnya. Dia melihat, ada perilaku soal makanan yang belum berubah.

"Pemain ketahuan makan mi instan. Betul kata Zainudin Amali, masalah mental yang tidak menjaga perilaku makan sebagai atlet profesional, sudah disiapin makan tetap mi instan," kata Budi.

Namun, Budi juga menyoroti tingkah Badan Tim Nasional (BTN), yang justru membocorkan menu makanan di hotel. Dari situ, seolah federasi ingin cuci tangan bahwa mereka sudah memberikan makanan pemain. Padahal, yang tengah disoroti adalah soal perilaku makan pemain.

"Tidak lama setelah insiden mi instan ramai, BTN men-spill makanan di hotel, seolah ingin mengatakan ‘kami sudah memberikan makanan yang terbaik, tapi pemain lebih pilih mi instan’. Kan yang jadi isu masalah perilaku makan pemain, kenapa dicounter dengan menu makanan hotel? Ngerti konteks enggak sih BTN ini?" ucap Budi.

3. Budi berharap semua masalah non-teknis bisa diatasi

Akankah Timnas Indonesia Gagal Total di Piala Asia 2023?Marselino Ferdinan saat latihan bersama Timnas Indonesia di Turki. (pssi.org).

Dari semua pengamatannya ini, Budi pun menyadari, Timnas masih dihiasi masalah non-teknis selama TC di Turki. Terlalu banyak gimik yang pada akhirnya mengaburkan masalah teknis dan esensial di skuad Timnas itu sendiri.

"TC ini seharusnya menjadi bagian persiapan penting untuk Piala Asia 2023, kok lebih banyak gimik-gimik dan hal-hal non-esensial sepak bola? Sejauh ini TC tidak tampak kondusif dan optimistis terhadap persiapan Timnas Indonesia menghadapi ajang itu. Semoga ini dapat segera diatasi," kata Budi.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya