Juventus Tunjuk Presiden Baru Usai Direksi Mundur Serentak

Presiden baru Juventus ditunjuk pemegang saham

Jakarta, IDN Times - Juventus langsung bergerak mencari presiden baru, setelah dewan direksi mereka mundur secara serentak. Mereka resmi menunjuk Gianluca Ferrero.

Ferrero ditunjuk menggantikan Andrea Agnelli yang mundur pada Senin (28/11/2022) waktu setempat. Agnelli jadi satu di antara banyaknya direksi tim yang mundur bersamaan.

Baca Juga: Direksi Juventus Mundur Serentak, Ada Apa?

1. Ferrero ditunjuk pemegang saham

Juventus Tunjuk Presiden Baru Usai Direksi Mundur SerentakLaga Juventus vs AS Roma di Serie A. (ANTARA FOTO/REUTERS/Massimo Pinca)

Dilansir Daily Mail, Ferrero dipilih oleh Exor, salah satu pemegang saham Juventus. Perusahaan ini jadi pemegang saham mayoritas, sehingga berhak menunjuk presiden baru untuk memimpin klub.

"Sesuai keputusan dari Dewan Direksi Juventus, juga menyambut pertemuan para pemegang saham pada 18 Januari 2023 mendatang, Exor menunjuk Gianluca Ferrero sebagai presiden Juventus yang baru," ujar pernyataan resmi klub.

2. Berpengalaman luas di bidang ekonomi

Ferrero sendiri memang tidak berpengalaman banyak di bidang sepak bola. Namun, dia adalah ahli ekonomi ciamik dari Italia. Dia juga bagian dari Dewan Direksi Banca del Piemonte. Pengalaman inilah yang jadi rujukan Exor menunjuknya.

"Sebagai auditor, dan mantan dewan direksi perusahaan keuangan, Ferrero memiliki pengalaman yang dibutuhkan untuk menangani klub. Dia juga merupakan pendukung Juventus, sehingga posisi ini cocok untuknya," ujar pernyataan resmi klub.

Baca Juga: 5 Pemain Juventus yang Akan Tampil di Piala Dunia 2022, Siapa Saja?

3. Apa yang terjadi di Juventus?

Juventus Tunjuk Presiden Baru Usai Direksi Mundur SerentakLaga Juventus vs AS Roma di Serie A. (ANTARA FOTO/REUTERS/Massimo Pinca)

Fenomena mundurnya direksi Juventus dalam waktu bersamaan, didasari oleh kasus pemotongan gaji pemain dan pelatih Maurizio Sarri selama periode awal pandemik COVID-19.

Manajemen Juventus berdalih kalau saat itu pemotongan gaji didasari atas adanya kesulitan finansial. Kemudian, kasus ini diinvestigasi oleh sebuah lembaga keuangan, Prisma.

Mereka menemukan kejanggalan dari berbagai laporan keuangan Juventus. Kejaksaan Italia juga menduga kalau hal itu benar dan mencium adanya pemalsuan laporan keuangan di klub. Makanya, mundurnya Agnelli dan kawan-kawan dalam waktu bersamaan akan ditelusuri.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya