Kekalahan Inggris di Piala Eropa 2020 Bukan Kesalahan Bukayo Saka!  

Ada banyak faktor yang bikin Inggris kalah

Jakarta, IDN Times - Inggris harus kembali menelan pil pahit. Di depan publik sendiri di Wembley Stadium, mereka gagal mengunci gelar Piala Eropa 2020. Dari kegagalan ini, ada satu pemain yang lantas dikambinghitamkan, yaitu Bukayo Saka.

Saka sendiri jadi satu dari tiga eksekutor Inggris yang gagal menunaikan tugas di babak adu penalti. Akibat dari kegagalan ini, Inggris pun kalah dari Italia dengan skor 2-3 di babak tersebut, sehingga gelar menjadi milik dari Italia.

Nah, selepas kekalahan tersebut, Saka jadi salah satu pemain Inggris yang menerima serangan di media sosial. Bahkan, beberapa serangan tersebut bernada rasis. Sontak, pertanyaan pun menyeruak. Apakah Saka layak disalahkan atas kekalahan Inggris ini?

1. Saka sebenarnya bermain baik selama Piala Eropa 2020

Kekalahan Inggris di Piala Eropa 2020 Bukan Kesalahan Bukayo Saka!  Bukayo Saka. (twitter.com/BukayoSaka87)

Sepanjang gelaran Piala Eropa 2020, Saka sebenarnya bermain baik. Dia mampu jadi pemecah kebuntuan buat Inggris, ketika pemain-pemain lain macam Phil Foden atau Mason Mount kesulitan dalam membongkar pertahanan lawan.

Total, Saka menorehkan rataan dribel per laga sebanyak 1,3 kali di Piala Eropa, tertinggi ketiga di antara para pemain Inggris yang lain. Di laga lawan Denmark, dia juga membuktikan mampu memberikan dimensi lain di lini serang Inggris.

Khusus di laga final lawan Italia ini, Saka bahkan sempat membuat Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci kerepotan lewat kecepatannya. Dia malah membuat Chiellini sampai mendapatkan kartu kuning di laga ini.

Baca Juga: 3 Fakta Unik di Balik Suksesnya Italia Juara Piala Eropa 2020

2. Kegagalan Saka adalah kesalahan Southgate

Kekalahan Inggris di Piala Eropa 2020 Bukan Kesalahan Bukayo Saka!  Gareth Southgate manajer Inggris merayakan setelah pertandingan usai di semi final Euro 2020 Inggris melawan Denmark di Wembley Stadium, London, Inggris, Rabu (7/7/2021). ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Frank Augstein.

Memang, Saka gagal jadi eksekutor di babak adu penalti lawan Italia ini. Sepakannya mampu ditepis oleh Gianluigi Donnarumma. Namun, kegagalan Saka ini bukanlah kesalahan dirinya seorang. Ada andil Gareth Southgate selaku pelatih Inggris juga di situ.

Alih-alih memilih pemain berpengalaman, Southgate justru berjudi dengan memberikan tugas eksekutor kepada pemain-pemain muda macam Saka dan Jadon Sancho di babak adu penalti ini. Alhasil, para pemain muda ini gagal menjalankan tugas karena tertelan oleh tekanan.

Jika saja Southgate lebih bijak dalam memilih pemain, Inggris punya peluang untuk menang. Namun, yang lalu memang biarlah berlalu.

3. FA beri dukungan buat Saka

Kekalahan Inggris di Piala Eropa 2020 Bukan Kesalahan Bukayo Saka!  Bukayo Saka (theathletic.com)

Selepas kegagalan Saka mengeksekusi penalti ini, media sosial Saka langsung dibanjiri hujatan bernada rasis. Beberapa di antaranya bahkan ada yang menggunakan emoji monyet. FA selaku otoritas sepak bola Inggris langsung mengambil tindakan.

Selain berjanji akan memberikan perlindungan kepada Saka, juga kepada para pemain lain yang mendapatkan hujatan rasis, FA meminta kepada perusahaan media sosial macam Twitter maupun Instagram untuk menghilangkan akun yang kerap mencuitkan hujatan rasis.

Tidak cuma itu, FA juga meminta kepada pemerintah untuk bertindak tegas terkait hinaan dan hujatan yang kerap muncul di media sosial. Mereka juga ingin agar orang-orang yang melemparkan hujatan ini mendapatkan hukuman secara sosial.

"Kami meminta pemerintah bertindak cepat menangani aksi rasis di media sosial ini. Juga kepada para perusahaan media sosial, agar turut beraksi dengan menghapus akun-akun yang kerap mencuitkan hujatan rasis, dan membuat platform mereka bersih dari hal-hal semacam itu," tulis pernyataan resmi FA.

Ya memang, pada dasarnya kekalahan Inggris di final Piala Eropa 2020 ini bukan kesalahan Bukayo Saka semata. Ada banyak hal yang akhirnya membuat 'Tiga Singa' harus mengakui keunggulan Italia.

Baca Juga: 5 Pemain asal Inggris yang Kariernya Bersinar di Luar Inggris

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya