Kevin De Bruyne Perkasa dalam Kemenangan Manchester City
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Manchester City meraih kemenangan dalam perempat final leg 1 Liga Champions 2021/22. Mereka menumbangkan Atletico Madrid dengan skor 1-0 di Etihad Stadium, Rabu (6/4/2022) dini hari 1-0. Dalam kemenangan ini, peran Kevin De Bruyne begitu kentara.
De Bruyne bermain penuh di laga ini dan menyumbangkan gol penentu kemenangan City atas Atletico. Akan tetapi, kontribusi De Bruyne tidak hanya sampai di situ. Dia membuat lini serang ManCity tajam di laga ini.
1. De Bruyne mengatur aliran bola di sepertiga akhir
Atletico Madrid adalah tim yang dikenal memiliki pertahanan rapat. Buktinya saja, Atletico sempat menerapkan skema 5-5-0. Namun, De Bruyne mampu membelah pertahanan itu dengan umpan dan pergerakannya. Sosok asal Belgia itu aktif bermanuver di area sepertiga akhir Atletico.
Squawka mencatat, De Bruyne menorehkan 42 umpan akurat di laga ini. Ciamiknya, 28 umpan itu dilepaskan di area sepertiga akhir, menandakan dia turut serta dalam membongkar pertahanan ketat Atletico.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Kemenangan Manchester City Atas Atletico
2. De Bruyne aktif membuat kesempatan
Tidak cuma mengalirkan bola di area sepertiga akhir, De Bruyne juga aktif menciptakan kesempatan bagi rekan-rekannya. Selain menciptakan peluang untuk diri sendiri, lewat upaya lima tembakan di laga ini, dia juga membuat kesempatan bagi pemain ManCity lain.
Total, De Bruyne menorehkan tiga kali menciptakan peluang, ditambah dengan sembilan umpan silang. Berkat De Bruyne, lini serang ManCity selalu hidup karena kesempatan selalu hadir untuk membobol gawang Atletico.
3. Ikut bertahan di garis depan
Tidak cuma menyerang, De Bruyne juga turut serta bertahan di garis depan. Dia ikut memberikan tekanan ketika para pemain Atletico menguasai bola, bahkan ketika pemain Atletico menguasai bola di wilayah mereka sendiri.
Tercatat, De Bruyne memenangi empat perebutan bola, dengan dua di antaranya dilakukan di area sepertiga akhir Atletico Madrid. Bersama para penyerang ManCity, mereka membuat Atletico sulit mengembangkan permainan.