Kualitas Kompetisi Jadi Sorotan Jelang KLB PSSI

Timnas yang baik berasal dari kompetisi yang baik

Jakarta, IDN Times - Ada adagium yang berkata Timnas yang baik hadir dari kompetisi berkualitas. Nah, adagium ini juga yang didengungkan lagi jelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 16 Februari 2023 mendatang.

Ada dua orang yang menggaungkan soal perbaikan kompetisi di Indonesia. Mereka adalah Manajer FC Bekasi City, Hamka Hamzah, dan Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PT PBMB), Annisa Zhafarina Qosasi. Keduanya kompak dengan lantang meminta perbaikan kualitas kompetisi sepak bola di Indonesia.

1. Tak perlu belajar jauh ke Eropa soal kompetisi

Kualitas Kompetisi Jadi Sorotan Jelang KLB PSSIafc.com

Dalam acara diskusi PSSI Pers bertajuk Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI, Hamka menyatakan Indonesia tak perlu belajar jauh soal kualitas kompetisi ke Eropa. Tengok saja Malaysia dan Thailand yang kompetisinya sekarang jauh lebih baik.

"Kalau ingin sepak bola Indonesia maju, kualitas kompetisi harus diperbaiki. Sesederhana itu. Tidak perlu kita jauh-jauh belajar ke Eropa untuk contoh kompetisi. Tengok saja tetangga yang berhasil macam Thailand atau Malaysia," ujar Hamka.

Hamka pun hadir ke acara tersebut untuk memperjuangkan berlanjutnya Liga 2 dan Liga 3 yang kini tengah berhenti. Dia pun meminta PSSI segera memberi kepastian, karena para pemain butuh hal itu.

"Yang saya perjuangkan, tetap Liga 2 dan Liga 3, cuma jawaban dari salah satu Exco (PSSI) seperti itu, masih mengambang. Saya kira, kami butuh kepastian. Sepak bola butuh kepastian, bukan janji-janji," ujar Hamka.

Baca Juga: Eks Bek Timnas Indonesia Sindir Kinerja Exco PSSI

2. Kompetisi adalah hal yang wajib dibenahi

Kualitas Kompetisi Jadi Sorotan Jelang KLB PSSIPersib Bandung di Liga 1 2021/22. (ligaindonesiabaru.com)

Hal senada juga diutarakan oleh Annisa. Dia berkata, kompetisi jadi hal pertama yang kudu dibenahi oleh federasi adalah kualitas kompetisi. Sebab, kompetisi sepak bola di Indonesia selalu serba mendadak. Hal itu merepotkan klub.

"Kebiasaan PSSI itu, mau liga tuh tiba-tiba. Sementara, klub itu harus menyiapkan banyak hal, mulai dari kontrak pemain, kalau misal mundur, nanti kami harus bayar lebih. Kami juga harus tanggung jawab ke sponsor," ujar Annisa.

3. KLB PSSI jadi momen penentuan

Kualitas Kompetisi Jadi Sorotan Jelang KLB PSSIKongres Biasa PSSI di Bandung. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Hamka menilai KLB PSSI nanti akan jadi momen penentuan arah federasi ke depan, termasuk soal perbaikan kompetisi. Sebab, di KLB nanti, masa depan sepak bola Indonesia akan berada di tangan para voters.

"Nanti semua ditentukan di KLB PSSI. Voters itu, waduh ada yang ingin sepak bola maju, sekadar mencoblos saja. Mudah-mudahan voters yang punya hak suara bisa melihat visi dan misi dari calon pengurus federasi nantinya," ujar Hamka.

Baca Juga: Liga 2 dan Liga 3 Berhenti, Bukti Inkonsistensi LIB dan PSSI

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya