Menanti Persib Pulang ke Stadion GBLA

Pada dasarnya, GBLA dibangun untuk Persib

Jakarta, IDN Times - Sudah tiga setengah tahun lamanya, Persib Bandung tidak menjamah Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Terakhir kali, Maung Bandung mentas di Stadion GBLA pada 23 September 2018 silam.

Ketika itu, Persib berhasil menumbangkan Persija Jakarta dengan skor 3-2. Sayang, tewasnya suporter Persija, Haringga Sirla, membuat Persib terusir dari Stadion GBLA. Mereka pun tidak pernah lagi berkandang di stadion yang berlokasi di Gedebage tersebut.

Kini, jelang Liga 1 2022/23, isu Persib akan berkandang lagi di GBLA kembali bergulir. Namun, laiknya yang terjadi beberapa tahun lalu, masalah administrasi sempat menghinggapi GBLA lagi. Alhasil, kesulitan kandang sempat menerpa Persib.

1. Berawal dari Si Jalak Harupat yang tak bisa dipakai

Menanti Persib Pulang ke Stadion GBLAAntara Foto

Nama GBLA muncul lagi sebagai calon kandang Persib di musim 2022/23 seiring situasi yang terjadi di Si Jalak Harupat. Stadion yang acap jadi markas Persib itu sudah dikunci oleh Persikab Kabupaten Bandung, yang bakal mentas di Liga 2 musim depan.

Padahal, sejak musim 2019, dan dalam beberapa kesempatan sebelum 2017, Si Jalak Harupat acap menjadi kandang Persib. Banyak sejarah yang tercipta bagi Persib di stadion ini, baik itu manis maupun pahit.

Namun, Persikab memang memiliki hak untuk menggunakan Si Jalak Harupat. Lokasinya yang berada di Kabupaten Bandung membuat Persikab jadi prioritas untuk memakai Si Jalak Harupat dibandingkan Persib.

Dari polemik inilah, GBLA menyeruak. Stadion yang sempat jadi markas utama Persib di musim 2017 dan 2018 ini kembali didengungkan oleh bobotoh, sebutan pendukung Persib, untuk menjadi kandang Pangeran Biru. Sialnya, polemik baru muncul.

Baca Juga: Potret Terbaru GBLA, Stadion yang Diharap Jadi Markas Persib Bandung

2. GBLA sempat terbengkalai tak terurus

Menanti Persib Pulang ke Stadion GBLAFoto udara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/7/2020) (ANTARA Foto/Raisan Al Farisi)

Setelah tidak dipakai Persib sejak 2018, kondisi GBLA sempat tidak terurus. Dalam sebuah pantauan pada 2019 silam, tampak kondisi GBLA benar-benar sudah terbengkalai. Ilalang memenuhi bagian stadion, ditambah lagi beberapa fasilitas stadion sudah tidak terawat.

Saat itu, sudah muncul wacana agar menjadikan lagi GBLA sebagai kandang Persib. Hal itu semata agar GBLA kembali bergejolak, setelah mati suri hampir setahun lamanya. Sial, Liga 1 2020 berhenti bergulir. GBLA lagi-lagi tak ada yang menempati.

Barulah sekarang, jelang Liga 1 2022/23, kepedulian kepada GBLA muncul lagi. Berawal dari #GBLAForPersib, upaya untuk menjadikan GBLA menjadi kandang Persib muncul lagi ke permukaan.

3. Upaya sinergi antara PT PBB dan Pemkot Bandung

Menanti Persib Pulang ke Stadion GBLADirektur Persib Bandung, Teddy Tjahjono saat mengunjungi IDN Media HQ pada Senin (21/3/2022). (IDN Times/Herka Yanis)

Ketika terbengkalai di rentang waktu 2019 sampai 2021 kemarin, pengelolaan GBLA ini berada di tangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) pun sempat mengajukan diri untuk mengelola GBLA.

Berdasarkan unggahan di akun Instagram Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, disebutkan pada Desember 2017, Persib sempat mengajukan diri untuk mengelola GBLA. Persib meniru langkah yang dilakukan Bali United dan Madura United.

Persib punya rencana besar untuk mengelola GBLA dan menjadikannya stadion dengan standar Eropa. Namun, keinginan Persib ini terganjal masalah administrasi. Adanya urusan administrasi yang belum selesai antara Pemkot Bandung dan PT Adhi Karya selaku kontraktor stadion, membuat pengelolaan GBLA masih tidak jelas.

Beruntung, memasuki 2020, urusan administrasi dan tagihan antara Pemkot Bandung dan PT Adhi Karya tuntas. Lelang pengelolaan sudah bisa dilakukan, dan saat ini, PT PBB dan Pemkot Bandung masih berproses perihal pengelolaan tersebut.

"Per hari ini 10 Mei 2022, seluruh tahapan terkait pengelolaan Stadion GBLA sedang terus berproses dan Insha Allah bisa digunakan untuk liga tahun ini. Tentunya dengan penuh ketelitian, kehati-hatian dan terukur. Sehingga diharapkan tidak menimbulkan lagi permasalahan di masa mendatang," cuit Yana.

Direktur PT PBB, Teddy Tjahjono, mengaku pihaknya menghormati proses dan sinergi yang saat ini tengah dilakukan antara PT PBB dan Pemkot Bandung. Intinya, Persib ingin jadi pihak yang taat aturan dan tidak melewati batas.

"Kami menghormati proses yang saat ini masih terus dilakukan oleh Pemkot Bandung terhadap Stadion GBLA sebagai kandang Persib untuk menghadapi kompetisi Liga 1 2022/2023 mendatang," ujar Teddy.

4. Harapan agar Persib bermarkas di GBLA lagi

Menanti Persib Pulang ke Stadion GBLAIDN Times/Debbie Sutrisno

Stadion GBLA sejatinya adalah tempat yang sangat representatif bagi Persib untuk dijadikan kandang. Dia menjadi representasi pembaruan, usai Persib memutuskan meninggalkan Stadion Siliwangi yang sudah tidak mampu lagi menampung animo bobotoh.

Berkapasitas 38 ribu penonton, gemuruh dukungan bobotoh begitu terasa saat Persib mentas di Stadion GBLA. Akustik dari stadion ini juga sangat apik, karena memendam suara dan mengalirkannya ke atas lapangan.

Menyenangkan tentu melihat Persib kembali mentas di Stadion GBLA. Karena, sesuai peruntukan di awal pembangunanny, Gelora Bandung Lautan Api adalah tempat selanjutnya yang akan menampung animo bobotoh dalam menonton 'Maung Bandung'.

Baca Juga: Umuh Muchtar: Stadion GBLA Jadi Markas Persib Bandung untuk 2022-2023

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya