Piala Menpora Rasa Kompetisi Eropa

Efek suara suporter bikin Piala Menpora berbeda

Jakarta, IDN Times - Ketika Bundesliga bergulir lagi pada 16 Mei 2020, setelah terhenti sesaat akibat pandemik COVID-19 yang melanda Eropa sejak awal tahun lalu, saat itulah tirai baru penyelenggaraan laga sepak bola di seluruh dunia terbuka, jauh sebelum ide Piala Menpora tercetus.

Pecinta sepak bola dunia menyambut positif berlanjutnya kompetisi ini. Kerinduan akhirnya tuntas, seiring kehadiran pertandingan sepak bola yang sempat terhenti selama tiga sampai empat bulan lebih lamanya. Bundesliga jadi pionir pelaksanaan laga sepak bola di tengah pandemik COVID-19.

Tak lama setelah Bundesliga, kompetisi-kompetisi lain di Eropa mulai bergeliat. Mulai dari LaLiga, Serie A, hingga akhirnya Premier League resmi bergulir kembali. Tentu dengan penyesuaian yang tidak jauh-jauh beda dengan Bundesliga.

Nah, ketika geliat sepak bola Eropa hidup kembali, awan gelap masih menaungi kompetisi sepak bola Indonesia. Penundaan demi penundaan terus terjadi. Awalnya mau Oktober, ditunda jadi November, ditunda Desember, hingga akhirnya kompetisi musim 2020 benar-benar dihentikan.

Barulah pada pertengahan Februari 2021, awan terang itu muncul. Kompetisi sepak bola Indonesia, dengan tajuk Piala Menpora 2021, bergulir. Apiknya lagi, Piala Menpora mengusung hal-hal teknis yang membuatnya terasa seperti kompetisi di Eropa.

Baca Juga: Ezra Walian Buang Ambisi Jadi Top Scorer Piala Menpora

Efek Suara Suporter yang Bikin Hangat

Piala Menpora Rasa Kompetisi EropaLiga-Indonesia.id

Hampir di semua kompetisi Eropa, mulai dari Bundesliga, LaLiga, Serie A, Premier League, hingga Liga Champions, menggunakan satu efek yang sama dalam setiap pertandingannya. Efek itu berupa suara teriakan suporter yang terasa menggema di stadion.

Kehadiran efek ini memberikan sebuah nuansa baru bagi para penonton, terutama mereka yang menyaksikan laga dari TV. Kendati bangku-bangku tribune kosong--karena memang kebijakan tanpa penonton jadi salah satu syarat protokol kesehatan--, adanya efek ini bikin laga jadi lebih hidup.

Nah, efek ini juga yang diterapkan di ajang Piala Menpora 2021. Mulai dari fase grup, setiap pertandingan yang terlaksana menggunakan efek suara suporter. Bagi mereka yang menyaksikan dari layar kaca, hal tersebut membuat suasana pertandingan jadi lebih terasa.

Bangku-bangku tribune yang tidak terisi, buah dari pelaksanaan protokol kesehatan, terobati dengan keberadaan suara suporter. Sontak, aura Piala Menpora pun jadi terasa seperti kompetisi di Eropa. Bedanya, chants atau nyanyian yang terdengar di Indonesia masih begitu kental dengan aroma lokal.

Demi Membuat Segalanya Jadi Lebih Hidup

Piala Menpora Rasa Kompetisi EropaPersija vs PSM. (ligaindonesiabaru.com)

Ketua OC Piala Menpora 2021, Akhmad Hadian Lukita, menyebut ada proses khusus yang ditempuh untuk membuat efek suara suporter ini. Jadi, semua berawal dari rekaman yang dilakukan di ruang siaran stadion, hingga akhirnya suara itu mampu terdengar di layar kaca.

"Untuk suara suporter, itu direkam di ruang siaran di dalam stadion, nanti suara, gambar, dan lainnya, dikirim ke stasiun televisi. Baru diisi oleh komentator dan iklan. Ya, itu adalah salah satu gimmick juga yang bikin pertandingan menarik ditonton," ujar Akhmad kepada IDN Times, Selasa (20/4/2021).

Akhmad mengaku, ide memunculkan efek suara suporter ini merupakan hasil dari kajian tim penyelenggara kompetisi terhadap pertandingan-pertandingan di Eropa. Dari hasil kajian tersebut, akhirnya diputuskan efek suara suporter ini dihadirkan, namun dengan chants khas suporter lokal.

"Paling tidak, kami lihat referensi dari liga-liga Eropa, dan coba di sini. Chantsnya khas suporter Indonesia. Jadi itu rekaman, ada tim produksi kreatif, pakai efek spesial. Ya, biar menonton laga dari rumah tidak sepi lah," ujarnya.

Direktur Program Surya Citra Media (SCM) sekaligus perwakilan dari EMTEK Group selaku pemegang hak siar Piala Menpora, Harsiwi Ahmad, menjabarkan saat siaran langsung, memang ada satu audioman yang mengatur data suara yang sudah direkam. Audioman ini juga yang bertugas untuk memadukan dan mengatur efek suara suporter.

"Saat siaran langsung pertandingan ada satu audioman yang bertugas seperti DJ, memilih data audio yang cocok, memadukannya, menaikkan volume, dan lain-lain, sesuai momen yang terjadi di lapangan," ujar Harsiwi.

Produk Kreatif

Piala Menpora Rasa Kompetisi EropaANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Lebih lanjut, Akhmad mengungkapkan efek suara suporter ini merupakan buah dari proses kreatif dari operator kompetisi. Bisa jadi, jika nantinya Liga 1 dan 2 tetap tidak memperbolehkan kehadiran penonton, efek suara suporter ini akan tetap dihadirkan.

"Intinya, kami menampilkan sesuatu yang menarik, kreatif, tetapi tidak dibuat-buat. Dari sini, kami juga mendapatkan banyak masukan soal hal-hal yang kreatif macam ini, sebuah masukan buat kami, sekaligus untuk perbaikan ke depannya," ungkap Akhmad.

Sudah Dicoba di Laga Timnas

Piala Menpora Rasa Kompetisi EropaTimnas U-22 dalam uji coba. (Website/pssi.org)

Harsiwi mengungkapkan, sebelum digunakan di Piala Menpora, efek suara ini dicoba terlebih dahulu dalam laga Timnas U-22 lawan Tira-Persikabo, awal Maret 2021 lalu. Dari situ, dia menangkap adanya respons positif dari masyarakat, PSSI, dan klub.

"Pengalaman kami ini, kemudian dibahas dan sampaikan ke pihak penyelenggara Piala Menpora untuk melakukan hal yang sama di seluruh pertandingan Piala Menpora, supaya pemirsa di rumah merasakan suasana meriah seperti menonton dari stadion," ujar Harsiwi.

Sama seperti Akhmad, Harsiwi pun melihat adanya efek suara suporter ini membuat tontonan jadi lebih seru. Ketiadaan suporter di stadion seolah sirna saat efek ini hadir dan memberikan suasana ramai bagi para penonton di layar televisi.

"Padahal, kenyataannya pertandingan di lapangan sepi karena tidak ada penonton. Itulah yang dinamakan strategi membuat pemirsa nyaman menonton di rumah dan tidak perlu datang ke lapangan. Ini mendukung usaha sepak bola jalan tapi penyebaran COVID-19 tidak terjadi," ungkap Harsiwi.

Efek Suara yang Bikin Suporter Girang

Piala Menpora Rasa Kompetisi Eropaeurosport.com

Kehadiran efek suara suporter ini disambut positif oleh salah satu pecinta sepak bola Indonesia, Michael. Menurutnya, efek dari suara suporter ini adalah upaya yang bagus untuk menutupi kesunyian pertandingan, yang memang tidak boleh dihadiri penonton.

"Bagus, saya senang (soal efek suara suporter ini). Berkat itu, atmosfer pertandingan jadi lebih terasa. Ya, hitung-hitung menutupi kesunyian pertandingan, lah," ungkapnya.

Dari respons ini, tampak bahwa Piala Menpora 2021 sukses menghadirkan rasa kompetisi Eropa di setiap laganya, berkat efek suara suporter tersebut. Namun, ke depannya, perbaikan tentu masih harus dilakukan, agar kelak, Indonesia siap untuk menyelenggarakan Liga 1 dan Liga 2 2021.

Baca Juga: PSSI Akui Beberapa Keputusan Wasit di Piala Menpora 2021 Keliru 

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya